"Unnieeeee, aku disinii"
Sigadis blonde mempercepat langkah nya ketika seorang gadis melambaikan tangan dan sedikit berteriak kepadanya. Mereka pun berpelukan dikursi taman, menyalurkan kerinduan setelah dua minggu tak berjumpa, semenjak ia diajak ke sekolahan kursus memasak milik lim, ia kini sangat akrab dengan salah satu gadis remaja yang bermarga kim tersebut, tentunya ia pun sangatlah senang karna ia memiliki teman sekaligus menjadi kakak perempuan untuknya
"Unnie, aku merindukanmu, apa kau begitu sibuk sehingga tak menemuiku" gadis yang lebih muda darinya pun merajuk dan melipatkan kedua tangannya
"Unnie pun merindukanmu yeri, unnie sibuk akhir akhir ini. Jadi bagaimana sekolahmu? Dan juga aktivitas memasakmu?"
"Emm aku belajar membuat panacotta italian seperti yang oppa lim katakan"
"Namun semenjak kemarin, keadaan rumah sangatlah kacau, appa dan eomma bertengkar karna ada masalah yang menimpa keluarga kami, aku ingin membuatnya dan menunjukan nya kepadamu, namun hari ini aku melihat ayah sedang marah dan ibu pun menangis. Jadi aku tak sempat untuk membuatkan nya"
"yeri-ah" ucap lirih rose
"Unnie, mengapa kakak ku tak sebaik oppa lim?" yeri pun menekukkan wajahnya, melihatnya rose pun segera merengkuh tubuh yeri, memeluknya agar memberikan ketenangan
"Jangan berkata seperti itu. Jangan pikirikan masalah didalam rumahmu, kau harus tetap semangat" rose yang tersenyum hangat, rose pun mengambil batu kecil dan mengalungkannya ke sungai
"Yeri, buanglah kekesalanmu, buanglah kecemasanmu. Palli ikuti unnie" rose yang melemparkan nya sejauh mungkin. Yeri pum tersenyum dan ikut mengambil batu tersebut dan melemparnya sejauh mungkin, kedua nya tertawa bahagia
"Unnie"
"Wae?"
"Tentang oppa lim, apa ia akan terus menetap di amerika?"
"Ntahlah, yeri. Unnie pun tak yakin jika ia akan selamanya menetap di amerika"
"Apa alasan yang membuatmu tak yakin?"
"Karna masih ada sesuatu hal yang tertinggal, dia tidak bisa melepasnya" ucap rose yang menatap lurus pandangannya kearah sungai han
"Maksudmu unnie?"
"Anniya, lebih baik kita pergi ke kedai. Unnie ingin memakan toppoki, kajja"
...
Lim berjalan hingga suara langkahnya menggema sampai ujung lorong. Langkah nya terhenti, menatap gagang pintu ruangan yang berada di ujung lorong bangunan ini, rahang nya mengeras namun sebisa mungkin ia menetralkan dirinya dengan helaan nafasnya. Ia pun membuka gagang pintu sehingga pintu pun terbuka, lim melihat seseorang kini tengah duduk dengan tangan yang diborgol dengan dua orang petugas polisi yang berdiri dibelakang nya
"bisakah kalian memberikan waktu untuk kami berdua" ucap lim menatap kepada kedua petugas polisi tersebut, mendapatkan izin dari polisi lim pun menundukkan tubuhnya. Setelah kepergian kedua polisi, lim menatap laki laki dihadapan nya ini
"Mengapa kau berusaha menyakitinya?"
Lim membuka suaranya terlebih dahulu, tak ada respon dari taehyung, namun taehyung hanya tersenyum jahat menatapnya
"aku melepasnya karna aku mencintainya, namun perilaku mu sungguh tidaklah wajar. Maka dari itu, kini. Aku tidak akan membiarkan nya lepas lagi dariku" lim yang menatap penuh taehyung
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER MARRIED [END]
FanfictionApa arti pernikahan bagimu jennie? -Lim ketika seorang lelaki bernama Lim bruschweiler dijodohkan dengan Jennie kim, artis sekaligus model terkenal yang berpengaruh besar didunia Entertaiment. akankah pernikahan nya berjalan lancar ketika jennie sam...