^^Happy reading^^
♡
♡
♡Waktu semakin berputar.jarum jam yg sedari tadi berada di tengah-tengah kini telah menujuk ke arah samping diamna sebentar lagi dini hari akan tiba.
Seorang gadis yg masih setia terduduk di balkon kamar dorm mewah itu mengelus pelan lengannya saat sesekali angin meniup menerpa bulu-bulu tipis dari tangannya.
Gadis itu hanya diam,entah dari jam berapa ia berdiri,duduk,berjalan,atau bahkan menidurkan tubuhnya di atas kursi di balkon itu.
Matanya sangat pekat,bahkan jika ia memaksa untuk menutupnya maka hasilnya sama saja.karna susah untuk tertidur makanya gadis itu memilih untuk menghabiskan waktu di balkon kamar itu.
Gadis itu memandang sekilas sang ponsel yg tergeletak di atas meja,dilihatnya jam yg menunjukkan pukul 04:21 dini hari.
Gadis itu mendegus setelah melihat jam yg sudah hampir pagi,ia merasa bosan.akhirnya ia memilih masuk ke kamar itu dan berencana akan keluar dari dorm sebelum para pemilik terbangun.
Dan pada saat ini gadis itu sedang berjalan mengendap-endap di ruang tengah.takut kalau sampai ada yg mendegar langkah kakinya.
"Kau mau kemana?"gadis itu terdiam lama saat mendegar seseorang berbicara yg ia yakini berbicara kepadanya.
Gadis itu menghela nafasnya lalu memutar badan dengan pelan,sangat pelan.
Setelah badannya menghadap ke arah sofa,gadis itu membelalakkan matanya saat melihat seoarng lelaki yg sedang tertidur di sofa di depannya saat ini.
"Bukankah dia tadi berbicara?"fikirnya dengan berucap lirih.
Gadis itu menghampiri lelaki itu lalu ia mengibaskan tangan di atas muka sang lelaki.tak ada reaksi apapun dari lelaki itu.
"Apa dia mengigau?"gadis itu tersenyum.
Tapi tiba-tiba ia merasa bingung,bukankah lelaki itu punya kamar lalu kenapa ia tidur di sofa,bahkan ia tak memakai selimut dan AC di ruangan itupun masih menyala.
apa dia tidak dingin?
Namun gadis itu tak mau mengulur waktu,sedikit lagi matahari terbit.dan ia tidak mau berlama-lama di sana.
Tetapi,..ia juga tidak bisa membiarkan lelaki itu kedinginan di sofa itu.iapun berjalan kembali memasuki kamar yg ia tempati lalu keluar dengan membawa sebuah selimut yg ia dapatkan dari dalam kamar itu.
Selimut itu ia pakaikan ke lelaki yg tertidur itu agar ia tidak kedinginan.merasa sudah aman.iapun hendak melangkah namun lagi-lagi ia dikejutkan dengan tangan yg tiba-tiba menggenggam tangannya.
Gadis itu menahan nafas sekilas sambil menutup mata,alih-alih mau berbalik ia melepas tangan sang lelaki dengan sekuat tenaga namun sepertinya itu sama saja akan membangunkan lelaki itu.
Karna ia tau lelaki itu sekarang masih mengigau.
"Bagaimana caranya melepaskan tangannya?dia mengigau atau dia hanya berpura-pura lagi"
"Aku tidak mengiagu atau bahkan berpura-pura"
Mata gadis itu membola,apakah kupingnya bermasalah?apakah ia tidak salah dengar kalau seseorang telah menjawab omelannya?.
"Kenapa kau ingin pulang sepagi ini?"masih dengan posisi mbelakangi,ia meraskan kalau sekarang lelaki itu duduk.
"Aku sengaja tidur di sini agar aku bisa melihatmu langsung ketika kau keluar dari kamar yongi hyeung lalu kenapa kau mau pergi secara mengendap kaya maling"lelaki itu kembali berucap,namun tampaknya gadis itu tak mampu membuka mulut.
"Le-lepaskan tanganku"gadis itu berucap terbata karna sekarang ini jantungnya berpacu begitu cepat.
Lelaki itu menarik dengan paksa tangan gadis itu hungga membuat gadis itu langsung memablikkan badannya.
"Kenapa kau begitu kesal kalau aku menggenggam tanganmu,tadi saat jungkook mengenggam tanganmu kau tak melawannya"tutur lelaki itu dengan eksperesi sedikit kecewa.
Gadis itu tampak bingung,ia tidak tau maksud dari uacapn lelaki itu.namun ia teringat sesuatu.
"Yg aku rasa jimin cemburu karna jungkook tadi menarik tanganmu"
Gadis itu teringat perkataan namjoon saat ia sempat mengobrol di ruang tengah tadi malam.
Gadis itu malah tersenyum,dan kalian tau bagaimana ekspresi bingung dari lelaki itu?.
Lelaki itu merasa aneh,kenapa gadis di depannya itu malah tersenyum.
"Kenapa kau tersenyum?oh jadi kau bahagia jika jungkook mengenggam tanganmu"lelaki itu kini melepas tangan sang gadis lalu mengubah duduknya dengan menyampingkan badannya.
"Yah aku bahagia?sangat bahagia"ucap gadis itu dan sontak mendapat tatatpan tajam dari lelaki itu.
"Aku bahagia bukan karna Jungkook mengenggam tanganku,tetapi aku bahagia karna akhirnya aku tau alasanmu kenapa tidak ikut makan bersama para member tadi malam,padahal faktanya kau sangat lapar"
"Kau benar-benar tidak bahagia kalau jungkook mengenggam tanganmu?"lelaki itu bertanya dengan tidak sabar untuk mendapat jawaban.
"Emm tergantung sih"
"Tergantung apa?"
"Tidak apa-apa,kalau begitu aku harus pulang,aku tak punya banyak waktu untuk mengobrol bersamamu,sebentar lagi aku akan di sibukkan dengan pekerjaan melayanimu.jadi jangan menggantikanku untuk segera pulang"
"Aku tidak akan menahanmu,tetapi kau harus meminta permintaan maafku"
"Memangnya kau salah apa?"
"T-tadi pagi,apa kau lupa?"
Gadis itu memutar bola matanya,sembari menaikkan satu alisnya.
"Aku lupa,memangnya kau melakukan apa sampai kau harus meminta maaf"ucap gadis itu.
"Tadi pagi aku sengaja mengirimkanmu pesan lewat kakako,untuk memintamu cepat datang ke sini.dan akhirnya kau datang tetapi aku malah tidak mengaku kalau aku salah,aku minta maaf"
"Oh jadi kau tau dengan ditel yah,sory aku tidak bisa memaafkanmu"gadis iti berlalu pergi.
"Miyung~ah kau mau kemana?"tanya lelaki itu dengan sedikit meninggikan suaranya.
"MAU PULANG KE ASALKU"suara gadis itu juga meninggi sampai-sampai terdengar memantul.
"TUNGGU!AKU AK~"
"AISH,apa-apaan kau ini,masih pagi sudah teriak-teriak"sesorang datang dan seenaknya memontong omongan lelaki itu.
Lelaki tak ambil pusing,ia cepat melangkah meninggalakn orang yg merasa keberatan dengan suaranya tadi.
"Anak itu,apa yg terjadi dengannya?aneh"orang itu berujar sembari mengucek matanya dan menguap sesekali.
![](https://img.wattpad.com/cover/238775128-288-k242167.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
《✔》-my staff is my ex-
Randompark jimin-bts-staff-park miyung-eun Park miyung eun adalah mantan seorang idol yg bernama park jimin.miyung selalu berusaha untuk melupakan masalalunya dengan jimin namun usahanya gagal seketika di saat ia kembali bertemu dengan jimin.