Bab - 13 Pensil Warna

6 1 0
                                    

Setiap goresan terlukis indah dikertas coklat mudah, jantungnya yang memburu karena rasa sabar yang mulai hilang. Lelah menampar diri untuk cepat selesai dengan urusan menggoreskan warna yang kadang kupikir bosan, tiap hari berkecimpung dengan pensil warna yang tak layak digunakan.

Waktu panjang yang kuhabiskan duduk didepan meja penuh kertas dengan sepaket pensil warna yang kalau dibilang sudah lama sekali.

Hingga waktu berlalu mengalahkan bosan, sabar dan lelah secara menelisik jauh secara singkatnya memberi arti bahwa sedikit yang kulewati itu seperti pemanis.

Yang menemani disetiap goresan, setiap luapan lelah, marah, bahagia terpuruk kugores dengan ekspresi masing-masing.

Kulewati waktu jenuh dan bosan pun dia tetap sama hingga kadang layak diganti tapi sudah banyak cerita dilewati dengannya, sebagai saksi selama ini hingga kini aku mendapat semua hasilnya.

#senandikaeventgalaxystarpublisher

 The MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang