Tuhan, kemanakah tempat labuhan saat lautan membawaku kian jauh dari daratan? Sedangkan ombak besar didepan sana bisa kapan saja menenggelamkan ku.
Kenapa lah angin bertiup sangat cepat dan menjadikan kapal ini berlayar tanpa arah, terombang-ambing oleh gelombang samudera kehidupan dan menjungkirbalikkan pendirian yang semulanya kokoh tanpa sedikitpun goresan.
Tuhan, dimanakah tempat naungan ketika mentari di atas kepala hampir menghanguskan tubuhku yang rapuh, sedang peluh mengucur deras dan haus mencekik kerongkongan?
Tuhan, aku ini begitu hina, lisanku dengan begitu mudahnya mengeluh atas tulisan yang telah Kau torehkan pada kertas takdir, tetapi aku selalu berpaling dari apa yang telah diperintahkan dan bermalasan di atas kefanaan dunia.
Jikalau penyair pernah berkata setiap kejadian memiliki alasan, maka Engkaulah satu-satunya jawaban dimana segala pertanyaan dan permasalahan tak mampu lagi dijelaskan.
Rabbi, saat tiada satupun insan dunia ini mampu menjulurkan tangannya tuk menolongku dari lautan nestapa, berilah aku keteguhan hati bahwasanya sebaik-baiknya penolong hanya Engkau semata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selarik Aksara [COMPLETED]
PoetryAksara sederhana yang entah apa tujuan dan maksudnya, aku menulis apa yang aku rasa, apa yang terdengar ditelinga, dan apa yang aku lihat dengan mata. Aku akan membuatmu tenggelam dalam kalimat-kalimat diksi. Aku tak memintamu menyukai lantas menyat...