2

670 65 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Oke, hari ini rencananya gue mau nganterin makan siang ke kantor nya Mas Dokyeom. Sekalian pengen liat apa yang dilakuin Mas Dokyeom di kantor. Dojoon dan Doyeon gue titipin di rumah Mama.

Sebelum itu, gue mau telpon Mas Dokyeom.

"Halo, Mas.."

"Iya, kenapa?"

"Mas lagi di kantor?"

"Iya, ini lagi meeting. Ada perlu apa?"

"Nggak kok Mas, gapapa lanjut aja. Maaf ya aku ganggu,"

"Nggak kok, gak papa. Udah ya, Mas tutup."

"Hmm, iya Mas.."

Oke, Mas Dokyeom di kantor. Gue akan langsung otw ke kantor. Gue gak bilang kalo gue mau dateng, biar surprise aja.

Sampai di kantor gue langsung mau ke ruangan nya Mas Dokyeom, sebelum itu gue mau ke meja nya Yuju di depan ruangannya Mas.

"Eh, Ibu Lee.."

"Iya, gak usah panggil Bu ya. Saya lebih muda dari kamu."

"Oh, iya maaf Bu,"

"Panggil mbak aja."

"Mas Dokyeom nya ada di dalem?"

"Emm, Pak Lee sedang keluar mbak."

"Keluar? Tapi tadi saya telpon katanya ada meeting, saya pikir meetingnya sama kamu tapi kamu malah ada disini,"

"Maaf, mbak. Tapi hari ini tidak ada jadwal meeting Pak Lee."

"Oh gitu, yaudah ini makanan Mas Dokyeom buat kamu aja.."

"Tapi ini kan untuk Pak Lee, tidak apa mbak?"

"Gak papa, makan aja ya. Saya permisi."

"Iya mbak, makasih sekali lagi."


Jadi? Mas Dokyeom pergi kemana??

Kenapa dia bohongin gue?

Mas Dokyeom kok jadi berubah gini sih.. :(

Gue keluar kantor dan ada mobil baru dateng menuju parkiran. Yes, itu mobil Mas Dokyeom.

Tapi, yang duduk di sebelah Mas Dokyeom itu siapa??

Gue gak bisa liat begitu jelas karna kaca mobil tertutup rapat, tapi gue tahu itu seorang cewek.

Siapa cewek itu??

Gue sebisa mungkin sembunyi biar gak keliatan Mas Dokyeom.

Oke, gue bakal telpon Mas Dokyeom sekarang.

"Halo, Mas.."

"Ada apa lagi?"

"Kamu masih meeting?"

"Iya, ini masih meeting. Kenapa sih kamu? Kamu ganggu Mas terus daritadi, Mas jadi gak enak sama klien."

"Oh, gitu. Masih meeting ya."

"Iyaaa, udah ya.."

Dan telpon gue langsung di tutup sama Mas Dokyeom.


Tau gak sih gimana perasaan aku sekarang Mas?

Kamu bohongin aku, jelas-jelas kamu gak ada meeting.

Jahat kamu Mas..


🌸


Mas Dokyeom pulang, hari ini tumben dia pulang lebih awal, jam 7 malam.

"Papa pulang.."

Dojoon dan Doyeon lari nyamperin Mas Dokyeom.

"Halo, anak-anak Papa. Udah makan belum? Belum ngantuk??"

Sekarang gue jadi eneg sama basa-basi nya Mas Dokyeom.

"Dojoon sama Doyeon ke kamar dulu ya, biar Papa bersih-bersih dulu. Nanti main sama Papa ya.."

Untungnya anak-anak gue penurut, mereka langsung lari ke kamar.

"Capek banget aku hari ini sayang.." ucap dia sambil peluk gue.

Gue berusaha lepasin pelukan dia.

"Eh, kamu kenapa sih?"

"Engg, kamu belum ganti baju Mas, ganti baju dulu sana!"

Aku akan pura-pura gak tau apa-apa di depan kamu Mas, sampe aku bener-bener bisa ngumpulin bukti dibalik semua tingkah laku kamu dibelakang aku.

"Mas pikir kamu kenapa," ucap dia terus kecup kening gue.

Bisa gak sih, gak usah perlakuin aku kayak gini??

Tambah sakit hati.

"Oh iya, kamu tadi siang nelpon terus kenapa?"

"Eng-enggak kok, aku cuma bosen aja. Jadi aku nelpon kamu.."

"Cuma karena bosen kamu nelpon Mas?? Lain kali bisa gak, nggak kayak gitu lagi? Kamu udah ganggu waktu Mas dikantor kamu tahu??"

Ganggu waktu kamu apa sih??

Ganggu waktu kamu sama cewek itu??

Aku tahu, cewek yang tadi siang aku liat itu pasti Jihye. Sayangnya aku masih bisa nahan diri untuk gak keluarin semua yang aku tahu di depan kamu sekarang.

"Yaudah, Mas mau bersih-bersih dulu." ucap dia langsung menuju kamar.

Ya Tuhan, kuatin gue. Gue harus bisa lakuin semua ini, harus bisa.

Kalo kamu bisa pinter di belakang aku, aku juga akan pinter cari bukti tanpa sepengetahuan kamu Mas.

Liat aja nanti..


🌸


Hari ini gue akan mulai menyelidiki semua hal yang terjadi kemarin, gue gak mau tanya langsung ke Mas Dokyeom karena gue pengen ngumpulin bukti sendiri.

Hari ini gue temuin Yuju, sekretaris nya Mas Dokyeom.

"Hai, mbak.."

"Iya, makasih ya udah mau temuin saya."

"Iya, mbak. Ada keperluan apa ya ngajak bertemu?"

"Jadi gini, saya ingin meminta bantuan kamu. Kalo kamu bisa membantu saya, saya akan sangat berterimakasih ke kamu dan saya akan berikan kamu kompensasi setelah itu."

"Maaf, mbak. Tapi bantuan apa ya?"



tbc

I'm Not The One (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang