Assalamualaikum Wr. Wb,
Haloo semuanya.. Aku balik bawa bab kelanjutannya nih, hehe iya hari ini spesial update tiga bab 😂 semoga menghibur ya.
Selamat membaca, enjoyy!🌻🌻🌻
Biru mencoba menenangkan diri sebelum masuk kedalam ruangan Dira, pria itu mengetuk pintu empat kali lalu setelahnya membuka pintu tersebut.
"Loh Biru? Masuk sini," Ujar Dira sambil beranjak dari kursi kerjanya. Mendekati Biru dan menuntun pria itu untuk duduk di sofa yang ada diruangannya itu.
"Bukannya masih besok ya janji temunya? Tya juga tumben gak ikut," Tanya wanita itu ikut duduk disebelah Biru.
"Begini Tante, maaf sebelumnya. Kita sepakat untuk membatalkan pernikahan kita." Ujar pria itu membuat Dira menatap nya tak percaya.
"Kok bisa? Kenapa kalian ada masalah? Bisa diselesaikan baik-baik kan?" Pertanyaan beruntun keluar dari wanita yang tahun ini hendak memasuki usia empat puluh tujuh tahun itu khawatir.
"Gak Tante, gak ada masalah apapun. Prosedur apa yang harus saya lakukan?" Tanya Biru yang dibalas hembusan nafas dari Dira.
"Kita sudah bayar kebeberapa vendor. Karena kamu juga secara sepihak batalinnya, kita akan mengajukan biaya ganti rugi. Kamu gak keberatan?" Tanya wanita itu.
"Iya Tante, berapa pun saya gak keberatan kok. Tapi boleh saya minta tolong?" Pinta Biru yang diangguki singkat oleh wanita itu.
"Bisa tolong panggilkan Jingga?" Tanya pria itu kemudian.
"Untuk apa? Setelah ini kan urusan kamu sama Tante dan bagian administrasi." Ujar Dira membuat Biru tersenyum simpul.
"Ada yang mau saya bicarakan," Ujar pria itu, "Dan juga mau lihat reaksi apa yang akan diberikan." Lanjutnya dalam hati. Biru tidak bermaksud menyepelekan peringatan dari Jingga tadi pagi, hanya saja ia benar-benar ingin memberitahu gadis itu bahwa kini mereka bisa saja memulai semuanya dari awal.
Dira beranjak menuju meja kerja nya lalu menelepon ke ext. Tim EO. "Saya Ndy, bisa minta tolong panggilin Jingga?" Tanya nya saat sambungan terhubung.
Tak lama suara Jingga terdengar, "Jingga, ke ruangan saya sekarang ya. Biru tiba-tiba minta revisi." Ujarnya setelah mendapati jawaban dari Jingga, Dira memutuskan sambungan dan kembali duduk disebelah Biru.
"Terimakasih Tante, maaf sekali lagi." Sesal pria itu yang dibalas usapan lembut dibahunya, ya tentu saja Dira yang melakukannya.
"Tante gak berhak terima permintaan maaf kamu, sudah diskusikan dengan keluarga?" Tanya wanita itu yang diangguki oleh Biru.
Tak lama pintu terbuka bersamaan dengan masuknya Jingga dan Erwin. Biru menyambut kedatangan gadis itu dengan senyuman lebar diwajahnya, berbeda dengan Dira yang menatap khawatir kearah Jingga.
"Bagian mana yang mau lo revisi?" Tanya Jingga sambil memberikan map file yang dibawanya pada Biru.
"Jingga beginiㅡ"
"Gue mau batalin pernikahan gue." Biru memotong perkataan Dira sambil menatap lekat pada Jingga.
Jingga membalas tatapan Biru dengan dengusan kasar. Gadis itu mengambil kembali map file yang ada diatas meja.
"Saya tidak keberatan dengan dana penalti yang akan kalian ajukan, jadi mohon maafㅡ"
PLAK!!
Saat ini pasti gue cowok bajingan dimata lo ya?
🌻🌻🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
Biru Jingga [SELESAI] ✔️
Lãng mạn" T E R K A D A N G K I T A P U N B E L U M T E R L A L U M E N G E N A L D I R I S E N D I R I ." Biru yang dingin dengan Jingga yang jenaka. Namun, bagaimana bisa setelah sepuluh tahun lamanya mereka berpisah lantas kembali bertemu dengan ke...