"Kamu mau bawa pulang tidak ikannya?. Kalau mau, aku kasih kamu yang warna biru ya.", Ucapnya kala itu.
Sore yang terik, aku berkunjung kerumahnya seperti biasa untuk sekedar bermain atau belajar bersama. Namun ada yang membuatku selalu ingin kembali kesana yaitu melihat dan melihat lagi, ikan cupang. Dia memelihara ikan cupang, ada banyak warna mulai dari hitam, merah, biru hingga putih, tapi ada satu yang membuat aku tak berpaling.
Ikan cupang disudut dinding berwarna biru bercampur merah, karena aku sering melihatnya dan kala itu dia bertanya padaku, mau ikan itu atau tidak dan tentunya aku tidak menolak karena itu sangat memikat sekali.
Aku pun pulang membawa plastik bening berisi ikan cupang, sampai rumah aku menaruhnya di wadah kaca bekas makanan punya ibu.
Setiap hari aku memberi makan dan seminggu sekali aku membersihkan wadahnya. Kini sudah hampir setahun lebih ikan cupang itu dan masih diberi umur panjang. Banyak kenangan yang kulewati, ikan cupang yang semakin malas bergerak tarkadang kukira mati namun ternyata berdiam diri didasar wadah seperti mati.
Ikan yang tumbuh santai atau bisa dibilang rebahan versi dalam air. Besarnya pun rasaku tak pernah berubah, ntah karena memang sudah tak bisa besar atau bagaimana aku tak tau.
Pemberian yang kumiliki dalam bentuk nyata, walau dia ntah pergi kemana tapi ada secercah kenangan tertinggal padaku walau hanya seekor ikan cupang.
#senandikaeventgalaxystarpublisher
KAMU SEDANG MEMBACA
The Memories
KurzgeschichtenSenandika Kenangan Tak ada kenangan yang dapat dilupa begitu saja, suatu saat pasti ada waktu kamu mengingatnya namun dengan perasaan yang berbeda dari sebelumnya. Aku lebih ikhlas atau sebaliknya dengan keadaan itu. Since 5 Desember 2020 #senandika...