Vella telah siap dengan rok Selutut dan baju putih yang akan dia pakai saat sidang nanti, vella menghela nafasnya pelan dan melihat dirinya didepan cermin toilet kampus.
"Lo pasti bisa vel" Ucap vella kepada dirinya sendiri, mengepalkan kedua tangan bermaksud memberi semangat kepada dirinya sendiri.
"Tapi gua gugup anjirr" Ucap vella menggigit ujung jarinya.
Vella kembali melihat dirinya di pantulan cermin toilet dan menghela nafasnya pelan, vella membenarkan tatanan rambutnya yang dia ikat kuda.
"Lama amat" Ucap rere melihat vella setelah keluar dari toilet.
"Namanya juga gugup"ucap vella.
" Kak andi aja nggak gugup tuh"ucap rere menunjuk dengan dagunya kearah kak andi yang tak berada jauh dari mereka.
"Gua lo samain sama pacar lo, namanya aja kak andi, bawa santuy aja sama dia mah" Ucap vella menyenggol pelan bahu rere.
"Lo tenang aja, kan yang nyidang juga ada calon lo" Ucap rere.
"Kan nggak pak gemilang aja" Ucap vella.
"Yaudah deh, kita langsung aja yuk keruang tempat lo sidang" Ucap rere setelah mendapat kode dari kak andi untuk segera pergi.
Mereka bertiga berjalan beriringan menuju tempat sidang dengan vella yang merasakan jantungnya berdebar karena gugup.
Vella mengintip kedalam ruangan sidang lewat kaca jendela, membuat vella semakin gugup saat melihat mahasiswa yang berada didalam terlihat sangat tegang dengan pertanyaan dilontarkan oleh dosen yang menyidang.
Vella menyandarkan punggungnya kedinding dan menormalkan detak jantungnya yang terus melaju mengingat dirinya yang akan masuk kedalam setelah mahasiswa tadi.
Ceklek
Sontak semua orang yang berada diluar ruangan melihat mahasiswa yang baru keluar dari ruangan tersebut.
"Selanjutnya vella venita putri" Ucap mahasiswa tersebut.
"Fighting" Ucap rere kearah vella yang gugup.
"Semangat vel" Ucap andi menyemangati vella dengan mengepalkan kedua tangan didepan dada memberi semangat kepada vella.
Vella merapikan bajunya yang sedikit kusut dan tersenyum kearah rere dan kak andi yang memberikanya semangat.
Vella membuka kenop pintu dan berjalan di kursi yang berada didepan ketiga dosen yang menyidang dirinya saat ini.
Vella melihat gemilang yang juga melihat kearah dirinya, vella melihat pergerakan bibir gemilang yang memberikan semangat kepada dirinya, vella membalas dengan senyum manis kearah gemilang.
"Saudari vella venita putri" Ucap pak dede seorang dosen jurusan akuntansi.
"Saya pak" Ucap vella sopan.
Vella langsung menjelaskan hasil dari skripsinya kepada ketiga dosen didepannya itu.
Tak seperti diawal vella yang merasa gugup, sekarang vella sudah bisa menjawab pertanyaan dari setiap dosennya dengan baik dan lugas.
Tak terasa sudah satu jam vella berada didalam ruangan tersebut akhirnya vella tah dinyatakan lulus sidang hari ini.
"Terimakasih pak" Ucap vella kepada ketiga dosen didepannya ini.
Vella membereskan peralatannya, sebelum Keluar ruangan vella menyalami ketiga dosennya tersebut.
"Selamat ya sayang" Ucap gemilang pelan saat vella menyalami tunangan nya itu, vella hanya mengangguk tersenyum kearah gemilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Gemilang [End]
Teen FictionGemilang Areseno Chandra (30)seorang dosen killer, dingin, kaku, Mengajar sebagai dosen diuniversitas wijaya, walaupun terkenal killer,banyak mahasiswi yang terpesona akan ketampanan yang dimiliki oleh gemilang. Gemilang yang baru mengajar pada seme...