sembilan - Kei

288 92 62
                                    

(quick note)
Halo para pembaca Shady yg sangat aku hormatii,, dimohon untuk vote dan comment nya yaaapp sebagai bentuk dari support cerita iniii karena itu akan sangat membantu aku dalam membuat kelanjutan dari cerita ini, so please no siders anymoree, thankyouuu❤  — yourhangover

-

Tidak disangka-sangka, Enam Hari membawa atmosfer auditorium menjadi sangat ramai disaat waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak disangka-sangka, Enam Hari membawa atmosfer auditorium menjadi sangat ramai disaat waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Lantunan musiknya membuat pende
ngarnya ikut bernyanyi bersama, tidak peduli dengan langit Bandung yang kini sudah semakin gulita.

"Beautiful
Cause the last time that you looked at me
I did all I could I watched you leave
I I

Keep trying to forget how you were

Beautiful
All the things you gave to stay with me
All of your smiles when I would disagree
I I
Keep trying to forget but you were beautiful"

Begitulah kiranya Enam Hari mengakhiri pensi Binar Lembayung malam ini, dibalas sorai meriah yang disertai tepuk tangan dari para penontonnya. Keenam anggota band tersebut pun menuruni tangga kecil yang berada di samping panggung, setelah tadi sedikit basa-basi dengan penonton bermaksud menyampaikan perpisahannya.

"Nan, mintain foto sama kak Kavin, dong. Pleaseee"
Mohon Kaleya di samping Adnan saat kelima anggota Enam Hari berhasil menuruni tangga kecil di samping panggung. Ditemani MC di atas panggung yang sedang menutup acara pensi Binar Lembayung sebagai latar suara.

"Bang Aldi! Ko ga bilang-bilang pianis nya Enam Hari sih?!"
Arya melangkah mendekat kepada Aldi yang kini sedang meminum air dari botol plastik, sambil sedikit tersenyum saat mendengar pertanyaan Arya tadi yang menurutnya lumayan lucu.

"Lo nya aja yang ga update, Ya! Segini gue dari awal sama Enam Hari,,"
Jawab Aldi sedikit gemas dengan teman adiknya ini.

"Bang Kavin, ini mau minta foto bareng"
Ujar Adnan sambil mendorong-dorong pundak Kaleya yang terlihat malu-malu.

"Oh iya, boleh boleh"

"Kavin doang nih? Gue ngga?"

"Gue juga dong, kapan lagi ketemu Enam Hari!"

"Gue diajak kaliiii"

"Yaudah, semua aja kenapa dah"
Ujar Yassa yang kini sudah ikut berdiri di samping Kaleya bersama keempat anggotanya yang lain, sambil menghadap ke arah Adnan yang kini sudah siap dengan kamera ponsel milik Kaleya. Gadis itu pun memajang senyuman lebarnya sambil berdiri di antara anggota Enam Hari.

Lalu setelahnya, di bawah panggung auditorium yang sudah ditinggalkan para penontonnya, Sabit dan Paula selesai memberikan speech terakhirnya kepada seluruh anak buah nya. Sabit bangga, katanya.

Shady | Lee Haechan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang