1. That Day

524 42 4
                                    

Perasaan memang tidak bisa ditebak. Terkadang dalam satu waktu perasaan akan mengatakan iya, tapi di lain waktu perasaan akan berkata tidak. Sebuah kata "sayang" bisa berubah menjadi "benci" hanya dalam sekejap.

Memang, semudah itulah perasaan seseorang berbalik.

Perasaan tidak bisa dibohongi.
Sebuah pernyataan klise yang sering terucap dari banyak orang. Sebuah fakta yang masih banyak orang memilih untuk tidak percaya, sebelum merasakan sendiri bagaimana keadaannya, kemudian mengakui bahwa fakta itu benar.

Perasaan adalah sebuah hal yang unik. Tidak ada satupun yang bisa menjelaskan hal itu secara mutlak. Tidak ada benar/salah dalam urusan ini, yang ada hanyalah sebuah sudut pandang. Sudut pandang yang membuat semuanya terlihat lebih baik/semakin buruk. Sudut pandang di antara dua orang individu yang saling berkonfrontasi. Saling berusaha membuktikan siapa yang benar, siapa yang salah. Siapa yang menyakiti dan siapa yang tersakiti. Hingga akhirnya, yang tersisa hanyalah luka mendalam yang mereka rasakan masing-masing.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Kak...... Maaf, tapi kelihatannya kita udahan aja ya?"-Hwang Yeji

"Kalo emang itu mau lo, gue bisa apa?"-Kim Seungmin














✴️✴️✴️✴️

Seungmin baru saja menyelesaikan kelasnya siang itu. Ya, sekarang sudah satu setengah tahun Seungmin menjadi seorang mahasiswa kedokteran, itu artinya sudah hampir dua setengah tahun juga Yeji dan Seungmin berpacaran. Dua setengah tahun bukanlah waktu yang sebentar, banyak hal yang telah mereka lalui. Seungmin tentu tidak akan pernah lupa ketika beberapa bulan yang lalu, ia sering sekali menemani Yeji belajar habis-habisan untuk seleksi masuk universitas. Bahkan ditengah kesibukannya sebagai "maba" saat itu,  Seungmin selalu sabar menemani Yeji dan sesekali mengajari Yeji semampunya. Kini Yeji berhasil diterima di kampus yang sama dengan Seungmin, tapi berbeda dengan Seungmin, Yeji memilih untuk mengambil jurusan Hubungan Internasional, katanya biar nanti kalau kerja bisa sambil jalan-jalan keluar negeri.

"Halo Ji..... Iya, ini barusan selese, lo dimana? Oh.... Udah disana? Oke gue otw sekarang."

Begitulah percakapan singkat Seungmin dengan pacar kesayangannya itu lewat telfon genggamnya.

"Oit, gue duluan ya, ada urusan nih."

"Oke deh aman Min, ntar soal praktikum minggu depan gue kirim aja file laporan punya kating tahun lalu biar bisa buat persiapan kelompok kita."-Eric

"Oke deh siap, makasih ya Ric"

Seungmin bergegas keluar dari gedung fakultasnya menuju parkiran. Moodnya sangat senang kali ini, bagaimana tidak, setelah sibuk dengan berbagai macam tugas dan ujian selama lebih dari dua minggu ini, akhirnya Seungmin berkesempatan untuk menghabiskan waktu bersama pacar kesayangannya ini.

Seungmin langsung melajukan motornya ke arah kafe di luar kampus, tidak terlalu jauh si, tapi kalau mau jalan kaki dari gedung fakultasnya mah juga lumayan capek itu, hehe.....













✴️✴️✴️✴️

Di salah satu meja kafe, cewek itu kini sedang duduk sembari mendengarkan musik lewat earphonenya. Sesekali ia melihat sekeliling untuk mencari sosok, kekasihnya yang sebentar lagi akan datang. Cewek itu masih dengan style andalannya, jaket kulit, celana jeans dan kaos berwarna putih, melengkapi style monochrome nya. Jari jemarinya tak henti mengetuk-ngetuk meja untuk menghilangkan rasa bosan.

Point Of View ||SEUNGMIN x YEJI||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang