1

27.7K 2.1K 574
                                    

Part nya acak, diusahakan untuk baca sesuai part nya. Happy reading

.
.
.

Gelap, satu kata untuk mendeskripsikan apa yang kulihat sekarang.

Aku seperti kehabisan napas saat ini juga, padahal yang ditutupi kain saat ini adalah mataku, bukan mulutku.

Rasanya tenagaku telah terkuras habis hanya untuk berteriak dan memberontak.

Tentu semua itu sia-sia.

Aku kini sedang terduduk lemas dikursi dengan kondisi kedua lenganku yang terikat kencang dibelakang. Rasanya kedua lenganku kini memanas, perih sekali, ketika aku memberontak lenganku bergesekan dengan tali yang mengikatnya, itu benar-benar terasa perih.

"siapapun kamu, tolong lepasin!!" Teriaku, terdengar memilukan.

"kenapa harus buru buru, lebih baik kita bermain main dulu, itu akan lebih seru" kata seseorang yang tidak ku kenal, suaranya terdengar sangat menyeramkam

Kukira hanya aku yang ada diruangan ini. Awalnya aku terkejut mendengar sahutan itu. Tubuhku yang basah bermandikan keringat, tidak membuatku menyerah untuk terus berteriak memohon.

"Ku mohon lepasin! Aku bakal turutin mau mu asal kamu lepasin aku."

"oke."

"kalo gitu, sekarang lo pacar gue."

.......





























"KILAA!! cepat nanti telat!!" teriak mama dari bawah. aku berdecak kesal, kemudian menjutkan memoles wajah ku dengan make up tipis.

Mimpi itu berlanjut kembali. Sekitar tiga atau empat kali aku memimpimpikan itu. Mimpi itu tidak berulang, namun berlanjut.

Dimulai dengan aku bertemu dengan laki-laki aneh, dan berakhir dengan aku diculik dengan oleh orang yang tidak kukenal.

Dan aneh nya aku selalu memimpikan itu ketika subuh. Inilah alasan aku selalu bangun kesiangan.

"BENTAR MA!!" Sahutku, aku buru buru keluar kamar. karna mama sedari tadi tidak bisa diam, mengoceh dari bawah, dari dalam kamar pun terdengar sangat berisik.

"Maaa Kila berangkat," ucapku ku seraya mengulurkan tangan. kemudian mencium punggung tangan mama ku.

"Maa.." aku tersenyum lebar sambil mengelus-elus tangan mama sambil sesekali mengayun-ayun kan tangan itu.

"Apalagi? Kenapa belum berangkat juga?"

Aku mengerucutkan bibirku menatap mama yang sama sekali tidak peka dengan diriku.

"Masa segini doang..." Aku menunjukan beberapa lembar uang yang baru saja kuterima.

"Ga usah banyak bacot kamu, berangkat sekarang atau mama pukul pake sapu, mau??"

Aku meringis, sedetik kemudian aku melesat kabur dari hadapan mama.

aku berlari menuju halte bus, tidak terlalu jauh cukup dekat dengan rumah ku. ku lihat bus datang ketika aku sampai di halte.

Ah, tuhan berada dipihak ku sekarang. Kupastikan untuk hari ini aku tidak akan terlambat.

Aku berjalan masuk kedalam bus, dan sepertinya tidak ada bangku kosong disana.

Psychopath boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang