Part 1

2.4K 123 17
                                    

Pagi hari terlihat seorang remaja tampan berusia 14 tahun sedang berlari menuruni tangga dengan wajah cerianya.

Dia tampak gagah dengan seragam yang di kenakannya.

Dia bernama Reyhan.

Reyhan itu mempunyai sifat baik hati, suka menolong dan suka berteman dengan siapapun.

Reyhan merupakan putra tunggal dari pasangan Ananda Wijaya dan Inne Asri.

Ananda merupakan seorang pengusaha terkaya, perusahaannya menyebar hampir di semua tempat di dalam maupun di luar negeri.

Sedangkan Inne hanya seorang Ibu rumah tangga biasa. Tadinya Inne bekerja di perusahaan ternama. Tapi semenjak Reyhan hadir di tengah-tengah ia dan suaminya, Inne memilih resign dari kantornya. Inne ingin selalu ada untuk Reyhan.

***

Setelah sampai di bawah, Reyhan melihat Ayah dan Bunda sedang menunggunya di meja makan untuk sarapan bersama.

"Pagi Ayah, pagi Bunda," sapa Reyhan tersenyum manis, dan mendekati Ayah dan Bunda.

"Pagi juga sayang," Ayah dan Bunda membalas sapaan Reyhan dengan senyuman yang tak kalah manisnya.

Begitu sampai di dekat kedua orang tuanya, Reyhan mencium pipi Ayah dan Bunda, begitupun dengan Ayah dan Bunda yang bergantian mencium pipi Reyhan. Itulah kegiatannya setiap hendak sarapan.

"Wah ada Soto ayam, makanan kesukaan Reyhan," wajah Reyhan terlihat bahagia melihat makanan yang tersaji di meja makan.

"Iya, Han, Bunda sengaja memasakkanmu makanan kesukaanmu, agar kamu semakin semangat sekolahnya. Apalagi kamu hari ini memasuki sekolah baru, jadi harus semangat," Bunda berucap sambil membelai kepala Reyhan.

"Iya Bunda. Terima kasih ya Bunda," Ucap Reyhan dengan senyum manisnya.

"Iya sama-sama putra Bunda yang ganteng," Ucap Bunda sambil menoel hidung mancung Reyhan.

Reyhan tersenyum senang karena mendapatkan pujian dari Bunda.

"Ya sudah sekarang ayo kita sarapan keburu siang," Ajak Ananda pada anak dan istrinya.

"Iya Ayah," Jawab Reyhan dan Bunda berbarengan.

Mereka pun segera makan.

***

Selesai sarapan, Ayah memberitahu Reyhan kalau dia tidak bisa mengantar Reyhan sampai di dalam gedung sekolah.

"Han, nanti Ayah tidak bisa mengantarkanmu masuk ke sekolahan kamu. Karena Ayah ada meeting mendadak. Nanti kamu cari sendiri ruang kepala sekolahnya ya," Ucap Ayah dengan senyumannya.

"Yaaahhh Ayah, kan Reyhan tidak tau letak ruang kepala sekolah dimana. kalau nanti Reyhan tersesat bagaimana Yah? Terus Reyhan tidak bisa pulang, Reyhan harus tidur dimana? ..."

"Kamu itu hanya tersesat di dalam area sekolah bukan di luar area sekolah, masa sampai sebegitunya," Bunda memotong ucapan anaknya dengan di sertai tawa kecilnya.

"Hahaha iya Han. Kamu itu ya, ada-ada saja, bikin gemes," ucap Ayah sambil memegangi perutnya yang sakit akibat dari tadi tertawa.

Reyhan pun cengengesan.

"Nanti kamu tanya siswa, siswi atau siapapun yang kamu temui, letak ruang kepala sekolah. Ya nak ya?" Ayah melanjutkan ucapannya.

"Iya Ayah, nanti Reyhan akan tanya ke salah satu dari mereka," Jawab Reyhan. Ayah tersenyum mendengar jawaban Reyhan.

"Ya sudah, ayo sekarang kita berangkat keburu telat," Ajak Ayah.

Reyhan pun mengangguk.

"Bunda, Ayah ke kantor dulu ya sekalian antar Reyhan sekolah,"

KETULUSAN HATI SAUDARA ANGKATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang