"Wendy, tolong bereskan kertas itu dan serahkan pada sekertaris. Beritahu padanya untuk mengirim file lengkapnya padaku malam ini" Kyungsoo menunjuk mejanya yang penuh dengan kertas berserakan menggunakan dagunya lalu mengambil almamater yang tadi dia sampirkan
"ah, ini proposal" ucap Wendy pelan membaca kertas itu sambil merapikannya "kau yakin dia bisa menyelesaikannya malam ini?" Tanya Wendy
"dia bisa menyelesaikannya lebih cepat dari yang kau bayangkan" jawab Kyungsoo mulai merapikan tasnya "kau ingin ku antar?" Tanya Kyungsoo pada Wendy ketika dia selesai
"tentu saja kau harus mengantarku pulang. Kau ingin membiarkan ku pulang sendiri lagi?" ucap Wendy kesal.
Kyungsoo adalah kekasihnya tapi pria ini benar-benar cuek dan dingin dari bayangannya. Memiliki kekasih seorang ketua osis dan siswa paling cerdas tidak semenyenangkan yang orang bayangkan.
Dia harus siap diabaikan, digantikan dengan urusan osis dan pelajaran, terlebih lagi jika ada kegiatan besar yang sangat menguras perhatian atau olimpiade tingkat nasional hingga internasional.
Tapi Wendy tidak sepenuhnya tersiksa, karena Kyungsoo sedikit lebih peka dari yang orang bisa bayangkan.
Mendengar nada kesal Wendy, Kyungsoo meraih ponselnya dan berkutat dengan benda itu selama beberapa waktu.
"Namjoon ada dikelasnya, segera kesana dan kembali kesini dengan cepat" pintah Kyungsoo lalu menghempaskan tubuhnya kesofa.
Benarkan, pria ini sangat cuek dan dingin tapi perhatian disaat yang bersamaan. Dia bahkan menghubungi sekertaris osis agar Wendy tak perlu mencarinya keliling sekolah.
"tidakkah kau ingin menemaniku? Mungkin kita bisa langsung pulang" pintah Wendy
"huft~~ kau benar-benar merepotkan"
Meskipun berkata begitu tapi Kyungsoo berdiri dari duduknya dan mendahului Wendy keluar dari ruang osis. Wendy hanya tersenyum kecil dan segera merapikan tasnya kemudian menyusul Kyungsoo yang pastinya sedang berdiri didepan ruang osis.
Saat Wendy berjalan keluar, bahkan kakinya belum sempat melangkah keluar dari ruang osis pun tangan Kyungsoo tiba-tiba menghadang tepat dibagian wajah dan dijari pria itu terdapat sebuah kunci
"kunci ruang osis untukku dan pastikan kau menguncinya dengan rapat" kata Kyungsoo
Wendy mengambil kunci itu dan mengunci ruang osis dengan cepat lalu mengembalikannya pada Kyungsoo "puas?" kata Wendy dengan nada menantang
"sangat" jawab Kyungsoo tenang "ayo" dia kemudian melangkah mendahului Wendy
"ish, Kyunsoo-ah, ayo jalan bersama" kata Wendy lalu mengejar Kyungsoo
"kau sangat lambat. Apa kau keturunan penguin?" balas Kyungsoo
"aiss, dan kau sangat menyebalkan" sembur Wendy
Tiba-tiba dari arah depan dia melihat sekelompok pria, mungkin 4 orang?
"ah, aku sangat lapar" keluh pria yang terlihat sedikit lebih pendek dari yang lainnya
"aku juga" keluh yang lainnya
"oh, Jinyoung-ita, Jinyoung-ah" panggil pria pendek itu, sedangkan pria yang bernama Jinyoung itu menoleh lalu sedetik kemudian kembali berbalik merasa menyesal telah menoleh dan berusaha menjauh.
"eih, ayolah. Kenapa kau melarikan diri dariku?" kata pria pertama sambil merangkul pundak Jinyoung.
"a-aniya" ucap Jinyoung terbata
"nah itu baru Jinyoung yang kukenal. Jinyoung-ah, aku lapar. Apa kau ingin mentraktirku jajangmyeon?" kata pria itu
"ba-baiklah" balas Jinyoung dan ikut berjalan dengan pasrah
KAMU SEDANG MEMBACA
High School
FanfictionBahaya. Tanpa sadar gadis itu jatuh cinta dengan lelaki dingin yang selalu melindunginya. Bahkan hal yang lebih buruk lagi, lelaki itu sudah dijodohkan dengan gadis lain. Lalu bagaimana dengannya? -KJN- (-_-) Gadis itu sungguh tidak beruntung. Terl...