Irene nggak tau harus senang atau sedih lihat Jessica nangis udah kayak bayi minta minum di samping makam Krystal. Kadang Irene ini emang suka kejam, but selalu ada alasan dibaliknya.
Tragedi dua tahun lalu masih ngebekas jelas di hati Irene. Siapa yang bakal lupa atas kematian Ibu sendiri dengan cara nggak adil begitu. Dan Irene sebagai anak tentu sulit maafin bajingan yang buat hidup Ibunya susah, atau mungkin nggak maafin sama sekali kan? Walau sikapnya masih kelihatan biasa, siapa tau dia diem-diem santet si Jessica.
"Jangan ngelamun di kuburan, Kak."
Irene hampir aja mau kejengkang begitu Seulgi muncul tiba-tiba di sebelahnya. Lalu suasana mendadak sunyi, cuma kedengeran suara tangis Jessica yang belum juga berhenti di sana.
Sebenernya Seulgi udah deg-degan parah dibalik senyuman yang dia tunjukin lihat respon Irene yang malah dingin. Emang harusnya dia nggak muncul aja tadi.
"Ngapain di sini?" tanya Irene balik sandaran di pohon. Masih tolak kontak mata tapi seenggaknya kasih tanggapan.
"Ke makamnya Om Nickhun."
Denger nama bapaknya disebut Irene reflek tatap tajam Seulgi. Mau nanya ngapain ke situ, tapi Seulgi udah peka duluan. "Mami yang minta."
"Buat apa?"
Seulgi angkat bahu. "Ya gitulah."
Irene mau ketawa aja, serius. Tapi dia nggak mau cari ribut di sini. Bayangin Yuri tulis surat minta maaf dan sejenisnya buat Tiffany sama Nickhun. Sebenernya penyesalan Yuri udah nggak guna sekarang.
"Tante Jessica kasian, ya." Seulgi nyeletuk lagi. Pandang nanar wanita mungil yang lagi keluarin segala penyesalan dan rasa sakitnya di sana.
Irene nggak respon kali ini. Nggak tau kenapa lihat Jessica kayak gitu dia malah mati rasa, nggak sedih atau apapun, netral. Sesuai yang dibicarain pertama tadi, mungkin karena rasa senang sama sedih dalam diri Irene seimbang.
Buat Seulgi sendiri yang dasarnya baperan, dia ngerasain sesuatu yang umum dirasain orang lain kalo lihat Jessica; sedih sekaligus prihatin. Lalu pemikiran lain lewat gitu aja di kepala Seulgi. Buat dia tatap Irene yang juga lihatin Jessica tanpa ekspresi.
"Kak," panggil Seulgi pelan.
"Hm?"
"Apa lo selalu berdoa berharap semua wanita itu dapet karma dan hidupnya jadi sulit? Termasuk keluarganya?"
Pertanyaan sulit yang sukses buat Irene lupa napas beberapa detik. Kemudian ketawa kenceng banget buat dua polisi yang kawal Jessica noleh. Termasuk Seulgi yang justru kebingungan.
"Ya, gue pernah berharap gitu. But, yang begituan justru kelihatan lebih dosa dari apa yang para wanita itu perbuat kan? Jadi gue cuma berharap yang terbaik buat hidup mereka."
KAMU SEDANG MEMBACA
Way Back Home | BlackVelvet ✓
FanfictionSequel from Neighbor Sembilan gadis yang berusaha menemukan jalan pulang untuk kembali bersama. [Non baku] Perfect cover by: @InaGaemGyu Banner by: @kimarmyla