Jauh Dari Yang Dikenal

392 51 4
                                    

Assalamualaikum Wr. Wb,
Haloo semuanya.. Aku balik bawa bab kelanjutannya nih, semoga menghibur ya.
Selamat membaca,  enjoyy!

🌻🌻🌻

"Bu, sudah ya istirahat aja. Aku bisa kok bagi waktu untuk Zia." Ujar Jingga sambil menuntun Riri menuju kamarnya. Ya wanita itu sudah diperbolehkan pulang.

"Kamu bakal capek Jingga, lagi juga Ibu masih bisa kok jagain Zia." Balas Riri seraya duduk diatas ranjang nya.

"Ibu seharusnya istirahat, maaf ya Bu kalau aku masih suka ngerepotin. Aku cari pengasuh aja kali ya?" Tanya Jingga yang dibalas gelengan cepat dari Riri.

"Jangan, kita kan sudah sama-sama janji kalau mau jaga Zia sampai dia mau kembali ke keluarga Sam. Gak perlu pengasuh ya, Ibu InsyaAllah masih kuat kok." Ujar wanita itu, Jingga menatap nya penuh haru.

"Pokoknya kalau ada apa-apa langsung kabari aku ya Bu. Untung tadi ada Biru." Ujar gadis itu yang dibalas senyuman lebar dari Ibunya.

"Iya, Ibu gak bisa bayangin kalau gak ada Biru. Ngomong-ngomong, dia sudah nikah?" Tanya Riri yang membuat Jingga mendelik kaget.

"Iya sudah Bu, dia klien di kantor, aku yang urus resepsi nya." Balas gadis itu yang dibalas desahan lesu dari Riri.

"Sayang ya, coba dulu kita gak pindah. Mungkin kamuㅡ"

"Ibu, sudah ya gak perlu diungkit." Potong Jingga membuat Riri menatap nya nanar.

"Kamu pulang sana, Ayah sebentar lagi juga pulang kok." Ujar wanita itu yang diangguki singkat oleh Jingga.

"Ya sudah aku pulang ya, besok Zia biar aku yang antar jemput. Ibu istirahat dirumah aja ya." Ujar gadis itu sambil menyalimi Ibunya.

"Assalamualaikum," Pamit nya kemudian lantas keluar dari kamar.

🌻🌻🌻

"Terimakasih ya Win, Kak Salma, maaf sudah ngerepotin." Ujar Jingga yang dibalas senyuman dari kakak beradik dihadapannya itu.

"Gak kok, justru rumah jadi ramai tadi gara-gara ada Zia." Balas Salma yang dibalas anggukkan setuju dari adiknya.

"Iya, semenjak penghuni Kosalma pada pindah jadi sepi. Ramai digrup doang." Ujar Erwin sambil tertawa kecil.

"Iya ya, yang bikin ramai kan biasanya Kak Rima sama Bang Dandy ya. Oh iya kabar mereka gimana?" Tanya Jingga sambil membenarkan posisi tubuh Zia yang ada dalam gendongannya.

"Alhamdulillah baik semua, terakhir kita kumpul di cafe Dita si Rima sudah ada yang ngintil" Ujar Salma yang mendapatkan tatapan tanya dari Jingga.

"Anaknya." Lanjutnya kemudian membuat binar bahagia terpancar diwajah Jingga.

"Wah, Alhamdulillah. Sudah besar Kak?" Tanya gadis itu yang dibalas anggukkan dari Salma.

"Sudah Kak ngobrolnya, kasihan Zia tuh." Ujar Erwin yang dibalas tawa kecil dari Kakaknya.

"Eh iya, ke asikkan nih. Ya sudah hati-hati ya, main lagi nanti ya nanti Kakak kabari yang lain." Ujar Salma yang diangguki Jingga.

"Iya Kak, kalau begitu aku pamit ya. Sekali lagi terimakasih ya, Assalamualaikum." Pamit gadis itu.

"Wa'alaikumsalam," Balas Erwin dan Salma sambil mengantar Jingga menuju mobilnya yang terparkir didepan gerbang rumah mereka.

🌻🌻🌻

"Zia tunggu dulu ya Nak, ada yang ketinggalan nih." Ujar Jingga sambil masuk kedalam rumahnya lagi.

Biru Jingga [SELESAI] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang