Bab 5 ✓| Tempat tinggal untuk Sherina

10.4K 868 10
                                    

━─━────༺༻────━─━

Sherina duduk di halte bus dekat sekolah. Ia sedang termenung dengan pikirannya, memikirkan bagaimana ia pulang, harus berteduh dimana malam ini, dan kepada siapa ia harus meminta tolong. Ia benar-benar tidak memiliki tempat tujuan. Bahkan pakaian yang tengah Sherina kenakan sekarang pun masih menjadi tanda tanya, bagaimana bisa seperti ini. Seolah semuanya adalah takdir.

Hingga satu buah mobil berhenti tepat di depannya. Mobil itu membunyikan klakson membuat lamunan Sherina teralihkan. Sherina melihat seseorang membuka kaca mobilnya, dan ternyata orang itu Raka.

"Masuk," titah  Raka tiba-tiba, awalnya Sherina tak bereaksi, ia hanya menatap wajah Raka sambil terus mengamati pria itu, namun ketika pria itu kembali membunyikan klakson mobilnya barulah ia menurut dan membuka pintu mobil itu.

Sherina duduk di samping Raka, mengamati isi dalam mobil ini dengan penuh rasa penasaran. Raka menjalankan mobilnya dan membuat Sherina terkejut, ini benar-benar bisa bergerak!!

"Kita mau kemana?" tanya Sherina

"Nganter lo balik. Buat yang tadi, sorry."

"Kamu enggak perlu repot-repot antar aku pulang, aku aja gak punya rumah." jawab Sherina sembari melihat ke jendela.

"Anak broken home ya?" tebak Raka

Sherina tak mengerti ucapan Raka, ia menggelengkan kepalanya dan menatap arah depan. "Aku benar-benar enggak punya rumah, sekarang aja aku bingung harus pergi kemana?"

"Ni anak seriusan gak punya rumah apa cuma bercanda si?" batin Raka terheran-heran

"Jangan bohong!" ucap Raka masih tak percaya

"Beneran! kalau aja kamu enggak datang mungkin aku bakalan tetap di tempat tadi." jawabnya.

Raka menatap wajah Sherina lekat, dan ia tetap menjalankan mobilnya entah kemana Sherina sendiri tidak tahu.

•••

Ternyata Raka mengantarkan Sherina ke apartemen miliknya. Raka merasa iba setelah mendengar perkataan Sherina yang mengatakan bahwa dirinya tak memiliki rumah, benar atau tidaknya perkataan gadis itu yang terpenting sekarang Raka telah membantunya, membalas budi perihal kejadian tadi.

"Ini apartemen gua, lo bisa tinggal di sini sementara waktu. Ingat cuma sementara, setalah itu lo harus cari rumah sendiri!"

"Sama kamu?" tanya Sherina

"Ya enggak lah, gue tinggal di rumah, ya kali.. ogah gue" Raka memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Kamarnya di sana." tunjuk Raka. Sherina mengangguk dan tersenyum.

"Oh iya, baju lo–" Raka berpikir sejenak ketika menyadari kalau Sherina tak membawa satu baju pun.

"Gampang lah itu. tapi nanti lo harus ganti duitnya!" ucap Raka, Sherina kembali mengangguk patuh meski ia tidak tahu apakah ia akan bisa mengganti semua itu.

•••

Setelah memilih beberapa baju ganti untuk Sherina lewat online shop, kini Sherina dan Raka tengah duduk di sofa ruang tamu sambil menonton TV, untuk sementara waktu gadis itu menggunakan baju milik Raka yang berada di dalam lemari.

"Lo.. gak punya keluarga atau sodara gitu buat tempat lo balik?" tanya Raka, jujur masih sedikit tak percaya mendengar gadis itu tak memiliki tempat pulang, tapi jika melihat ekspresi wajahnya sepertinya memang benar.

"Punya, cuma mereka jauh dari sini, tapi kamu tenang aja, aku bakal ganti semua ko, aku punya banyak uang." jawab Sherina dengan senyum getirnya.

"Berarti ni anak orang kaya dong, syukur deh setidaknya gue gak pusing lagi buat mikir cara dia gantiin duit gue, hitung-hitung balas budi yang tadi kan lumayan juga apart gue bisa ke urus terus nanti gue dapat duit hasil sewa apart." batin Raka tersenyum puas. "Hem kasian. Ya gue doain semoga lu cepet ketemu deh dan.. jangan lupa lu punya hutang ke gue!" Sherina mengangguk

Di tengah keheningan mereka berdua tiba-tiba saja perut Sherina berbunyi tanda ia kelaparan, tentu saja dapat di dengar oleh Raka yang berada di sampingnya.

"Laper ya?" malah nanya. kampret!

Raka bangkit dari duduknya lalu pergi menuju dapur untuk melihat persediaan bahan makanan yang ada di lemari es.

"Wah ternyata gue udah lama gak ke sini sampe gue lupa isi kulkas"

"Kita perlu ke minimarket, ayo!" Raka berjalan menuju luar dan memanggil Sherina agar ikut dengannya dan Sherina tidak membantah, ia mengikuti Raka dari belakang.

•••

Kini Raka dan Sherina sedang berjalan mengelilingi rak-rak yang tersusun berbagai macam jenis makanan. Raka yang mendorong troli dan Sherina yang mengikuti di samping. Seperti pasutri yang sedang belanja bulanan saja.

Sherina tiba-tiba mencium bau sedap, lalu ia menyadari jika disana banyak daging-daging yang hanya di lapisi plastik sebagai wadahnya.

Sherina berlari menghampiri kulkas yang berisi daging itu, lalu mengendus satu persatu layaknya anjing yang sedang mencari sesuatu.

"Anjir tu anak!" Raka langsung menghampiri Sherina. "Kalo lu mau makan daging bilang dong jangan kaya gini, bikin malu aja!" Raka mengambil salah satu daging yang di susun rapi.

Sherina mengambil alih daging yang di genggam Raka dan menaruh daging itu kembali,  "Jangan yang itu gak segar" ucap Sherina

"Ck. Sama aja elah"

Sherina fokus mengendus satu persatu daging yang ia pegang.

"Nih" Sherina menyerahkan daging itu pada Raka, Raka melihat daging yang Sherina beri padanya.

"Emang apa bedanya perasaan sama aja" tanyanya heran.

"Jelas beda, yang tadi itu bau dagingnya jelas daging yang udah lama terus warna dagingnya mencolok." jelas Sherina

"Oh oke. Pinter juga lo." Raka manggut-manggut paham.

TBC.

-ˋˏ✄┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈

Revisi: 28 Desember 2021
Revisi kedua: 21 April 2022

SHERINA {✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang