10. Teman kecil

3 0 0
                                    

Tanpa azura sadari, sedari tadi ada seorang wanita yang memperhatikan kegiatan nya. Wanita itu tersenyum, lalu datang menghampiri gadis yang tengah memperhatikan foto keluarga Aldebaran's.

"Azura?"

Gadis itu tersentak.

Seorang wanita cantik nan berwibawa itu mendatangi nya.

"Tante-"

Azura keringat dingin. Ia takut jika orang-orang yang ada di rumah Aress, tak menerima nya untuk datang kesini. Apa lagi saat ia pertama kali melangkah masuk, berbagai tatapan dilayang kan dari orang nya aress.

"Kamu jangan tegang gitu dong, tante ga gigit kok. Saya Raisa, bunda nya anta." Ujar Raisa Tersenyum.

"Saya zura tante,"

"Oh jadi kamu pacar nya anta atau-"

Gadis itu menggeleng cepat. Amit-amit gue, jangan sampe plis.

"Bukan tan, saya teman nya anta."

"Wah sayang sekali. Tante kira kamu pacar nya anta,"

Aress yang sudah selesai mengganti baju nya itu, memberhenti kan langkah nya ketika melihat kedua perempuan yang sangat ia sayangi A EN JE A YE A, ANJAY! itu tengah berbincang.

"Anta sih mau nya gitu bun, tapi si ara nya kaga mau wailah otw sad boy!" Ujar Aress yang tiba-tiba datang dari arah tangga.

"Heh! Main nyosor aja." Raisa memukul anak nya yang ngeselin bin buaandel nyaa minta ampun. Tapi kalo ga ada bikin kangen sih.

"Aduh! Kok aress di pukul sih, bun?!"

"Pantes zura ga mau sama kamu, kelakuan kaya anak ayam!"

"Bunda ayam nya dong?"

BUG.

Mampus lo anta, mampus! Batin azura tertawa puas.

"ARGG!KOK ARESS DIPUKUL LAGI?!"

"Bodoamat, emang bunda peduli? gak ya. BYE!BUNDA MAU NGOPI NGOPI SYANTIK SAMA ZURA!"

Raisa menarik tangan azura, membawa gadis itu untuk makan ke meja makan.

Sesampai nya disana, azura langsung di hidang kan dengan berbagai makanan yang tentu nya sangat ia sukai. Pikiran buruk tentang keluarga aress pun, sudah ia tepis jauh-jauh. Beruntung sekali laki-laki itu dapat memiliki keluarga yang utuh. Tak seperti dirinya.

Coba aja bang raja ada di samping aku, pasti bang raja ga bakal suka lihat adik nya sedih kaya gini.

Kapan ya abang nya itu kembali?

"Zura? Kamu kenapa?"

Raisa melihat raut murung yang terkikis di wajah gadis cantik di depan nya.

"Zura gapapa kok tan, zura cuman-"

"Cuman apa sayang?"

Azura menghela nafas nya lirih.

"Zu.. Zura iri sama aress, bisa punya keluarga yang utuh, dan harmonis."

Raisa menghampiri gadis itu.

Sebenarnya, raisa sudah mengetahui seluruh latar belakang gadis itu.

Bagaimana bisa tau?

Bukan aress yang memberitahu nya.

Flashback on :

"Kamu kenapa senyum-senyum gitu? Kesurupan?" Ujar Raisa.

Sejak aress pulang setelah berolahraga saat itu, laki-laki itu terus menerus tersenyum memperhatikan sebuah kertas gambar yang entah punya siapa.

AZANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang