Sherina terbangun dari tidurnya, ia melihat ke samping, terlihat wajah Raka yang masih tertidur dengan nyenyak.
Ia menyibakkan selimut dan tersenyum malu, apa yang sudah ia lakukan semalam? Tak ingin terus mengingat hal semalam, ia memilih untuk pergi ke kamar mandi dan membersihkan dirinya.
Jan menunjukkan angka delapan pagi, Sherina berniat untuk membangunkan Raka yang masih pulas di atas kasur.
"Sayang.." bisik Sherina tepat di telinga kiri Raka.
Dalam tidur yang begitu nyenyak Raka merasakan hal yang menggelikan pada telinganya, "Eung?" ia mengerang.
"Bangun, udah siang" kata Sherina sembari duduk menyamping.
Raka mencoba membuka matanya. Seketika hatinya menghangat kala mendapati senyum manis sang istri. Raka bergeser dan membaringkan kepalanya pada paha Sherin, lalu memeluknya begitu nyaman.
Sherina mengelus rambut Raka dengan lembut lalu bergumam, "Raka maaf ya tas kamu kena luntur baju aku."
Deg!
Mata Raka seketika terbuka dengan sempurna detik itu juga, kata-kata barusan yang diucapkan oleh Sherina membuat rasa kantuknya hilang.
"Ta–tas yang mana?" tanyanya dengan terbata.
"Yang kemarin kamu pake, aku satuin dalam mesin cuci terus ternyata bajuku luntur.." jawab Sherina, wajahnya tak memperlihatkan rasa bersalah sedikitpun, dan Raka hanya bisa menghela nafas pasrah lalu kembali menenggelamkan wajahnya pada bantalan. Dalam hati ia menjerit 'Untung lo bini gue, lebih berharga dari tas yang gue beli empat jutaan...'
••••
"Mau makan apa sayang? nanti biar aku yang siapin" tanya Raka setelah ia selesai membersihkan diri di kamar mandi, untuk masalah tas Raka sudah mengeceknya dan ternyata memang terkena noda luntur dari baju milik Sherina. Tidak apa, Raka sudah mengikhlaskannya."Mau nasi goreng, gak pake telur." ucap Sherina, Raka mengangguk dan melangkah keluar kamar. Sementara Sherina duduk di sofa dengan ponsel Raka yang ia mainkan.
"Clara?" Sherina bergumam membaca pesan yang masuk dari Clara, sekretaris suaminya di kantor. Ia memanyunkan bibirnya karena tak suka dengan wanita itu, semenjak ia di rendahkan di kantor untuk pertama kali bertemu, ia sudah tidak menyukai sosok Clara. Apalagi ketika perempuan itu menghadiri acara pernikahan mereka yang terlihat sok akrab dengan Raka juga teman-temannya yang lain.
Sekretaris Clara : Pagi pak Raka. Mungkin sekarang bapak tengah menikmati cuti bersama istri bapak, maaf sebelumnya karena telah mengganggu. saya hanya ingin bertanya. Tadi saya membeli pakaian baru untuk dikenakan saat acara penyambutan bapak, tapi saya mau minta pendapat bapak dulu nih. Kira-kira cocok gak ya sama saya xixixi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHERINA {✓}
Teen FictionMengisahkan tentang Sherina si panglima serigala dan Raka seorang ketua geng motor. Semua ini berawal ketika Sherina terjebak pada situasi yang membuatnya harus menjalani kehidupan di masa depan. Seolah semuanya terencana, ia hadir di abad dua satu...