13

518 49 8
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Yeora memasak makanan untuk suaminya dan Dokyeom sedang menemani anak-anaknya bermain di ruang televisi.

"Nih, makanannya udah siap. Makan dulu yuk sayang-sayangnya Mama.."

Dokyeom terdiam kala melihat sepiring sayuran yang dihidangkan Yeora.

"Sayang, makanan Mas mana?"

"Itu makanan kamu, Mas."

"Apa ini? Emangnya Mas kambing?"

"Hhhh.. Mas kan baru keluar dari rumah sakit, jadi harus makan makanan yang bergizi. Kata dokter Mas harus makan banyak sayuran dan buah-buahan."

"Ta-tapi..

"Mas, aku udah capek-capek masakin loh!"

Dokyeom diam dengan muka pasrah.

"Terus kamu gak makan?"

"Aku gampang nanti, yang penting Mas sama anak-anak udah makan."

"Kenapa bisa gitu? Gak boleh! Mas makan, kamu juga harus makan!" Dokyeom menuangkan nasi dan lauk pauk ke atas piring kosong Yeora.

"Mas, ini banyak banget," protes Yeora saat Dokyeom mengambilkan porsi makan yang lebih kepada Yeora.

"Sayang, badan kamu kurus banget loh. Kamu pasti gak perhatiin makan kamu pas Mas dirumah sakit kan?"

"Gimana bisa aku mikirin yang lain sih? Kamu gak sadar dirumah sakit dan aku cuma mikiran kamu Mas, bukan yang lain,"

Dokyeom mendekat ke Yeora, berlutut kepada Yeora yang duduk di kursi ruang makan.

"Maafin Mas ya, Mas udah bikin kamu khawatir dan sedih. Kata Mama juga kamu sempet pingsan pas denger Mas gak ada kan?" ucap Dokyeom dengan menggenggam tangan Yeora.

"Mas, ini semua bukan kesalahan kamu. Ini semua udah kehendak dari Tuhan. Hikmahnya, kekuatan cinta kita jadi makin bertambah. Aku jadi semakin gak bisa hidup tanpa kamu."

"Kamu memang yang terbaik buat Mas untuk sekarang dan selamanya, makasih udah nerima semua kekurangan dan kesalahan Mas kemarin. Makasih." Dokyeom meneteskan air mata.

"Eh, Mas kok nangis?" ucap Yeora sambil mengusap airmata di pipi Dokyeom.

"Gemesh banget sih suami aku!" Yeora mencubit pipi Dokyeom.

"Udah sekarang makan yuk, kasian nanti makanannya jadi dingin."

🌸

Yeora pov.

"Sayang, dasi Mas mana?"

"Iya, Mas bentar. Ini lagi di cariin."

"Belajar sabar dikit bisa gak sih? Aku kan harus ngurusin anak-anak juga!" ketus gue sambil pakein Mas Dokyeom dasi.

"Hehe, soalnya ini klien pertama Mas sejak keluar dari rumah sakit. Jadi Mas gak boleh telat."

"Hmm, iya."

"Mama!!" teriak Dojoon dan Doyeon sambil berlari ke arah gue.

"Iya, sayang kenapa?"

"Mama ngurusin Papa mulu, Ojun sama Oyeon kan mau sekolah!"

Hhh, anak-anak gue pinter banget ya kalo ngomong.

"Kamu denger kan itu, Mas? Sekarang yang sibuk bukan kamu aja, anak-anak juga udah sekolah."

"Iya, paham. Yaudah yuk, Papa anterin kalian ke sekolah sekalian Papa ke kantor."

"Mama siapin bekal kalian dulu,"



🌸

Author pov.


Hari ini adalah jadwal Dokyeom bertemu dengan klien barunya. Ia berjalan menuju ruang meeting bersama sekretarisnya, Yuju.

"Orangnya belum datang, Ju?"

"Sebentar lagi datang, Pak. Tadi dia sudah di depan kantor."

"Yaudah, kita tunggu aja sambil siapin file."

"Baik, Pak."

Tak lama, seorang wanita muncul dari pintu ruangan meeting.

"Pak, orangnya sudah datang."

Dokyeom menoleh ke arah wanita itu dengan sangat terkejut.

Apa-apaan ini?

Kenapa dia lagi??


"Dokyeom.." wanita ini pun kaget saat melihat Dokyeom.

"Kamu lagi,"

"Ternyata kamu yang punya perusahaan ini?" tanya wanita ini.

"Iya, ini perusahaan aku. Dan aku udah berusaha hilangin kamu dari hidup aku, tapi kenapa kamu selalu ada? Apa gak ada lelaki lain selain aku di hidup kamu?"

"Dokyeom cukup! Kalo aku tahu ini perusahaan kamu, aku gak akan pernah mau,"

"Yuju, batalkan semua proyek dengan perusahaan dia dan jangan pernah berurusan lagi dengan dia!"

"Ta-tapi, Pak,"

"Yuju, kamu gak denger omongan saya?"

"I-iya, Pak."

Dokyeom keluar dengan perasaan kesal. Dan ia segera pulang kerumah.

Sampai dirumah, Dokyeom langsung menjatuhkan tubuhnya di sofa.

"Loh, Mas. Tumben udah pulang jam segini?"

"Kamu sakit?" Yeora menyentuh kening Dokyeom.

"Enggak."

"Terus kenapa kok mukanya kusut banget gitu? Bukannya tadi kamu ketemu klien kamu yang baru?"

Dokyeom menatap Yeora.




tbc

I'm Not The One (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang