Sajak

523 33 0
                                    

Aku selalu ingin membenamkan diri dalam aksara ku sendiri. Memilih menjauh dari banyaknya kerumunan manusia dengan topeng-topeng mereka yang cacat dan ternampak jelas dimataku.

Aku menjauhi banyak orang, untuk memastikan diriku baik-baik saja dengan tidak memulai pembicaraan dengan mereka. Sebagai seorang pendiam, sekali berbicara akan terdengar aneh, tidak menyenangkan, sekaligus membosankan.

Jangan tanya banyak teman bicara, tak ada.
Jangan tanya dimana tempat pulang, tak punya.

Saat aku menjadi aku, betapa banyak ku dapati tatapan mereka justru menusukku, mengusik hadirku, mulut mereka berbusa-busa menceritakan kebodohan ku.

Baiklah, aku tak perlukan lagi penyangga dari orang-orang yang sejatinya tak bisa sejalan dan sepemikiran. Meski tak mengerti apa guna halaman ku buka, meski tak tahu untuk apa aksara ku buat. Biarlah--Biar aku menggeluti apa yang kini menjadi duniaku.

Mereka dengan keterpura-puraan, aku dangan khayalan. Mereka berbisik pelan, aku mengangkasa bersama seribu impian.

Selarik Aksara [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang