《✔》-my staff is my ex-

25

^^Happy reading^^
♡
♡
♡

.
.
.
.
"Aish anak itu"miyung menghela nafas jengah saat tengah berbalik ke belakang dan masih melihat jimin mengikutinya dari belakang.

Walaupun jimin memaki hudi panjang warna hitam dan juga topi dan makser tetap saja miyung tau kalau itu jimin.karna sedari tadi lelaki itu mengikutinya sepanjang jalan.

Miyung akhirnya tiba di halte bis,ia lalu duduk di kursi halte sambil menyalakan ponselnya yg sedari tadi ia tak mainkan.

Miyung megeluarkan earphone dari dalam tasnya lalu mencoloknya ke ponselnya dan memutar lagu favorit yg biasa ia dengar.

Miyung berusaha cuek dengan lelaki yg masih setia berdiri tak jauh dari halte tempat miyung duduk sekarang.

Miyung merebahkan kepalanya ke belakang kursi sembari menikmati alunan musik yg menggema di lubang telinganya lewat earphone yg ia pasang tadi.

Di tempat yg sama jimin merasa kakinya sedikit keram karna sedari tadi berdiri sambil melirik ke arah miyung yg duduk tak jauh darinya.

Jimin mengikuti miyung dari belakang dengan penyamaran.

Tak tau kenapa jimin begitu khawatir jika sesuatu terjadi kepada miyung.dan entah kenapa miyung selalu saja meghindar jika jimin bersikap lebih kepadanya.

Dua menit berlalu...

Bis yg ingin di tumpangi oleh miyung tak kunjung datang.jimin perlahan melangkah untuk melihat apakh miyung tertidur atau sekedar memejamkan matanya.

"Miyung~ah"

"Miyung~ah"

Jimin memanggil miyung dari ujung kursi halte.sekin kali jimin memanggil miyung tak mengubrisnya.

Jimin kembali mendekatkan dirinya ke arah miyung duduk dan sekarang jarak antara dia dan miyung tak tersisa ruang.

Jimin memandang muka miyung yg damai sedang memejamkan matanya.jimin melihai-lihaikan tangannya ke arah muka miyung untuk memastikan apakah miyung tidur atau tidak.

Tak ada respon apapun,jimin ingin bertindak lebih jauh.dengan pelan jimin menarik kabel earphone milik miyung yg menempel manis di daun telinganya.

Jimin menutup matanya saat satu earphone berhasil ia tarik.ia menutup matanya takut kalau sampai miyung memandang tajam ke arahnya.

Merasa situasi sudah aman,karna tak ada suara omelan ataupun sebuah hawa-hawa tajam yg menyerbuki.jimin membuka matanya perlahan.

"Apakah dia memang sedang tidur"

"Kasihan,dia pasti cape"jimin mengelus rambut miyung dengan lembut.

Dan ternyata benar miyung tertidur.terlalu lama menunggu bis di halte membuat miyung larut oleh alunan musik yg berhasil membuyarkan alam bawa sadarnya menuju alam mimpinya.

Jimin merasa kasihan melihat miyung yg tertidur begitu pulas bahkan di udara yg begitu dingin ini.

Jimin menarik perlahan kepala miyung untuk bersandar di bahunya.