Chapter 19

102 4 3
                                    

--0--

Plakk!!

Sebuah tamparan telak dan keras tepat dipipi kanan gadis itu membuatnya tersentak dan disambut rasa pedih yang luar biasa menyakitkan

Jennie mengerjapkan matanya, berusaha mengumpulkan kesadarnya. Belum membuka matanya dengan sempurna rasa sakit itu kembali mengusiknya. Kali ini dari rambutnya yang ditarik keatas membuatnya mendongkak dan menatap dengan paksa gadis yang berdiri dihadapannya

"sudah bangun? Kupikir kau sudah mati" sapa gadis itu dengan sangat tenang

"hmppp" Jennie ingin berteriak rasanya karena terkejut melihat Eunha yang ada didepannya tapi mulut gadis itu diikat dengan kain

"kenapa? Kau ingin mengatakan sesuatu? Ah, kasihan" ucap Eunha sambil mencengkram pipi Jennie dengan keras dan memajukan wajahnya dengan senyum penuh kemenangan

"sudah kukatakan padamu!!" seru Eunha lalu melayangkan sebuah tamparan dipipi Jennie "Jauhi Yoongi!!" lagi, tamparan kedua menyusul dengan tidak kalah kerasnya "gadis yang keras kepala!!" lanjutnya melampiaskan kemarahannya

"lepaskan kain itu. aku ingin mendengar apa yang dia katakan" pintah Eunha pada sekumpulan lelaki disana untuk membuka kain yang mengikat mulut Jennie

"lepaskan aku!!" jerit Jennie saat mulutnya sudah terbebas

"apa? Lepaskan? Kau pikir aku akan melepaskanmu begitu saja setelah bertingkah? Oh, tentu saja tidak" kata Eunha dengan sangat lembut tapi juga menakutkan

"aku tidak takut padamu. Lakukan semuanya sesukamu" seru Jennie

"benarkah? Bagaimana dengan ini?" balas Eunha lalu menerima sebuah gunting dari Dasom dan mencengkram rambut Jennie

"apa yang akan kau lakukan??!!" jerit Jennie tanpa sadar air mata gadis itu mengalir karena ketakutan

"kenapa? Kau takut?" Tanya Eunha dalam senyum meremehkan ketika melihat Jennie menangis

"tidak. Aku tidak takut padamu" balas Jennie dalam tatapan tajam meski penuh dengan air mata

Eunha tersenyum meremehkan dan sedikit tertawa ringan "Ah, sayang sekali. Aku masih ingin bermain denganmu tapi aku harus pergi. Aku sangat sibuk. Sampai jumpa lain kali" kata Eunha lalu menjauhkan gunting itu dari Jennie membuat gadis itu sedikit bernapas lega

"ya, bernapas legalah untuk saat ini. Tapi jangan harap aku akan berhenti diwaktu berikutnya" kata Eunha lalu berjalan menjauh

"sisanya untuk kalian. Kupikir dia akan sangaaaat nikmat" pintah Eunha sambil berjalan menjauh diikuti Dasom dan Chaeyeon

Sekelompok lelaki yang awalnya hanya menonton disana pun berjalan mendekati Jennie dengan wajah seperti mendapat mangsa baru

"a-apa yang akan kalian lakukan?" Tanya Jennie gugup dan khawatir

"kau pikir apa nona cantik? Beraninya mengusik Eunha kami, kau akan mendapat balasan yang sepadan" kata salah satu dari mereka lalu menyentuh pipi Jennie memainkan tangannya pelan-pelan menjalari lehernya

Salah satu lainnya memegang kamera terlihat merekam kejadian disana. Jennie menutup matanya rapat-rapat, tak berani membayangkan apa yang akan terjadi padanya. Tangan lelaki yang awalnya dilehernya itu turun dengan perlahan membuka dasinya dan kancing bajunya yang paling atas

"oh, Eunha benar. Sepertinya kau akan memuaskanku" kata lelaki itu

Jennie menutup matanya dengan sangat erat. Gadis itu sangat ketakutan. Tubuhnya gemetar saking takutnya. Air matanya tak berhenti mengalir 'siapa pun, kumohon tolong aku!!' harapnya dalam hati

High School Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang