54. Tangisan Penjahit Shalih

5 2 0
                                    

بــــــــــــــسم اللّــــــــــــه الرّحمن الرّحيـــــــم

Ada seseorang yang mendatangi seorang tukang jahit minta dibuatkan baju. Maka penjahit itu pun bersungguh-sungguh agar hasil jahitannya bagus dan sempurna. Ketika pemesannya datang dia pun menyerahkan biaya pembuatan pakaian tersebut. Pakaian diserahkan lalu si pemesan pun pergi.

Besok harinya, si pemesan kembali datang kepada tukang jahit, lalu dia berkata : "Aku menemukan ada beberapa cacat pada hasil jahitan ini". Dan dia pun memperlihatkannya kepada tukang jahit. Lalu tukang jahit itu pun lantas menangis. Lalu si pemesan berkata : "Aku tidak bermaksud membuatmu sedih. Aku sudah cukup puas dengan pakaian ini"

Maka si penjahit itu pun berkata :

"Bukan hal ini yang membuatku menangis. Sebab aku sudah mengerjakan pakaian ini semaksimal mungkin yang aku mampu lakukan untukmu, namun nyatanya masih ada cacat-cacat semacam ini. Sungguh yang aku tangisi adalah amal ketaatanku kepada Allah. Aku telah bersungguh-sungguh dalam umurku untuk beribadah, tetapi entah berapa banyak aibku dan kekuranganku yang ada di dalamnya ?!?" (Iyqaazhu Ulil Himamil ‘Aliyyah hal 110 oleh Syaikh Abdul Aziz as-Salman)

Masyaa Allah.. semoga makin membuat kita taat hanya kepada Allah saja. Aamiin.


                                                                           
✒ Ditulis oleh Ustadz Najmi Umar Bakkar,  حفظه الله تعالى

MENUJU JANNAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang