Gemilang berdiri dari ranjang, sudah lama dia menunggu vella, tetapi gadis tersebut belum muncul juga, gemilang berjalan keluar dari kamar dan menuju ruang tamu, tetapi gemilang tidak melihat vella berada, gemilang berjalan menuju dapur dan melihat gadis tersebut yang sedang mencuci piring.
"Vella" Panggil gemilang berjalan kearah samping gadis tersebut.
Vella menoleh kearah pak gemilang yang berdiri di samping nya, "bapak ngapain turun? " Tanya vella kepada gemilang, vella menghentikan kegiatan mencuci piringnya dan memegang tangan pak gemilang agar duduk di sofa ruang tamu.
"Kamu lama" Ucap gemilang lembut.
"Kan aku beres-beres dulu pak" Ucap vella berdiri dihadapan pak gemilang yang duduk di atas sofa.
"Bapak tunggu dulu disini, saya mau melanjutkan mencuci piring dulu" Ucap vella meninggalkan pak gemilang.
Gemilang meraih remote tv yang berada di atas meja sofa, tak ada siaran yang menarik baginya, gemilang mengganti Chanel berharap ada sebuah siaran yang menarik baginya, gemilang mengganti siaran yang menampilkan berita pagi ini.
Vella berjalan kearah pak gemilang dan duduk di samping pria tersebut yang sedang fokus menonton berita di televisi, gemilang merasakan pergerakan di samping nya, gemilang menoleh dan mendapati vella yang sudah kembali dari dapur.
Gemilang memutar badannya menghadap kearah vella dan memegang kedua tangan gadis tersebut, "vella jangan menghindar dari saya lagi" Ucap gemilang menatap lurus kearah vella.
"Tapi bapak udah keterlaluan saat dikelas waktu itu" Ucap vella sedih.
"Vella, saya minta maaf, waktu itu saya tersulut emosi, saya ada masalah di perusahaan, seseorang menggelapkan dana perusahaan saya, sungguh vella saya tidak sadar sudah berbicara begitu sama kamu" Ucap gemilang menjelaskan kearah vella.
"Bapak nggak seharusnya minta maaf sama saya, kita nggak punya hubungan serius pak" Ucap vella kearah dosennya itu, dengan tangannya yang masih digenggaman pak gemilang.
"Apakah kamu tidak menyadari, perlakuan saya terhadap kamu tidak pernah saya terapkan kepada mahasiswi saya yang lain" Ucap gemilang, mengelus punggung tangan vella.
Vella juga menyadari kalo perlakuan dosennya nya itu sangat spesial terhadap dirinya, jujur vella memang menyimpan rasa kepada pak gemilang.
"Saya menyukai kamu vella, tidak, lebih tepatnya saya mencintai kamu" Ucap gemilang melihat Keterdiaman vella.
Vella terkejut mendengar ucapan pak gemilang, jadi selama ini pak gemilang benar-benar menyukai dirinya? Batin vella.
"Bapak yakin? " Ucap vella menatap pak gemilang meminta kepastian yang jelas.
"Saya serius vella" Ucap gemilang meyakinkan vella yang terlihat ragu.
"Vella maukah kamu menikah dengan saya? " Tanya gemilang kearah vella yang kaget mendengar ucapannya.
"Ini bapak ngelamar saya? " Tanya vella kearah pak gemilang dengan pandangan tidak percaya.
"Kalo kamu berpikiran seperti itu, maka jawabnya iya" Ucap gemilang mantap.
"Saya tak main-main vella soal menikah, saya tidak ingin berpacaran saat umur saya sudah kepala tiga" Ucap gemilang lagi.
"Bapak kok nggak romantis sih, kan bapak juga nggak tau perasaan saya ke bapak gimana" Ucap vella menatap kesal kearah pak gemilang yang melamarnya.
"Setau saya kalo orang mau ngelamar itu pake cincin deh pak" Ucap vella menyindir dosennya itu.
Gemilang melepaskan Genggaman sebelah tangan vella, dan menggaruk tekuk nya yang tidak gatal sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Gemilang [End]
Teen FictionGemilang Areseno Chandra (30)seorang dosen killer, dingin, kaku, Mengajar sebagai dosen diuniversitas wijaya, walaupun terkenal killer,banyak mahasiswi yang terpesona akan ketampanan yang dimiliki oleh gemilang. Gemilang yang baru mengajar pada seme...