Pagi hari yang gelap karna langit lumayan mendung dan membuat hawa sekitar menjadi dingin, mampu membuat seorang gadis bermahkota blonde menggigil kedinginan.
Tidak biasanya ia kedinginan seperti ini, padahal dirinya sudah memakai rompi rajut tanpa lengan bewarna merah tua dibalut almamater abu-abu nya.
Diawal semester tahun kedua ini harus ia awali dengan yang baik.
Sampai sebuah suara lembut menyapa indra pendengaran sang surai blonde, netra hijau emerald yang berkilau mencari atensi yang memanggil dirinya.
Seorang gadis bersurai hitam legam pendek se-bahu melambaikan tangannya dengan senyum manis yang merekah di bibirnya.
Gadis surai blonde bernama Fujihara Kouki itu tersenyum.
" Selamat pagi Kou-chan, tumben kau datang pagi"
" Awal semester ga boleh telat"
Gadis surai hitam legam bernama Yoshida Akiko itu mengangguk paham.
Setelah mengganti sepatunya dengan uwabaki, mereka berjalan menuju kelasnya masing-masing.
Kouki dan Yoshida berbeda kelas jadi mereka harus berpisah.
Saat sedang melamun menatap luar jendela sembari bertopang dagu, sebuah ketukan meja menyadarkan lamunan Kouki.
" Oh, Kita-san ada apa?" Kouki tersenyum lembut menatap netra emas milik Kita Shinsuke, teman sekelasnya.
Sungguh ia terkejut karna tiba-tiba seorang kita Shinsuke datang tanpa adanya derap langkah kaki yang terdengar maupun aura kehidupan.
Namun hal itu ia tutupi dengan wajah kalem dan senyuman lembut milik Kouki.
" Maaf mengganggu, klub voli laki-laki sedang mencari manager baru, apa kau tertarik?" Tanya kita dengan sopan.
Kouki melirik kertas yang disodorkan oleh kita.
' mungkin tidak buruk mencoba sesuatu yang baru' batin Kouki.
" Akan kupikirkan lagi Kita-san, tunggu jawaban ku sepulang sekolah" Jawab Kouki dengan lembut, Kita mengangguk lalu pergi ke tempat duduknya.
Kouki kembali berpikir sembari menopang dagunya menghadap keluar jendela, juga menunggu belum masuk berbunyi.
☾︎♫︎☽︎
Bel istirahat berbunyi, semua murid berbondong-bondong keluar kelas menuju kantin untuk mengisi perut.
" Kou-chan, ayo makan" Ajak Yoshida, kouki mengangguk dan mengikuti Yoshida.
Dalam perjalanan menuju kantin mereka berdua berbincang ringan untuk menghilangkan rasa bosan.
Sampai seorang pemuda bersurai kuning menabrak tubuh Kouki hingga tubuh hingga terjatuh.
Brukk
" Aduduh" Kouki meleguh pelan karna merasakan sakit dari sekitar tubuhnya.
" Woi Samu! Jangan lari lo!"
" Kou-chan, kau tak apa?" Tanya khawatir dari Yoshida. " Aargh, lagian sih jalan ga lihat-lihat!" Ujar geram pemuda surai kuning keemasan itu.
Pemuda itu berdiri dan membantu kouki untuk berdiri.
Saat menjulurkan tangannya, pemuda itu tak sengaja menatap netra hijau emerald Kouki yang indah.
Membuat debaran jantung milik sang pemuda berpacu dengan cepat, panas disekitar tubuh mengalir hingga ke wajah membuat sedikit rona merah terpampang di wajah pemuda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝚁𝚎𝚍 𝚁𝚒𝚍𝚒𝚗𝚐 𝙷𝚘𝚘𝚍 | Mɪʏᴀ Aᴛsᴜᴍᴜ
Non-Fiction" 𝚂𝚞𝚔𝚊 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚛𝚞𝚋𝚊𝚑 𝚋𝚎𝚛𝚒𝚜𝚒𝚔 𝚔𝚊𝚢𝚊𝚔 𝚍𝚒𝚊? 𝚔𝚊𝚢𝚊𝚔𝚗𝚢𝚊 𝚐𝚊 𝚖𝚞𝚗𝚐𝚔𝚒𝚗." "𝙱𝚊𝚐𝚊𝚒𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚓𝚒𝚔𝚊 𝚝𝚊𝚔𝚍𝚒𝚛 𝚋𝚎𝚛𝚔𝚊𝚝𝚊 𝚕𝚊𝚒𝚗?" ⍟Ketika pikiran menolak keberadaan dia,tapi tidak dengan hati yang ingin sela...