Bab 44 ✓| Raka demam

6.4K 455 5
                                    

━─━────༺༻────━─━

Sherina berjalan menuruni tangga menuju dapur dan melihat ibu mertuanya yang tengah memasak bersama satu saudara Raka yang dari Bali.

"Bunda" panggil Sherina menghampiri mereka

"Sherina? Sudah bangun?" Sherina mengangguk dan memperhatikan bundanya tengah memotong cabai

"Bunda masak apa? Sherina boleh bantu?" tanya Sherina, meminta ijin

"Mba Sherina memang gak capek?" Tyas malah bertanya pada Sherina, Tyas ini nama saudara Raka yang tengah membantu Sarah memasak.

"Capek kenapa? Enggak ko" Sherina mengambil sayuran dan mencucinya di wastafel.

"Bunda baru liat loh pengantin baru bangun pagi, enggak kecapean lagi." ucap Sarah terkekeh

"Emangnya kenapa sama pengantin baru, bun?" Sherina mengerutkan keningnya, ia mengambil pisau lain untuk memotong seperti yang dilakukan oleh Tyas.

"Emangnya mba gak tidur?" tanya Tyas

"Tidur ko, ini baru bangun" Sherina masih tak mengerti arah pembicaraan mereka

"Maksudnya Tyas itu, hs. Hubungan seksual, yang biasa di lakukan oleh kedua pengantin, sepertinya kamu belum mengerti hal itu ya" tebak Sarah.

Sherina mengangguk, emang belum tahu.

Mereka melanjutkan obrolannya hingga masakan telah tersaji di meja makan.

"Tyas tolong panggilkan yang lain yah, masakannya udah jadi" Tyas mengangguk dan pergi meninggalkan mereka.

"Sherina kamu panggil Raka gih, suruh sarapan dulu" ucap Sarah

Sherina menurut dan langsung pergi menuju kamar yang ia tempati bersama Raka.

Ceklek

Sherina masuk ke dalam kamarnya dan melihat Raka yang masih tertidur dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.

Sherina duduk di tepi kasur dan membuka selimut Raka.

"Sayang, bangun. Sarapan dulu" Sherina menggoyangkan tubuh Raka pelan, namun Sherina tak mendapatkan respon apa-apa

"Raka.."

"Eung..." Raka membalikkan badannya menghadap Sherina

"Bangun, sarapan dulu baru lanjut tidur"

"Sherina.." Raka memegang tangan kanan Sherina dan meletakkan di keningnya

"Ya ampun Raka, ko badan kamu panas banget?" tanya Sherina, khawatir.

"Gak tahu, pusing banget kepala aku"

"Aku harus gimana sekarang sayang? Aku gak punya kekuatan buat sembuhin kamu." ucapnya semakin khawatir. Raka menahan tawa saat melihat Sherina yang polos.

"Ke bawah aja, minta kompresan ke bunda.." jawabnya

"Kompresan? Buat apa emangnya?"

"Ambil aja dulu.."

"Oh, oke-oke. Aku ambil dulu ya" Sherina pergi keluar kamar dan kembali ke bawah untuk meminta kompresan seperti yang dikatakan oleh Raka.

"BUNDA..." Sherina berlari dari tangga menuju ruang makan yang sudah dihuni oleh kedua orang tua serta saudara-saudara Raka yang masih menginap.

Ia mengatur nafasnya karena merasa lelah, padahal waktu ia menjadi serigala, tak pernah tuh merasakan capek seperti ini. Inilah mengapa Alex mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang lemah!

SHERINA {✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang