Part 2

980 91 8
                                    

"Iya tidak apa-apa nak,"

"Terima kasih Paman,"

"Iya sama-sama, Nak"

"O iya apa kamu siswa baru nak?"

"Iya Paman, saya siswa baru,"

"O...pantas Paman baru liat kamu hari ini. Kalau Paman boleh tahu, kamu tadinya mau kemana? Kok bisa nyasar ke sini," Tanya Paman Satpam itu ramah.

"Saya nyariin ruang kepala sekolah. Tadi ada siswa yang memberitahu saya, eh malah nyasar kesini Paman," Jawab Reyhan.

"Oh jadi begitu. Kamu salah arah, Nak. Mari Paman antar ke ruang kepala sekolah,"

"Iya Paman,"

Mereka berdua berjalan beriringan menuju ruang kepala sekolah.

Saat mereka berdua melewati tempat yang Reyhan dan siswa tadi ketemu, Reyhan seketika heran karena arahnya sama seperti yang siswa tadi tuju yaitu arah toilet.

"Paman, ini kan arah menuju ke toilet kan? Soalnya tadi siswa yang saya tanyain itu ngomong mau ke toilet dan arahnya sini juga,"

"Iya bener nak, ini memang arah menuju ke toilet. Nah arah ruang kepala sekolah itu ya sama dengan arah toilet. Tapi kalau toilet itu belok kanan, sedangkan ruang kepala sekolah dan ruang guru belok kiri, nak. Mungkin karena siswa tadi terburu-buru jadinya salah ngasih arah," Ucap Paman Satpam menjelaskan.

Reyhan pun mengangguk-anggukan kepalanya tanda mengerti dengan penjelasan Paman satpam itu.

***

Mereka berdua akhirnya sampai di ruang kepala sekolah

Tok...tok...tok

"Permisi, Pak,"

"Silahkan masuk, pak" Jawab Pak Dimas selaku kepala sekolah.

Pak Satpam pun masuk ke ruang kepala sekolah. Sedangkan Reyhan menunggu di luar.

"Ada apa Pak?" tanya Pak Dimas.

"Ini Pak, saya mengantar siswa baru,"

"Oh iya, tolong suruh dia masuk, dan Pak Narmin silahkan kembali ke pos," Pak Dimas.

"Baik Pak, kalau begitu saya permisi. Assalamualaikum," Pak Satpam.

"Waalaikumsalam," Pak Dimas.

Pak Satpam itu pun keluar dari ruang Kepala Sekolah dan meminta Reyhan untuk masuk.

"Silahkan masuk Nak, Bapak Kepala Sekolah sudah menunggu," Pak Satpam.

"Iya Pak, terima kasih ya Pak," Reyhan.

"Iya sama-sama Nak. Kalau begitu saya kembali ke pos dulu ya Nak. Assalamualaikun," Pak Satpam.

"Iya Pak, silahkan. Waalaikumsalam," Reyhan.

Reyhan kemudian mengetuk pintu dan mengucap salam.

Tok...tok...tok

"Assalamualaikum Pak," Reyhan.

"Waalaikumsalam Nak, silahkan masuk dan silahkan duduk," Pak Dimas.

"Iya Pak" kemudian Reyhan masuk dan duduk di depan Kepala sekolah.

"Kamu siswa baru yang pindahan dari kota Semarang ya? Nama kamu siapa Nak?" Pak Dimas.

"Iya Pak benar. Nama saya Reyhan Wijaya, Pak," Reyhan.

"Kamu masuk di kelas 8A ya.
Mari Bapak antar," Pak Dimas.

"Iya Pak, terima kasih," Reyhan.

"Iya sama-sama Nak, ini sudah kewajiban Bapak," ucap Bapak Dimas dengan tersenyum. Reyhan balas senyuman Bapak Dimas.

KETULUSAN HATI SAUDARA ANGKATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang