"kenapa orang kaya lo bisa ada dihidup gue?!"
"Jodoh ra."
-Azura & Ananta********
Plakk.
"argg," ringis gadis itu memegangi pipi kirinya yang terasa panas akibat tamparan dari sang ayah.
"SUDAH BERAPA KALI PAPA BILANG UNTUK JANGAN PERMALUKAN PAPA DENGAN NILAI SAMPAH KAMU INI!" Bentak pria yang dikenali bernama, Azka Prahadi Ribero. Seorang pengusaha sukses yang tidak pernah jauh dari harta yang berlimpah di kehidupan nya.
Azura kini berada dikelas 10 di sebuah SMA Swasta yang lumayan terkenal dikotanya. Dirinya baru saja menyelesai semester akhir di kelas 10 nya. Tentu saja dirinya sangat merasa senang dengan itu. Tetapi ada yang sangat mengganggu di pikiran nya, yaitu nilai. Nilai nya sangat jauh dari rata-rata, dan itulah sebab nya sang ayah selalu memarahi nya karena merasa malu dengan nilai kecil yang didapatkan nya. Ayah nya bahkan banyak memasuki nya ke berbagai tempat les, tetapi tidak ada yang berubah. Dirinya masih sangat sulit untuk memahami materi-materi pembelajaran yang diijelaskan.
"besok papa akan urus surat perpindahan kamu dari sekolah itu." tegas nya.
Azura yang mendengar itu pun menatap ayah nya tak mengerti. "ta.. tapi kenn-" ucap nya terhenti ketika sang ayah lebih dulu memotong nya.
"JANGAN MEMBANTAH!"
Azura pun hanya menunduk pasrah dengan isakan nya. Diri nya sudah tidak kuat jika harus menentang ucapan Azka, sang ayah.
Flashback off :
Ya, disini lah dia sekarang ALDEBARAN INTERNATIONAL HIGH SCHOOL (AIHS) setelah semua urusan perpindahan nya selesai dari seminggu yang lalu, hari ini adalah hari pertana Azura disekolah baru nya. Kini dirinya tengah berada dengan sang ayah di ruangan bertulisan Teacher room.
"Nak, kamu Azura kan? Kenal kan saya Raina, panggil saja Bu Raina. Saya disini sebagai kepala sekolah Aldebaran." Ucap kepalah sekolah itu ingin menjabat tangan gadis mungil itu.
"Iya, baik bu." Azura membalas jabatan tangan dari kepala sekolah tersebut.
"Baik, Azura kamu nanti akan masuk dikelas 11 IPA 6 ya. Mari saya antar menuju kelas kamu." Ucap Raina tersenyum.
"Zura, papa pulang ya ada rapat penting pagi ini,.."
"..dan jangan membuat papa kecewa lagi." Ucap Azka sedikit berbisik kepada Azura.
Azura yang mendengar itu pun hanya mengangguk, dan menghela nafas nya. Dia sedikit tidak tenang. Ayah nya pun berpamitan kepada kepala sekolah itu, dan berjalan meninggalkan lingkungan sekolah baru nya.
"Mari azura ikuti ibu," Ucap nya mebuyarkan lamunan nya.
Azura pun mengangguk, dan mulai berjalan mengikuti Kepala Sekolah nya itu dari belakang. Lingkungan koridor pun terlihat sepi, mungkin karena bel masuk sudah berbunyi sendari tadi pikirnya.
Tak lama menyusuri koridor, Azura tiba tepat di depan kelas yang bertulisan IPA 6, Setelah Bu Raina mengetuk pintu kelas, ia melihat seorang wanita yang kira-kira berumur 30-an menurutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZANTA
SachbücherMelukis sudah menjadi bagian dari hidup gadis mungil, bernama Azura Aretha. Gadis itu merasa sangat sulit menjalankan hidup nya, karena sang ayah yang selalu menuntut nya ahli dalam berbagai bidang yang tidak ia kuasai. Namun semua obat pahit itu be...