Aku kehilangan diriku.
Saat ku sadari hari-hari makin membuatku lupa diri, lupa dengan tujuan dan makna kehidupan.Kepalaku dipenuhi beraneka ragam jenis tanya; tentang apa, kenapa, berapa, dimana dan bagaimana.
Haruskah aku sibuk mencari jawaban, atau berdiam menunggu waktu menjelaskan segala hal dengan penuh keyakinan?
Aku bertarung melawan depresi, jiwaku gelap hampir tertelan delusi. Tak ada telinga yang sudi mendengar lika-liku luka, mereka berpaling muka menganggap semuanya baik-baik saja.
Tak mengapa.
Aku memberikan pemakluman: setiap jiwa bernyawa punya kisahnya sendiri untuk dikeluhkan, tak selalu tentang bagaimana mengerti dan mengobati apa yang orang lain rasakan.
Mereka juga terluka, hanya saja penyebabnya berbeda.
Aku akan berjalan sendirian meski separuh waras aku tinggalkan, sepenuh waktu ku gadaikan, dan seluruh jiwa aku abaikan. Tak mengapa, aku baik-baik saja.
Aku benci kalimat dusta, meskipun aku sendiri yang mengatakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selarik Aksara [COMPLETED]
PoetryAksara sederhana yang entah apa tujuan dan maksudnya, aku menulis apa yang aku rasa, apa yang terdengar ditelinga, dan apa yang aku lihat dengan mata. Aku akan membuatmu tenggelam dalam kalimat-kalimat diksi. Aku tak memintamu menyukai lantas menyat...