6 :: The truth.

11.2K 1.3K 198
                                    

Seperti biasa, hari ini Jay tetap masuk ke sekolah walaupun bagian bawahnya masih sedikit sakit, karena kalau bolos bisa bisa para temannya kecuali Byun Sialan Euijoo pada bingung.

"Sarapan dulu gih, barusan gue beliin bubur" Heeseung menghampiri Jay yang masih asik termenung di kamar apartmentnya untuk segera makan.

"Lo aneh" bukannya menjawab Heeseung, malah dua kata ini yang keluar dari mulut Jay.

Heeseung mengernyit heran, menciptakan kerutan di wajahnya. Emangnya dia kenapa? Cakep gini masa dikata aneh.

"Lo aneh banget seung sumpah. Hari pertama lo udah ngebanting ponsel gue cuma gara gara gue nonton video nganu, terus lo tiba tiba cium gue, lo tau semua rencana gue, kadang ngomong pake aku-kamu terus tiba tiba balik lagi ke gue-lo dan kemarin... bangsat lo seung" racau Jay dengan raut wajah kesalnya.

Jangan kira Jay sudah ikhlas menerima kejadian kemarin, ikhlas kaga kesel iya. Yakali seorang Park Jay yang tampan, gagah, nan tidak bisa imut tiba tiba jadi uke? Ditusuk pula, kan anjing.

Padahal emang dianya aja yang ga nyadar kalau tingkahnya suka bikin orang lain gemes.

"Masih sakit? Bilang aja kali, nati gue obatin. Sana sarapan, dua jam lagi masuk sekolah" ujar Heeseung enteng.

Masih dengan wajah kesalnya, Jay menoleh kepada sosok tinggi yang berdiri tepat di sampingnya, menatapnya dengan tatapan ingin membunuh.

"Jawaban lo ga nyambung! Bodo lah pokoknya hari ini gue mau bolos, lagian gue gabawa seragam ke apartment kalo lo lupa" protes Jay.

"Gue ada seragam lain buat hari ini, pake aja. Gausah protes, kek uke lu"

Mendengar kata U K E, spontan Jay melemparkan bantal yang ada di kasurnya tepat mengenai muka Heeseung.

"Duh, sakit sayang~ jangan gitu dong kok galak banget hm, pms ya?" Heeseung membelai rambut Jay dengan halus.

Kan udah Jay bilang, Heeseung itu aneh. Kadang terlihat menyeramkan seperti psikopat, kadang soft, dan kadang juga terlihat seperti anak nakal biasa pada umumnya.

"Pms pms Ndasmu kui"

"Kok ngomongnya kasar, minta dihukum ya?" Heeseung menyeringai lebar membuat Jay bergidik ngeri.

"Emang lo siapa?!"

"Your boyfriend, um.. or maybe your future husband?" Heeseung mendudukkan dirinya di samping Jay dan memeluk pinggang ramping Jay, lalu menciumi leher mulus yang lebih muda.

"Lepasin bodoh! Ihh sesek tolol!"

☕︎

BUAGGHH!

"BYUN EUIJOO BANGSAT! BAJINGAN! YOU SON OF A BITCH!!" dengan membabi buta, Jay melayangkan beberapa tinjuan pada Euijoo.

Yang menjadi sasaran hanya diam saja, tidak melawan apa apa.

Setidaknya ia harus tau dulu apa alasan Jay marah kepadanya sampai seperti ini, baru kalau alasannya tidak masuk akal ia akan membalas.

"KENAPA LO LAKUIN ITU KE GUA HAH?! JAWAB GA JING?!" Jay sedikit berjinjit untuk menarik kerah Euijoo.

"Lu ngajak gue ke toilet di tengah tengah pelajaran gini cuma buat ngajak gelud?" Euijoo memandang Jay heran.

Jay menggertak, sungguh ia kesal dengan pemuda tinggi yang berada tepat di depannya ini.

"Apa dendam lo sama gue hah? Sampai sampai lo kerja sama dengan Heeseung dan ngebuat gue jadi ukenya dia?! Lo temen gue apa bukan sih?!"

"Omong kosong macam apa itu? Gue emang sering mikir kalo lu cocok jadi uke, tapi gue ga ngekhianatin lu anjir serius dah. Terus apa maksud tentang lu jadi uke? Rencananya gagal?" Euijoo melepaskan cengkraman tangan Jay dari kerahnya dengan lembut.

"Gue gagal dan gue yang kalah, puas lo?!" bentak Jay.

"Kalau gitu salah lu sendiri dong anjir, kenapa nyalahin gua?!"

"Heeseung bilang orang yang ngebantu dia itu temen deket gue dan orang itu juga yang ngasih botol minum ke gue buat di tuker. Dan yang ngasih botol minum itu lo iju!"

Euijoo terdiam. Tidak salah sih, yang ngasih botol minum ke Jay emang dia, tapi masalahnya Euijoo dapet botol minum beserta isi isinya aja dari orang lain.

"Oke gue akui emang gue yang ngasih botol minum itu. Tapi gue dapet botol minum itu dari orang lain, dan dia bilang airnya udah di isi obat yang tepat!" elak Euijoo tidak ingin disalahkan.

Manik mata Jay membesar, jantungnya berdebar, "Siapa yang ngasih lo botol itu?"

Euijoo menghela napasnya sejenak, matanya mengisyaratkan Jay untuk melihat ke arah kelas yang terletak di paling pojok.

"Maksud lo apa?" tanya Jay yang masih tidak mengerti.

"Diantara kita berlima, siapa lagi kalau bukan dia yang ada dikelas itu?" raut wajah Euijoo berubah menjadi datar.

Sebenarnya Euijoo sendiri juga tidak menyangka dia mengkhianati saudaranya sendiri. Ya itupun kalau memang benar dia pelakunya.

"Jake? Jake Shim yang ngelakuin semua ini? Gak, ini mustahil, Iya kan?" Jay menatap Euijoo dengan tatapan gelisah, berharap temannya itu menggeleng.

Tapi sialnya, Euijoo mengangguk.

Alasan kemarin tidak jadi update adalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alasan kemarin tidak jadi update adalah... yang pertama, Indihemo kek tai. Yang kedua, ketiduran :") jadi nanti malam aja ya double upnya. Ya maap 😔🤲

Psycho? It's N̶o̶t̶ Okay || HeeJay ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang