29

509 35 0
                                    

^^Happy reading^^


#miyung pov

Pagi telah tiba,aku dan para staff yg lain sibuk mengotak kepentingan para member mulai dari pakaian dan juga beberapa keperluan lain.pagi ini kami para staf di tugaskan untuk berangkat terlebih dahulu ke gedung tempat konser(gocheok sky dome)karna para crew juga sudah berangkat pagi-pagi sekali.

Jadwal konser bangtan di adakan jam 16:30 wks.namun pagi ini kami harus memeprsiapkan secara detail agar tak ada satupun yg akan kekurangan.manajer sejin sengaja meminta para staff berangkat pagi katanya agar kita bisa mengatasi jika ada keperluan yg kurang di gedung.

Bahkan manajer sejin pun turun tangan mengantar kami ke gedung.walaupun hanya sampai di depan gedung konser.

Aku beserta yg lain mulai mengatur baju-baju dan segala aksesoris yg akan mereka pakai untuk penampilan peratama mereka sebentar malam.para crew juga banyak yg berlalu lalang mengatur segala pekerjaan mereka masing-masing.

Tapi tunggu,aku menepuk jidatku dengan keras.entah apa yg membuatku sangat pelupa seperti ini.ingin rasanya aku memaki diriku yg terlalu pikun.bagaimana aku bisa melupakan hal ini.

"Eonni apakah aku bisa izin sebentar?"aku menghapiri jiae eonni dan meminta izin.

"Mau kemana memangnya?"tanya jiae eonni.sebenarnya aku ingin menyembunyikan hal ini tapi jiae eonni tidak akan berhenti bertanya jika aku tak memberitahu yg sejujurnya.tetapi tetap saja ini'rahasia'katanya.

"Eonni aku melupakan sesuatu,tolonglah"ucapku memohon dan tentu saja aku berbohong.jiae eonni tampak berkacak pinggang menatapku.

"Eonni"aku mergek bak anak kecil dan itu berhasil membuat jiae eonni menghel nafasnya.

"Aku tidak bisa mengiyakanmu miyung~ah,lebih baik kau pamit ke manajer hobeum selaku manajer jimin"ucapnya.

Ah kenapa aku tak kepikiran.yah manajer hobeum bisa dibilang ia selalu mengurus segala keperluan jimin.jadi wajar saja kalau manajer hobeum sudah seperti manajer peribadi dari jimin.

"Ah baiklah eonni aku akan meminta izin pada manajer hobeum"ucapku,tampa aba-aba aku langsung berlari keluar dari ruangan make-up menuju ke daerah panggung yg terdapat banyak crew yg bekerja di sana.

Sesampainya di sana kulihat manager hobeom sedang memberikan intruksi kepada para crew dan juga para staff yg sedang mengatur aktifitas panggung.

Perlahan aku berjalan menghampiri manajer hobeum yg berdiri membelakangiku.dengan gugup aku sudah berada di belakang manajer hobeum.

"Perm~eoh"belum sempat aku melanjutkan ucapanku manajer hobeum tiba-tiba berbalik dan berhasil membuatku terkejut luar biasa.

"Miyung~ah,kau di sini?"tanyanya heran.tentu saja manajer hobeum heran melihatku berada di sini.bukankah tempatku bukan di sini.

"Ah anyeong haseyo manajer"sapaku berusaha lebih tenang sembari membungkuk sehormat munkin.

"Ne anyeong,ada apa?"tanyanya.

"Em,s-saya mau pamit"

"Kau mau pamit ke mana?apa pekerjaanmu telah selesai?"

Tentu saja tidak.

"Saya mau meminta izin sebentar manager,ada sesuatu yg harus saya ambil di gedung,saya melupakan sesutu maafkan saya"

Kulihat manajer hobeum menghela nafasnya,aku menutup mata siap menerima keritiknya.namun nyatanya dia tak marah malah ia mengizinkanku dengan syarat aku harus pulang lebih cepat.

Aku mengangguk semangat,setelah membungkuk dan pamit pergi.dengan langakh lebarku aku keluar dari area gedung megah ini dan mulai mencari halte terdekat.

Aku pantas di sebut tak profesional sebagai staff tapi jika bukan karna jimin aku juga tidak akan melakukan hal senekat ini.

Bodoh,benar-benar bodoh.aku bahkan berbohong pada manajer hobeum,bilangnya mau ke gedung namun nayatnya aku mau ke dorm bts.

~
Dorm megah milik bts tak dapat mengizinkan orang asing masuk seenaknya di sana.bahkan akupun sempat di tahan dan bahkan sampai mau di usir dari sana.namun setelah aku memeprlihatkan tanda pengenalku sebagai staff dari big hit para penjaga di sana akhirnya membiarkanku masuk.

Dengan langkah cepat aku memasuki  lift.di dalam aku tidak tau harus menekan tombol tingkat berapa.jujur saja aku belum pernah ke dorm bts.makanya aku tidak tau lantai dorm mereka di mana.

Tetapi tak mau mengambil waktu aku memantapkan diri menekan tombol 7.yg berarti akan mengantarku ke lantai ke 7.aku hanya asal memencat.bukankah jumlah bts 7 makanya aku menekan angka itu.

Ting-

Kebetulan sekali di lift aku sendiri.setelah suara lift yg menandakan telah sampai dan pintu perlahan terbuka akupun keluar dan mulai bingung harus melangakh ke arah mana.

Dengan fikiran yg berusaha setenang munkin aku melangkah menuju ke arah kanan.menurutku kanan lah yg selalu di mulai terlebih dahulu makanya aku berjalan ke arah kanan.

Setelah lama berjalan menyusri koridor apartemen aku tak sengaja mendegar suara riuh yg berasal dari salah-satu ruangan.aku ingin berlalu dan tak mau ikut campur tetapi saat hendak melangkah kudengar seseorang memanggil namaku.

Dengan cepat aku menoleh,suaranya familiar di telingaku.bahkan tampa berbalikpun aku telah tau siapa pemilik nama itu.

Seorang lelaki dengan balutan jaket hitam beserta masker yg bertengger manis di hidung mancungnya itu melangkah ke arahku yg bahakn tak ku ubah saat berbalik.

"Apa yg kau lakukan di sini miyung~ah"

Hah!apa katanya.apa dia pura-pura  lupa atau memang ia lupa.

"Kau tanya apa yg aku lakukan?"ucapku berusaha menahan emosi.

Lelaki ini malah mengangguk seakan ia benar-benar tak tau apa yg akan ku lakuakn di sini.

Amarahku kini memuncak,kurasa tubuhku mulai memanas.aku mengepal tangan sekuat munkin untuk menyalurkan rasa emosiku yg sudah di ujung kesabaran.

"Bukankah kau memintaku ke sini?"

"Memintamu ke sini?tidak!"

"Mwo!"aku membolakan mata tak percaya.apa yg jimin ucapkan barusan.dia tidak memintaku ke sini lalu siapa yg...?

"Kenapa?oh aku tau kau pasti merindukanku kan?makanya kau datang ke sini?"

Gr-amat.

"Kau benar tak memintaku ke sini?"ucapku memastikan dan lagi jimin mengangguk.

"Lalu siapa yg mengirim pesan itu padaku"aku berucap lirih namun tampaknya jimin mendengarnya.

"Siapa yg mengirim pesan?"tanyanya.tampa menjawabnya aku langsung merogoh saku celana dan mengambil ponselku.

"Apa ini"aku menunjukkan layar ponsel ke arah jimin dan kulihat jimin mengerutkan keningnya.

Apa dia benar-benar tidak tau?

"Aku tidak pernah mengirim pesan seperti ini"

Aku merasa heran,jika benar jimin tidak mengirim ini tapi kenapa pesan ini berasal dari nomor kakao jimin.

"Jangan bercanda jimin,aku serius.gara-gara kau mengirim pesan aku sampai rela meninggalkan pekerjaanku untuk jauh-jauh ke sini"

"Aku benar-benar tidak tau,pesan apa yg kau maksud dan aku tidak pernah memintamu ke sini.aku tau kau pasti sibuk untuk persiapan kami sebentar,mana munkin aku mau menganggu pekerjaan kalian,apalagi kamu"

"Jika bukan kau lalu siapa?"aku semakin di buat bingung,jimin terlihat jujur.dan aku tau jimin jika dia bilang tegas kalau tidak yh berarti memang bukan dia.

Lalu siapa?

《✔》-my staff is my ex-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang