Lim tertidur dikursi ruangan kerjanya dikantor setelah mengecek beberapa tumpukan berkas miliknya, sudah seminggu nyeri dibagian punggungnya itu menjalar dan itu membuat aktivitas bekerja dan memasaknya terganggu. Berbicara tentang bona, ia sudah seminggu tinggal di apartment lim dan kemarin bona memutuskan untuk pulang kerumahnya, tentunya membuat jennie sangat frustasi akan kehadiran kakak iparnya itu. dan tentunya selama seminggu pula lim tidur di sofa tanpa beralas selimut dibadannya dan itu membuat lim pun tak nyenyak untuk tidur
Pintu ruangan pun terbuka, kini orang yang diambang pintu tersenyum hangat sambil berjalan dengan sangat hati hati dan mendekat kearah meja lim, ia melihat wajah damai lim dan ia pun meletakkan beberapa paper bag nya itu, mendengar suara lim pun tersadar dari tidurnya, ia mengerjapkan pandangannya
"Chaeyoung?"
"Mian, apa aku menggangu tidurmu?"
"Ah ani, mianhe aku ketiduran jadi Aku tak tahu kau datang" lim yang menggaruk tekuk lehernya tak gatal, Rose pun mengangguk
"Ayo kita makan siang, aku membawakanmu makanan" ucap rose
"Benarkah? Ayo" antusias lim
Rose dan lim pun makan siang diruangan kerja lim, sesekali mereka berbincang dan rose begitu banyak bercerita tentang perusahaan yang ia jalani dikorea sekarang. Cukup paham dengan kehidupan disini karna rose adalah wanita yang genius bagi lim, sesekali lim pernah melihat rose yang sedang menggambar dibalik bukunya, lim pun dapat melihat ketekunan dan sikap disiplin rose saat dia bekerja, lim pun sangat kagum. Tak hanya cantik dan pintar namun rose pun bertalenta ia bahkan bisa bernyanyi, bermain piano juga gitar. Ya meskipun didalam otaknya hanyalah makanan saja, lupakan ckk
"Lim, kau seperti tidak bersemangat"
"Ah ani, aku hanya kelelahan saja" ucap suara lim serak namun sebisa mungkin ia menyugingkan senyuman dihadapan rose
Merasakan sesuatu yang tak beres rose pun memegang dahi lim dengan telapak tangannya
"Astaga lim, kau demam" ucap rose menaruh sumpitnya sembari mengunyah sisa makanan didalam mulutnya, ckk dasar tupai gemes
"Tidak caeng, aku tak apa"
"Ani, kita pulang sekarang" ucap rose yang mengambil mantel lim yang menggantung dikursinya dan memakaikan kepada lim
"Pakailah, ayo kita kerumah sakit" namun lim menahan tangan rose dan menggelengkan kepalanya
"Baiklah, kita pulang saja. Aku yang menyetir ayo"
Tak memerlukan waktu yang lama rose pun sampai di apartment lim, tanpa sadar kini ia pun mengenggam erat tangan lim, Lim pun tak sadar, ia hanya bisa menahan rasa sakit dikepalanya kini yang sudah sedari tadi ia tahan
Pintu apartment pun terbuka, rose berjalan memasuki dan merebahkan lim dikamarnya nya sekarang, membuka mantel dan sepatunya
"Lim tidurlah aku akan membuatkan mu bubur dan teh hangat" ucap rose yang menyelimuti tubuh lim dan lim pun mengangguk lirih
Rose pun berjalan keluar dari kamar lim dan berjalan kearah dapur namun ia pun terkejut melihat foto berukuran besar yang menghiasi dinding apartment nya itu, apalagi kalau bukan foto lim dan seorang perempuan yang tengah memakai jas dan gaun pernikahan
Rose pun terdiam sesaat, dan ia pun berjalan menuju dapur meski pikiran nya kini tengah bergelut dengan apa yang dia lihat tadi
Rose pun selesai memasak bubur juga teh hangat yang ia buat tak lupa juga ia membawa kain dingin untuk ia kompres didahi lim agar demam nya mereda
"Lim, makanlah setelah itu kau minum obat dan beristirahat" ucap rose yang membelai pipi lim dan lim pun membukakan matanya dengan sayu. Pandangan mereka pun bertemu untuk sesaat. keduanya saling menatap intens karna tak sadar lim yang memegang tangan rose kini ia lepaskan, rose pun menjauhkan tangannya dari pipi lim
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER MARRIED [END]
FanfictionApa arti pernikahan bagimu jennie? -Lim ketika seorang lelaki bernama Lim bruschweiler dijodohkan dengan Jennie kim, artis sekaligus model terkenal yang berpengaruh besar didunia Entertaiment. akankah pernikahan nya berjalan lancar ketika jennie sam...