"Kak Rea, cantik ya?"
"Iya."
Leo yang saat itu tengah membaringkan tubuhnya di paha Ara, langsung tertawa pelan melihat raut wajah Ara yang seketika murung.
Tangannya terulur mencubit gemas pipi kanan gadis itu. "Tapi masih cantikan Ara," ujar Leo lagi.
"Ara mau denger cerita Leo gak?" tanya Leo.
Ara menganggukan kepalanya pelan. Leo beranjak dari tidurnya. Cowok itu langsung menarik Ara agar bersandar pada dadanya. "Tadi Leo seneng banget waktu tau Rea udah balik lagi," ujar Leo.
Ara menghela nafasnya. Tangannya perhalan melingkar pada pinggang cowok itu. "Terus?" tanya Ara pelan.
"Terus Ara tau gak? Ternyata Rea pacarnya Luthfi," sambung Leo.
"Kak Luthfi? Bukannya itu sahabatnya Leo?" tanya Ara.
Leo menganggukan kepalanya pelan. "Iya, Leo juga seneng ternyata Rea pacarannya sama orang baik. Cewek sebaik Rea, emang pantes dapetin cowok kaya Luthfi."
"Tapi, yang harus Ara tau, Leo sama sekali gak punya perasaan sama Rea."
Ara mendongak. Gadis itu mengerutkan alisnya pelan, "Tapi bukannya waktu kecil Leo bilang--"
"Ara, dulu Leo masih kecil. Leo mana ngerti sama perasaan yang kaya gitu."
Ara tersenyum dan memilih menenggelamkan wajahnya pada dada bidang cowok itu.
Tangan Leo terulur mengusap puncak kepala Ara dengan pelan.
"Ezi, kenapa Kakak sama Abang pelukan kaya Mama?"
Suara bisik-bisik dari belakang Leo, membuat cowok itu mau tak mau mengalihkan pandangannya.
Cowok itu sontak mendorong Ara pelan. "Ada Ayla sama Ezi," bisiknya.
Ara menegakan tubuhnya. Gadis itu tersenyum ke arah dua bocah kembar berumur 3 tahun itu. "Ayla sama Ezi habis dari mana?" tanya Ara.
"Kak Ara tau gak? Tadi Ayla main perosotan di taman sama Ezi sama Papa. Eh Ezi malah nyusuruk ke tanah," kata Ayla heboh.
Gadis kecil itu langsung naik ke atas sofa dan memeluk tubuh Ara. "Terus Ezi gak kenapa-kenapa?" tanya Ara.
Kenzie ikut naik ke atas sofa. Pria kecil itu memeluk Ara dibagian kiri badannya. "Ezi gak papa. Tapi kata Papa jangan bilang sama Mama, nanti Papa gak dikasih jatah," jawab Ezi.
"Jatah apa?" tanya Ara bingung.
"Gak tau. Jatah jajan kali," jawab Kenzie cuek.
Leo menyandarkan kepalanya seraya menatap ke arah mereka. Tangannya ia lipat di depan dada. "Ayla, duduknya jangan di situ dong," pinta Leo.
"Ih Bang Leo terserah Ayla dong, kak Ara kan kesayangannya Ayla tau!"
"Ayla gak sayang bang Leo?" tanya Leo.
Ayla mengetuk-ngetuk dagunya menggunakan telunjuk. "Kak Ara sayang Bang Leo gak?" tanya Ayla seraya menatap ke arah Ara.
Wajah Leo memerah. Cowok itu sontak membekap mulut milik Ayla. "Bang Leo kan tanya Ayla," bisik Leo.
"Kakak jawab dong!" ujar Kenzie.
"Sayang kok."
Leo sontak menatap Ara. Sudut bibirnya perlahan tertarik ke atas membentuk sebuah senyuman.
"Leo kan sahabatnya Ara."
Sahabat ya, Ra?
"Ayla ... Ayla! Ada Mama, ayo kita aduin ke Mama," bisik Kenzie kala mendengar suara pintu terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leo Rezayn [OPEN PRE-ORDER]
Teen FictionMenikah diusia muda dengan sahabat sendiri? Hal itu tak pernah dibayangkan oleh Ara sebelumnya. Leo-orang yang ia percaya akan menjaganya, malah melakukan hal yang tak seharusnya ia lakukan pada Ara. Penasaran? Yok langsung masukin ke perpustakaan!<...