part 5 Kopi

38.7K 2.5K 31
                                    

Gemilang berjalan turun dari tangga yang sudah rapi menggunakan kaus putih dan celana bahan hitam dan sneaker putih, berjalan menuju ruang makan dan melihat papanya yang sedang memakan sarapan ditemani mamanya.

"Mau kemana bang udah rapi gitu" Tanya mama gemilang.

"Mau beli kado buar kayren mah" Jawab gemilang menerima sarapan yang disodorkan oleh mamanya.

"Ehh mama juga belom beliin kado buat cucu mama yang imut itu, kamu beliin aja sekalian ya lang nanti mama kasih uangnya" Ucap mama gemilang.

"Kamu kapan bawa calon sih lang, umur kamu udah tua gini" Ucap mama gemilang lagi, heran dia melihat anak sulung nya ini, dia sampai berpikiran kalo gemilang tidak menyukai perempuan karena dia tidak pernah melihat anaknya membawa wanita kerumah.

"Hm" Balas gemilang singkat, dia sangat malas mendengar mamanya yang mengeluh setiap hari tentang membawa calon nya kerumah.

"Kalah kamu lang sama papa waktu muda, papa aja waktu muda punya banyak pacar" Timpal papanya gemilang yang tidak sadar dengan ucapannya barusan yang membuat istrinya melotot kearahnya.

"Kamu tidur diluar malam ini" Kata risa gemilang ketus kearah suaminya.

"Jangan gitu dong ma" Melas refo kearah istrinya yang tidak memperdulikan nya.

"Gimana soal pekerjaan kamu sebagai dosen bang? " Tanya risa tanpa memperdulikan suaminya yang cemberut karena tidak mengacuhkannya.

"Baik aja mah" Ucap gemilang meminum air putihnya dan berdiri setelah Selesai sarapan.

"Abang pergi dulu ya mah" Pamit gemilang kepada mamahnya.

Ia berjalan menuju garasi mobil setelah sampai gemilang masuk ke dalam dan menghidupkan mesin dan menjalankan mobilnya kearah kontrakan vella.

********

Setelah sampai dikontrakkan vella, ia turun dari mobil dan berjalan menuju pintu kontrakan vella.

"Tok tok tok"

"Tok tok tok"

"Tok tok tok" Sudah ketiga kali gemilang mengetuk pintu kontrakan vella tetapi gadis tersebut belum membukakan pintu.

Vella semalam tidur pukul 3 pagi karena maraton drakor, ia tidak mendengar ketukan pintu kontrakan nya, ia bangkit dari tidurnya saat mendengar suara gedoran di pintu kontrakannya.

"siapa sih pagi-pagi datang" Kesal gua berjalan menuju pintu dan membuka pintu dengan masih menggunakan baju tidur dan wajah yang berantakan.

Mata vella langsung melotot melihat dosennya didepan pintu, gemilang mengernyitkan dahinya melihat vella yang sangat kusut seperti bangun tidur.

"Bapak ngapain kesini? "Tanya gua heran melihat dosennya ini sudah ada didepan kontrakannya dengan rapi.

" Kamu tidak baca pesan saya"balas gemilang melihat vella dengan tatapan datar.

"Saya tidak memegang ponsel semalam pak" Ucap guamenatap pak gemilang yang sangat tampan dengan kaus putih dan celana bahanya.

"Temani saya pergi" Ucap gemilang.

"Kemana pak? " Tanya gua.

"Ehhm kamu tidak menyuruh saya masuk" Sindir gemilang melihat vella yang masih Betah berdiri didepan pintu tanpa mempersilahkan gemilang masuk.

"Masuk pak" Persilahkan gua kepada pak gemilang untuk masuk.

Gemilang masuk kedalam kontrakan vella dan langsung duduk diruang tamu, vella mengikuti pak gemilang dan juga duduk di sofa single.

"Emang bapak mau saya temani kemana pak" Tanya gua sekali lagi.

"Mall" Jawab singkat gemilang.

"Bapak mau minum apa? " Tanya gua kearah pak gemilang.

"Kopi hitam, jangan lupa gulanya setengah sendok" Jawab gemilang, vela langsung bangkit dan berjalan menuju dapur membuat kopi untuk pak gemilang.

"Ini pak kopinya, kalo gitu saya siap-siap dulu ya pak" Ucap gua meletakan kopi diatas meja didepan pak gemilang.

"Kalau begitu saya siap-siap dulu pak" Ucap gua berjalan menuju kamar.

Gemilang meminum kopinya yang terasa pas di lidahnya, sembari menunggu vella gemilang melihat sekeliling kontrakan vella yang bersih dan rapi rapi.

Setelah menunggu lebih dari setengah jam vella keluar dari kamarnya menggunakan celana jeans warna dark dan cardigan lilac dan flatshoes.

"cantik" Gumam gemilang melihat vella yang sangat cantik dengan outfitnya.

"Pak" Panggil gua melihat pak gemilang melihat kearah dirinya tanpa berkedip, gemilang langsung sadar dan memalingkan pandanganya kearah lain dan berusaha memasang wajah datar untuk menutupi rasa gugupnya.

"Ada yang salah ya pak sama penampilan saya" Tanya gua melihat pakaian yang dia kenakan, menurut nya merasa biasa saja dengan penampilannya, tapi kok pak gemilang melihat dirinya kayak tadi ya.

"Tidak ada yang salah, ayo pergi" Ucap gemilang, vella langsung mengunci rumah kontrakannya dan masuk kedalam mobil pak gemilang untuk pergi menuju mall.

****

Setelah sampai di mall ia dan gemilang berjalan beriringan masuk kedalam, banyak perempuan melihat kearah pak gemilang dengan tatapan kagum.

" heran deh kenapa sih banyak banget orang yang suka sama pak gemilang walaupun tampan sih tapi nggak ada ekspresi gitu"batin vella melihat kearah pak gemilang yang masih memasang tatapan datarnya.

" Saya tau kalo saya ganteng "ucap gemilang menoleh kearah vella yang menatap dirinya.

" Ihh bapak geer deh"balas gua memalingkan wajahnya memerah ketahuan memperhatikan pak gemilang.

"Bapak mau beli apa sih" Tanya gua.

"Kado buat ponakan saya" Jawab gemilang menarik tangan vella kedalam toko tas Anak-anak.

Vella merasakan jantung nya berpacu saat pak gemilang memegang tangannya, gemilang melepaskan tangan vella sembari melihat tas yang akan dibeli nya untuk ponakannya itu.

"Mau beli buat siapa pak" Ucap genit karyawan toko tersebut kearah gemilang, vella yang sedang melihat tas langsung mendengus mendengar nada bicara karyawan tersebut.

"Saya beli tas frozen itu" Tunjuk gemilang melihat tas yang berisi gambar kesukaan ponakannya itu, karyawan toko tadi pun mengambil tas yang ditunjuk gemilang.

"Totalnya dua juta pak" Ucap kasir tersebut dengan sopan berbeda dengan karyawan tadi menatap pak gemilang dengan genit, vella melotot mendengar harga tas frozen itu, dia saja beli tas diatas seratus ribu aja sudah mahal, emang ya kalo orang kayak nggak mandang harga, dapat barang murah kualitas bagus aja udah sukur gua.

Gemilang menyerahkan kartu nya kearah kasir untuk membayar pesanannya, setalah selesai gemilang menuju vella yang berdiri agak jauh darinya.

"ayoo" Ajak gemilang kearah vella menuju restoran jepang untuk makan siang.

"Mau pesan apa pak? " Tanya pelayan sopan kearah gemilang dan vella.

"Kamu mau apa vel? " Tanya gemilang kearah vella yang melihat buku menu.

"Samain aja pak" Ucap gua menutup buku menunya.

"Saya pesan susi 2 dan jus apel dan jus mangga" Ucap gemilang menyerahkan buku menu kearah pelayan tersebut.

"Baik pak, kalo begitu saya permisi" Pamit pelayan tersebut.

Vella hanya diam sambil memainkan handphone nya sambil menunggu pesanan tersebut datang, ia melihat kearah pak gemilang yang juga serius melihat kearah handphone nya.

Seorang pelayan meletakan pesanan mereka dan pergi setelah selesai, vella dan gemilang memulai memakan makanan mereka dengan diam.

********

Pak Gemilang [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang