Chapter singkat ya.
"Akhh! Ini udah yang ke 4 seung! Plis ya udah gue capek! Luka di pipi sama leher gue masih perih anjing!" pinta Jay yang masih betah duduk di pangkuan Heeseung.
"1 kali lagi boleh kan?"
Jay menatap Heeseung dengan tatapan horror. Ya salahkan saja Heeseung yang memang nafsuan, atau emang Jay yang menggoda? Hehehe
"Ga! Udah ya gue capek- emh!"
Seperti tak ingin menerima tolakan mentah mentah dari sang empu, Heeseung malah menyambar bibir mungil milik Jay lalu melumatnya seakan akan tak ada hari esok.
Setelah puas ia melepaskan lumatannya, sejenak memandangi wajah sosok menggoda di depannya.
Matanya yang sayu, nafasnya yang terengah engah, serta bibir mungil tapi tebalnya yang saat ini menjadi semakin mengkilat. Benar benar mengundang nafsu, tapi Heeseung menahan dirinya lagi karena ini sudah malam.
"Pakai kembali pakaianmu lalu pulang, ini udah malam. Aku akan mengantarkanmu"
Jay terdiam sejenak, apa apaan ini? Kenapa Heeseung bicara pake aku-kamu?
"H-hah? Gausah! Gue bisa pulang sendiri kali! Lo pikir gue uke?!"
Heeseung mengeluarkan cutter lagi dan menyeringai lebar, lalu mengarahkan cutter tersebut ke arah leher kiri Jay membuat nafas yang lebih muda menjadi tercekat.
"Baby, seperti katamu, sekarang kamu adalah milikku. Jadi jangan mencoba untuk melawan atau aku akan membuat lebih banyak goresan indah di tubuhmu, mengerti?"
Jay meneguk salivanya kasar, "Gausah bercanda- akh! Sakit hiks!!"
Heeseung menyayat sedikit leher bagian kiri Jay, sontak Jay merintih kesakitan.
"Sudah kubilang jangan melawan kan? Masih ngeyel hm?"
"M-maaf" Jay menunduk, tak berani menatap wajah Heeseung yang menurutnya menyeramkan.
Setelah memasukkan kembali cutter ke dalam sakunya, Heeseung menggendong Jay ala bridal style keluar dari ruangan ini sekaligus area sekolah dan memasukkannya ke dalam mobilnya.
Tadi Jay sempat menolak dan ingin berjalan sendiri agar tidak merepotkan Heeseung, tapi apalah daya jika bagian bawahnya saja masih sangat sakit bahkan jika hanya dibuat duduk?
"Ke apartmentku saja ya? Nanti orang tuamu curiga" ujar Heeseung yang masih sibuk menyetir.
"Ga usah, dirumah gada ortu, cuma ada adik" Tolak Jay singkat.
"Sorry, aku tidak menerima penolakan. Jika kau masih kekeh menolak, silahkan pilih bagian tubuh mana yang ingin diberikan sayatan" ujarnya dengan nada tenang, tapi menghanyutkan.
"Y-yaudah deh!" Kata Jay final, dalam hati ia berdoa untuk keselamatannya malam ini.
Setelah melihat apa yang terjadi, Jay jadi berpikir, jangan jangan Lee Heeseung itu psikopat?
Ah, tidak mungkin.
"Seung, dari mana lo tau-"
"Aku tau semua rencanamu Jay, ada yang membantuku" pertanyaan dari Jay terpotong begitu saja oleh Heeseung.
Mata Jay membulat, siapa di dunia ini yang berani beraninya menolong Heeseung? Bukannya anak itu tidak memiliki teman?
"Siapa? Siapa yang nolong lo?!"
Heeseung terkekeh kecil, membuat Jay bergidik ngeri.
"Santai saja sayang. Intinya dia temen dekatmu yang mempunyai dendam denganmu"
Jay berpikir keras, teman dekatnya hanyalah Nicholas, Jake, Sunghoon, dan Euijoo. Tapi siapa? Siapa yang punya dendam kepadanya? Terus salahnya dia itu apa?
"Siapa sih?! To the point aja!"
"Dia juga orang yang memberimu botol minum untuk ditukar dengan milikku" ujar Heeseung lagi yang masih fokus menyetir.
Kali ini Jay benar benar sangat kaget, rasanya seperti tidak mungkin bahwa dia lah dalang dari semua kesialannya ini.
"Maksud lo Euijoo?! Byun Euijoo?!"
Jangan lupa vommentnya ya gais:(
btw ada book yang [ga terlalu] baru lho! Cek aja di akunku, Judulnya "It's Our Fiesta" Jangan lupa baca hehe //promosi
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho? It's N̶o̶t̶ Okay || HeeJay ✔︎
Fanfiction[✔️] Park Jay adalah siswa yang terkenal nakal dan selalu bersikap buruk. Tapi semuanya berubah sejak Lee Heeseung datang di kehidupannya. Boyslove/BxB. Only FANFICTION. I wrote this just for fun, kalo egk suka krinj krinj ojo di read yh banh