Tok.. Tok.. Tok.. Tok..
Assalamualaikum Wr. Wb,
Halo semuanya apa kabarnya? Hiwhiw gimana nih puasanya?
Aku kembali bawa Epilog yang sempat ku bahas di penutupan 😁
Langsung dibaca sampai abis ya teman-teman.. Jangan lupa vote dan juga komen jika ada kritik maupun sarannya.
Selamat membaca😘🌻 🌻 🌻
Seorang gadis remaja berseragam SMP itu tengah sibuk membantu ketiga adiknya, dari mulai membantu merapihkan seragam adik laki-laki nya yang baru saja masuk sekolah dasar, lalu berlanjut membantu merapihkan ikatan rambut adik perempuannya yang juga akan belajar di PAUD.
Dan tak lupa gadis itu turut menyuapi sarapan kepada adik bungsunya yang berusia empat tahun itu.
Dirinya sudah sangat terbiasa dengan kegiatan merepotkan seperti itu, ah bukan berarti mereka tidak mempunyai orangtua ya, tentu saja mereka punya. Gadis remaja itu hanya bermaksud membantu sang Ibu yang juga sudah sibuk dengan urusan pekerjaan rumah. Dari mulai menyiapkan seragam sekolahnya maupun pakaian yang akan dikenakan oleh Ayah dan juga Adik-adiknya itu, yang dilanjut menyiapkan sarapan dan masih banyak lagi. Menjadi Ibu rumah tangga memang serepot itu.
"Ringga, ini masukin ke dalam tas ya. Kamu juga nih Kak, jangan sering-sering jajan disekolahan." Ujar wanita yang kini telah beranjak berusia tiga puluh enam tahun itu memberikan dua kotak bekal kepada kedua anak tertuanya.
"Dek Dip dititipin dirumah Nenek lagi Ma?" Tanya gadis remaja itu, Zia, sambil membersihkan sisa-sisa makanan sang adik bungsu yang ada disekitar mulutnya.
"Iya Kak, di tempat Allin lagi ada acara jadi kemungkinan akan berlangsung lama. Makanya Mama mau ajak Dipta kerumah Nenek. Tahu sendiri Ayah kamu tiba-tiba harus masuk kan," Balas Wanita itu, Jingga, yang dibalas anggukkan pelan dari sang anak.
Memang seharusnya hari ini merupakan jadwal libur Ayahnya, namun karena petugas pagi sedang kekurangan orang membuat sang Ayah diharuskan masuk untuk membantu jadwal operasi yang tiba-tiba dimajukan lebih awal dari jadwal yang sudah ditetapkan.
"Yuk, sudah selesai semuanya kan?" Tanya Jingga kepada Anak-anaknya itu.
"Sudah Ma." Balas keempatnya membuat sang Ibu tersenyum lebar melihat Anak-anaknya itu sudah tumbuh besar.
Waktu cepat berlalu, bahkan menyaksikan perkembangan anak-anak pun masih terasa seperti mimpi bagiku.
🌻 🌻 🌻
"Ayah!" Pekik Zia saat dirinya melewati gerbang seolah dan mendapati sang Ayah sudah bersandar didekat mobilnya.
Sedangkan pria itu, Albiru Wiratama, tersenyum lebar melihat gadis yang sejak dulu selalu menatapnya dengan binar mata cerah itu berhambur memeluknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Biru Jingga [SELESAI] ✔️
Romansa" T E R K A D A N G K I T A P U N B E L U M T E R L A L U M E N G E N A L D I R I S E N D I R I ." Biru yang dingin dengan Jingga yang jenaka. Namun, bagaimana bisa setelah sepuluh tahun lamanya mereka berpisah lantas kembali bertemu dengan ke...