Vernon menatap sosok yang kini memeluk erat lengannya dengan mata terpejam. Pulas tertidur namun sesekali masih tersendat tangis yang menjadi sebab bengkak maniknya.
Selama mengenal Seungkwan, malam ini adalah malam dimana si dominan menyaksikan tangis paling menyakitkan dari sosok di sisi.
Bak patung yang telah lama retak, namja manis itu langsung pecah tatkala benda keras menghantam.
Hancur lebur walau kini Vernon mengumpulkan reruntuhannya dalam dekapan.It hurts.
Melihat orang yang kau cintai menangis hingga hilang kendali, tak peduli situasi bahkan diri sendiri. Seakan menyerah pada keadaan tapi masih ingin berdiri.
Apa Vernon harus sudahi keegoisan ini demi sang istri?
"Bunda..
..apa malaikat ini benar jodohku, huh?
Kenapa aku merasa dia terlalu istimewa sampai rela menjadi tameng untuk keserakahanku?"
Mungkin kalau dirinya bukan keturunan blood moon, Vernon pasti sudah meyakini bahwa ia hanyalah iblis yang ditakdirkan untuk menjaga seorang malaikat.
Tapi tidak becus. Dan malah kebalikannya yang terjadi.
"Aku egois. Serakah. Payah.
Kenapa kau bisa-bisanya mempertahankanku dan malah menyakiti diri sendiri, Boo?"Mereka berdua.. saling memandang tinggi sosok satu sama lain.
Saling memuja.
Saling mengakui keistimewaan yang ada.
Liam belum tertidur kala ayahnya masuk ke kamar guna mencari tempat untuk mencurahkan hati. Tidak bisa selamanya bermonolog di hadapan sang istri sebab resikonya mungkin tidak bisa dihindari.
Jadi sekarang dirinya disini.
Berjongkok di sisi baby crib. Menjulurkan tangan untuk digenggam si bayi.
"You okay?
Apa masih kedinginan, jagoan?"Tentu saja tidak ada jawaban.
Hanya kunyahan pada jarinya dari gusi tak bergigi yang Vernon dapat sebagai reaksi.
"Liam..
..can you call me daddy?"
"Aku.. tidak pernah punya kesempatan untuk memanggil 'ayah' waktu kecil."
"Makanya cepat dewasa, ya..
Jangan sampai sepertiku.""Tumbuh tanpa ayah itu tidak menyenangkan, tau."
"Tidak ada yang mengajarimu nakal.."
"Tidak ada yang menemanimu dimarahi bunda.."
"Tidak ada yang.."
Hening.
Vernon terdiam karena Liam tak lagi merespon. Sibuk membuka mata menanti lanjutan ucapan ayahnya.
"Kkk~
Aku hanya ingin jadi ayah untuk anakku.
Tapi itu terlalu egois dan serakah.."Yap.
Bagi Vernon, keinginannya untuk hidup lebih lama adalah sebuah keegoisan semata.
Ia akan terus melihat Seungkwan tersakiti jikalau memilih bertahan hidup dan tak mampu membagi warna yang dinanti karena konsekuensi mati, namun di satu sisi harapannya untuk menjadikan Liam kecil tumbuh dengan orang tua lengkap merupakan sesuatu yang hanya bisa terjadi apabila menjaga warna maniknya untuk diri sendiri.
Too greedy.
"Aku tidak ingin melihat mommy mu menangis setiap malam..
Tapi aku juga tidak ingin melihat anakku tumbuh tanpa mengenali siapa ayahnya..""Liam..
Bilang padaku kalau kau siap menjaga mommy sendirian, okay?"
Mungkin waktu tersebut akan tiba.
Mungkin Liam pasti bisa.
Tapi bagi Vernon yang akan pamit pergi meninggalkan mereka sendiri,
"Aku bukan bunda..Aku tidak akan bisa tabah memeluk kalian kemudian pergi untuk selamanya."
Benar.
Kau bukan matahari yang bisa menyinari diri sendiri.
Bukan juga langit yang terus dapat melindungi.
Bukan pula air yang setia mengalir dari hulu ke hilir.
Vernon Chwe, kau hanya lah bulan.
Yang tidak akan bersinar kalau tidak ada matahari.
Tidak akan hadir kalau tidak ada langit.
Tidak akan tercermin kalau tidak ada air.
Cahayamu yang istimewa, tidaklah berguna ketika semuanya harus dipertaruhkan demi sebuah kebahagiaan.
Karena kau tidak bisa berdiri sendiri walau semua yang mengelilingi jelas menghormati.
"Bunda.
Apa Vernonie punya ayah?""Tentu!
Tentu, sayang. Kenapa tanya?""Mana?"
"..."
"I can't remember him, bahkan namanya."
"Dia..di surga."
"Tidak akan kembali?"
"Um."
"Apa dia pergi karena tidak sayang kita lagi?"
"Yah! Bicara apa kamu?? Tentu saja-"
"Kalau dia sayang, kenapa harus pergi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
✓The Moon [VerKwan BxB]
Hayran KurguWhat's ur eye color? Warn! Fantasy Mpreg Family Less than 1000 words per chap Disclaimer! Pictures and names are used to visualise only. They're not mine and credits belong to their original owners.