Do You Trust Me?

3K 127 14
                                    

nb : hybrid au. Aku masih sangat awam dalam menulis hybrid jadi mohon dikoreksi bila ada kesalahan 🙏

[ San X Seonghwa ]

Seonghwa ingat ketika tubuh kurusnya dibawa masuk ke dalam mobil sedan berwarna hitam. Di sisinya terdapat seorang pria dengan senyum manis dan menenangkan. Baik Seonghwa maupun pria itu tidak mengatakan apapun selama di perjalanan.

Tunggu, perjalanan? Seonghwa akan dibawa kemana?

"Kau boleh turun." Pria itu mengulurkan tangannya pada Seonghwa, karena tidak dapat balasan ia menarik tangannya kembali.

"Kita di mana?" Tanya Seonghwa, telinga kelincinya merunduk ketakutan. Ia menatap bangunan minimalis di hadapannya.

"Di rumah."

*****

Dalam hidupnya, Seonghwa selalu berharap dapat tinggal di tempat yang layak. Ia tidak perlu diberi makan tiga kali sehari, cukup beri saja ia bantal dan Seonghwa akan sangat bersyukur.

Seonghwa selalu bermimpi dapat tidur di atas ranjang empuk, bukan kandang sempit dimana Seonghwa dapat mencium bau air seninya sendiri. Dan kali ini, ia mendapatkannya. Pria asing itu memberinya kamar pribadi yang luas.

"Mulai sekarang, ini adalah kamarmu. Semua pakaianmu ada di dalam lemari dan pintu di pojok itu adalah kamar mandi. Kau mengerti?"

Seonghwa mengangguk, telinga kelincinya ikut bergoyang, membuat pria itu terkekeh.

"Sebaiknya kau membersihkan diri, setelah itu temui aku di ruang makan, oke?"

"Baiklah." Seonghwa maju selangkah lalu mengecup pipi pria asing itu, ia selalu diajarkan untuk berterima kasih dengan memberi kontak fisik seperti ciuman. "Terima kasih." Setelahnya, Seonghwa masuk ke dalam kamar mandi sambil menutupi wajahnya yang memerah malu.

*****

Butuh waktu lima belas menit untuk Seonghwa menemukan letak ruang makan. Ia sudah mandi, tubuhnya wangi berkat sabun beraroma melon yang ia gunakan. Seonghwa cukup terlena ketika melihat banyaknya busa yang dihasilkan dari botol sabun tersebut tapi ia cukup tahu diri untuk tidak membuat pria asing itu menunggu.

"Permisi." Seonghwa sudah berdiri di hadapan pria itu, jemarinya memilin ujung sweater yang ia pakai.

"Duduklah."

Seonghwa mengangguk mengiyakan dan segera duduk.

"Eh? Kenapa di lantai?"

"Bukankah Tuan menyuruh saya duduk?"

Pria itu melongo, "Duduk di kursi, bukan di lantai."

Ampun, Seonghwa malu sekali. Ia segera bangkit lalu mendudukkan dirinya di kursi meja makan.

"Siapa namamu?"

"Bunny."

"Hanya Bunny?"

Seonghwa tampak ragu namun ia tetap menjawab, "Pemilik saya dahulu selalu memanggil saya dengan Bunny, mungkin karena saya hybrid kelinci. Tapi nama saya yang sebenarnya adalah Seonghwa."

"Baiklah, Seonghwa kalau begitu."

"Eh? Tuan akan memanggil saya dengan nama Seonghwa?"

"Kau keberatan?"

Sudah lama sekali sejak dirinya dipanggil dengan nama asli, Seonghwa merasa nyaman dan dilindungi. "Tidak."

Pria itu tersenyum, "Namaku Choi San, kau bisa memanggilku San."

"Kenapa San? Kenapa tidak dengan Tuan? Atau Master?"

"Karena aku lebih nyaman dipanggil dengan San."

ATEEZ ONESHOT (BXB) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang