Metanoia

266 14 0
                                    

Aku bagaikan jelaga yang terbuang dari setumpuk bara; yang menjadikanku bernyawa dan menerangi gelapnya atma.

Orang-orang apatis, taktis selalu memberiku pandangan skeptis. Egoisme tak kasat mata terucap dari bibir, memudarkan lamunan yang tengah menerbangkan ku jauh di negeri kayangan.

Nyanyian elegi tak hentinya bersenandung, menemani malam-malam sunyi sebagai teman merenung:

Tentang candala yang terbalut cinta,
Tentang asa dan juang yang tiada harganya,
Tentang derana yang tiada habisnya.

Kalimat keputusasaan bagaikan tombak diujung lidah, teringin menyerah dan berhenti melangkah.

Tapi iman dalam dada menyoraki untuk selalu tabah, berpasrah pada sang pencipta dirgantara; yang mempunyai janji akan ada kemudahan dalam setiap masalah. Ia akan yang memapah, menuju akhir yang indah.

Selarik Aksara [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang