23

12.2K 755 42
                                    

Rose terusik dari tidurnya kala tangan yang ia genggam sedari malam kini perlahan bergerak, ia menegakkan tubuhnya menatap tangan lim bergerak gerak meskipun sangatlah pelan, rose tersenyum lega dan kembali menggenggam erat kembali tangan lim dan mengusapnya dengan lembut

Mata lim perlahan terbuka dengan tatapan sayu nya, pandangan nya kini tertuju pada rose yang tengah tersenyum manis kepadanya, tanpa sadar lim mengucapkan satu kalimat sehingga senyuman rose pun memudar

"jen-nie" mendengar lim yang berucap tak sadar rose pun segera mengalihkan pembicaraan nya

"Lim, apa perutmu masih terasa sakit?"

"Chaeng?" suara serak lim

"Nee, ini aku lim. Chaeyoung" rose yang menatap hangat wajah lim

"mengapa aku berada disini"

"kau mendapatkan luka tusukan diperutmu, apa kau tak ingat?"

"Aku lupa"

"Aku akan panggil dokter untuk mengecek keadaanmu, tunggu sebentar nee" rose pun keluar dari kamar rawat lim

Lim menghela nafasnya, bukannya tak ingat, lim bahkan sangat ingat kejadian ketika taehyung menusuknya, namun yang membuat hatinya sesak ketika ia terbangun orang pertama yang ia lihat adalah rose, bukan jennie, orang yang ia cintai.

Setelah mendapatkan pengecekan dari dokter, rose pun masuk dan duduk dihadapan lim, rose bisa melihat tatapan diam yang lim rasakan seakan sedang memikirkan sesuatu. Bahkan ketika rose memasuki ruangan, lim pun tidak terusik sama sekali dari lamunan nya

"lim"

"Ah chaeng" lamunan lim yang terbuyarkan

"Apakah ada yang mengganggu pikiranmu?"

"Tidak ada, kau tak perlu khawatir"

"aku mencintaimu"

Lim terkejut dengan ucapan yang rose katakan barusan, rose tersenyum hangat menatap lekat kedua bola mata lim dengan tulus, jantung rose kini benar benar berdebar kencang karna telah mengungkapkan perasaannya kepada lim, berbeda dengan yang lim rasakan, perasaan nya kini menjadi campur aduk, pikiran dan hatinya kini teringat dengan kondisi jennie sekarang namun keadaan sekarang membuatnya shock dengan pengakuan yang rose katakan secara tiba tiba

"Ca-chaeng, kau mencintaiku?"

"Ya, kau orang yang aku cintai selama ini,aku tau kau tidak mencintaiku. Aku hanya ingin mengungkapkan nya, jadi jangan terbebani dengan pengakuanku ini. Aku berubah pikiran lim, awalnya aku tak ingin mengungkapkan nya kepadamu karna aku tak punya keberanian. Namun setelah dipikir pikir aku merasa menjadi orang yang sangat pecundang jika tidak berbicara langsung kepadamu. Mianhae jika selama ini aku menggunakan hatiku karna sikap baikmu selama ini kepadaku. Hah aku merasa lega sekarang, terimakasih selama ini kau selalu baik kepadaku. Kau sahabat terbaikku" tanpa sadar air mata rose kini mengalir, dengan sigap ia pun menyeka nya dengan cepat dan tersenyum menatap wajah lim. Rose pun berdiri dan berjalan keluar meninggalkan lim yang masih mematung

"mianhae, chaeyoung-ahh" lirih lim

Rose pun keluar dari ruangan, ia kini melihat wanita yang sedang duduk terdiam dikursi lorong ruangan rumah sakit ini

"Jennie"

"Rose" jennie yang langsung berdiri menghampiri rose

"Masuklah, lim membutuhkanmu. Aku titipkan sahabatku kepadamu ya" jennie pun mengangguk. Ketika rose hendak pergi jennie pun menahan pergelangan tangan rose yang membuat langkahnya terhenti

"Terimakasih rose"

Jennie pun memeluk tubuh rose, merasakan bahu jennie bergetar, rose pun membalas pelukan jennie tak kalah erat, meski merasakan sesak dihati namun langkah yang diambil rose begitu bijaksana, jelas ia tidak akan membuat dua orang yang saling mencintai terpisah hanya karna perasaan yang ia miliki kepada lim, rose tidak ingin menjadi wanita egois dan jahat. Maka dari itu sebelum rose menghilangkan perasaan nya kepada lim, alangkah baiknya ia berkata perasaannya kepada lelaki bermata hazel itu, dan tentunya kini ia begitu lega meskipun hatinya sangatlah terasa sakit.

AFTER MARRIED [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang