Bab 41 ✓| Berita mengejutkan

6.3K 491 7
                                    

━─━────༺༻────━─━

Sherina berjalan-jalan di sekitar kantor Raka. Ia kebingungan saat ingin menemui Raka, ia berniat untuk menanyakan pada salah satu pegawai disana.

"Permisi" ucap Sherina pada pegawai wanita yang tengah berdiri di depan mejanya.

"Iya ada yang bisa saya bantu?" tanya pegawai itu dengan ramah

"Raka ruangannya dimana ya?" orang itu mengerutkan keningnya heran, sebab Sherina terlihat seperti gadis remaja, untuk apa menanyakan bos-nya? Apa lagi gadis itu menyebut Raka tanpa sepertinya masih SMA tapi memanggil bosnya hanya menggunakan nama tanpa embel-embel 'pak'

'mungkin saudaranya' batin pegawai itu

"Pak Raka ada di lantai 12, kamu bisa naik lift lalu belok ke kanan lurus dikit sampai ruangan pak Raka" ucap pegawai itu menjelaskan

Sherina mengangguk mengerti dan tersenyum

"Terima kasih"

•••

Sherina celingak-celinguk mencari ruangan Raka, ia sudah mengikuti petunjuk yang diberikan oleh pegawai yang tadi tapi masih merasa pusing dengan banyaknya ruangan.

"Eh! kamu siapa?" Clara menghalangi Sherina ketika gadis itu ingin masuk ke dalam ruangan yang ia yakini ruangan Raka.

"Aku? Sherina" jawabnya

"Ada keperluan apa? Main nyelonong aja lagi" tanya Clara lagi

"Mau ketemu Raka"

Clara menilai penampilan Sherina dari atas hingga bawah. No!, Batinnya berbicara. "Sudah ada janji?"

Sherina menggelengkan kepalanya. Clara menghembuskan nafasnya lalu kembali menatap Sherina dengan malas.

"Pak Raka tidak bisa bertemu dengan orang tanpa membuat janji terlebih dahulu, sebaiknya kamu pergi, buat janji terlebih dahulu sebelum menemui beliau" ucap Clara tegas

"Tapi aku.."

"Saya bilang pergi, pergi! Bos sedang tidak bisa di ganggu apa lagi oleh bocah ingusan seperti kamu" ucap Clara malah terdengar menghina.

Sherina yang merasa di perhatikan langsung melihat penampilan nya, 'gak ada yang salah ko' batin Sherina. Sherina memakai celana jeans panjang yang robek pada bagian sikunya dan baju putih pendek di tambah dengan kemeja coklat serta membawa tas hitam kecil.

"Apa perlu saya panggilkan scurity?" ancam Clara yang mulai geram dengan kepolosan yang ditunjukkan oleh Sherina.

"Ada apa ini??" tak lama Raka menghampiri mereka karena keributan yang berhasil mengganggu ketenangannya.

Banyak pegawai-pegawai lain yang memperhatikan mereka karena penasaran.

"Sherina?" panggil Raka "ada apa?" Raka melihat wajah Sherina yang cemberut

"Ini pak. Anak ini memaksa ketemu bapak padahal tidak ada janji sebelumnya" ucap Clara mengadu

"Ada apa, sayang?" ucapan Raka yang lembut sembari menatap ke arah Sherina berhasil menjadi sorotan para pegawainya. ditambah lagi, pria itu mengelus pipi Sherina tanpa merasa malu. Clara, wanita itu ikut melebarkan matanya terkejut.

"Pak, dia..?"

"Aku kangen.." ucap Sherina yang tiba-tiba menubruk tubuh Raka dan memeluknya erat.

Raka tersenyum dan membalasnya, ia menatap Clara dengan alis yang terangkat.

Clara masih tak percaya dengan apa yang sedang terjadi, pikirannya berusaha berpikir positif tapi kata 'sayang' yang diucapkan oleh Raka terus terbayang-bayang dipikiran.

Sherina dan Raka melepaskan pelukannya.

"Maaf kalau boleh tahu, anak ini siapa ya pak?" tanya Clara

"Anak ini?" Raka tak percaya mendengar sebutan yang dilayangkan oleh Clara, "dia calon istri saya. Sayang.. kenalkan, dia sekretaris aku, Clara namanya" ucap Raka memperkenalkan.

Clara menggigit bibir bawahnya sembari menahan rasa cemburu ketika Raka, orang yang selama ini ia cinta, malah memperkenalkan gadis lain sebagai calon istrinya.

"Ha-halo.. saya Clara, maaf tadi saya sempat tidak sopan" Clara bersikap profesional dihadapan Raka. Sementara Sherina hanya menatap Clara dengan datar, tak mau menerima uluran tangan dari wanita itu. Ia malah mengalihkan pandangannya pada Raka dan menautkan lengannya pada lengan Raka.

Raka tersenyum, ia mencubit hidung Sherina karena gemas. Setelahnya mereka pergi ke ruangan Raka. Meninggalkan Clara yang masih merasa tak percaya, juga para pegawai yang tak tega melihat nasib Clara.

•••

"Gue kira pak Raka bakalan kepincut sama Bu Clara" kini para pegawai sedang menghabiskan waktu istirahatnya di kantin sambil bergosip, apa lagi kabar bosnya akan menikah sudah menyebar luas seantero kantor.

"Iya bener, gue kira juga begitu, habisnya Bu clara nempel mulu sama pak Raka" timpal pegawai lainnya

"Tadi itu gue kira itu sepupunya si bos, kalau tahu calon istrinya sih bakalan gue baik-baikin!"

"Emang si umurnya keliatan masih remaja, tapi menurut gue cocok lah ya sama pak Raka yang gantengnya kelewatan"

"Iya cantik banget Bu Clara mah lewat"

Mendengar itu Clara langsung menghampiri meja mereka.

"Pergunakan waktu istirahat dengan baik, jangan menggosipkan berita yang tidak-tidak!!" ucapnya tegas lalu pergi meninggalkan kantin

"Lah yang tidak-tidak gimana? Kan emang bener kalo si bos mau nikah"

"Cemburu kali" mereka tertawa mendengar penuturan itu

•••

"Hufhhh.." helaan nafas panjang Sherina terdengar oleh Raka yang tengah fokus dengan berkas-berkasnya, ia mendongakkan kepalanya menatap Sherina yang duduk di sofa dan terlihat jenuh.

Pria itu tersenyum lalu menghampiri Sherina, menunda pekerjaannya yang begitu penting.

"Kenapa sayang? Bosen ya?" tebak Raka, Sherina mengangguk karena memang ia merasa bosan, sedari tadi ia hanya duduk diam menunggu Raka selesai bekerja.

"Cari makan yuk!"

"Kemana?"

"Ada kantin ko di bawah. Yuk!"

Raka dan Sherina akhirnya memilih untuk keluar menuju kantin dan menghampiri penjual ketoprak. Raka menyuruh Sherina untuk duduk di tempat kosong sementara Raka sendiri menunggu ketoprak dibuat.

"Siang bos" sapa salah satu pegawai

"Siang" jawab Raka dengan wajah datarnya

"Bos mau nanya, yang tadi itu beneran calon istri si bos? Eng- saya takutnya salah sangka nanti malah nyebar fitnah" ucap Sarif staf kantor

"Iya benar, dia calon istri saya" Raka menyerahkan uang pada penjual itu dan mengambil pesanannya

Sarif mengangguk dan tersenyum, "selamat ya kalau begitu. Nanti pas nikah jangan lupa undang saya"

"Iya, doain aja ya"

"Siap bos!!"

Raka meninggalkan Sarif dan menghampiri meja Sherina.

Sarif dan temannya berseru tanpa suara, apa lagi memperhatikan Raka yang begitu romantis kepada Sherina membuat pegawai lain ikut iri dan baper melihatnya!

TBC.
-ˋˏ✄┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈

Revisi : 11 Mei 2022

SHERINA {✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang