Chapter Twenty Four ✨

83 17 6
                                    

“Selamat kepada Radensky Everest Mountas, sebagai pangeran yang terpilih.”

Suara tepuk tangan langsung memenuhi ruangan pesta.

“Itu beneran aku? Bukan Anan?” tanya Raden.

“Iya, Den. Bukan Anan, tapi kamu,” ucap Zilva.

“Dipersilakan kepada Raden dan Ares untuk naik ke atas panggung ya.”

Mendengar ucapan itu Ares sontak melihat Anan, gadis itu melihat Anan seolah meminta jawaban.

“Naik aja, kamu udah terpilih sama Raden,” ucap Anan tersenyum. Padahal dalam hatinya, ia merasa sangat sesak.

Ares mengangguk, lalu berjalan menuju panggung. Raden yang sudah berada di atas sana, membantu Ares untuk naik ke atas panggung.

“Makasih,” ucap Ares tersenyum manis, membuat Raden hampir kehilangan fokusnya karena senyuman tersebut.

“Sama-sama,” balas Raden, dengan senyuman yang tak kalah manis juga.

Semua tamu undangan kembali riuh kala melihat mereka berdua saling melempar senyum. Namun berbeda dengan Rea, gadis itu terlihat sedang menahan emosinya.

“Kurang ajar, siapa sih yang pilih mereka berdua? Pasti orang ini sengaja ingin buat gue kesal,” geram Rea.

“Oke, selamat sekali lagi ya buat Ares dan Raden. Mungkin ada yang mau diomongin sama kalian. Silakan,” ucap Sasa sambil memberikan mikrofon yang tadi dipegangnya kepada Ares.

“Ehm, halo semuanya. Perkenalkan namaku Ratu Estetika Sejagad, kalian bisa memanggil aku Ares. Sedikit tidak menyangka, bahwa aku terpilih menjadi putri di acara ini, acara yang paling penting di hidup Sasa. Ya, siapapun tim yang mensurvei dan memilih aku, aku ucapkan terima kasih banyak. Aku juga mau ucapin terima kasih sama Sasa, untuk undangannya di acara ini. Sekali lagi, selamat ulang tahun, teman sekelasku, Sasa. All the best for you. Semoga di tahun ke 17, dan tahun-tahun berikutnya, kamu bisa jadi lebih baik lagi dalam urusan apapun. Mungkin gitu aja yang mau aku sampaikan, terima kasih untuk kesempatannya. “

Ares yang telah menyelesaikan ucapannya, memberikan mikrofonnya kepada Raden.

“Test. Oke, halo semuanya. Perkenalkan aku Radensky Everest Mountas, kalian bisa memanggilku Raden. Sama seperti Ares, aku juga tidak menyangka bisa menjadi Pangeran di pesta ini. Terima kasih kuucapkan untuk yang udah memilih, sekaligus terima kasih juga buat Sasa. Happy birthday for you, Sa. Intinya semua yang terbaik semoga dilimpahkan pada kamu. Terima kasih,” ucap Raden lalu mengembalikan mikrofonnya kepada Sasa.

“Teman-teman, menurut kalian, mereka berdua cocok gak?” tanya Sasa kepada semua tamu undangannya.

“Cocok!” jawab mereka kompak.

Hanya ada 2 orang yang tidak menjawab, yaitu Anan dan Rea.

Res, kamu benar-benar cocok sama Raden. Kalau boleh jujur, hati aku sakit melihat kamu dengan Raden,’ batin Anan kecewa.

Namun, rasa kecewanya tidak pernah ia tampakkan, melainkan senyuman manislah yang selalu ia tampakkan. Pertanda bahwa ia baik-baik saja.

Awas aja, Res. Di atas panggung sana kamu bisa tersenyum lebar, tapi aku pastikan nanti kamu gak akan pernah bisa tersenyum lagi. Aku bisa pastikan itu, Res,’ batin Rea tersenyum miris.

•••

“Aku gak nyangka bisa kepilih jadi putri di acaranya Sasa tadi loh, Nan. Kira-kira apa ya yang jadi aspek penilaian mereka?” tanya Ares kepada Anan yang tengah menyetir mobil. Saat ini, mereka tengah berada di jalan pulang. Beruntung, acaranya berakhir pukul 7 malam, jadi mereka pulang tidak larut malam.

ESTETIKA [Completed ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang