'Tempat ini adalah ......'
Aku melihat sekeliling.
Pasir bergemerisik di bawah kakiku. Ada juga pohon tua yang layu dan danau yang kering.
Semuanya sepi.
- Bangunkan aku.
Aku mendengar suara misterius di dalam kepalaku. Itu adalah suara rendah milik seorang pria.
'Aku tahu tempat ini.'
Aku berjalan perlahan menuju pohon yang layu itu. Cabang-cabang besar itu menjulang tinggi seolah-olah ingin mencapai langit.
Di bawahnya ...... seseorang sedang bersandar di pohon.
Itu adalah jiwa yang meninggalkan tubuhnya sendiri... Shuelina.
- Hanya kamu yang bisa membangunkanku.
Tempat ini ada di dalam cermin roh.
Dimana roh disegel.
Aku perlahan menoleh. Ketika aku melihat ke belakang punggungku, saya melihat cahaya lima warna.
* * *
'Ah......'
Aku sakit perut, tapi sekarang sakitnya hilang.
Aku merasa seperti bermimpi ......
Aku membuka paksa mataku.
"Shushu!"
Aku berkedip beberapa kali.
Ketika mataku menyesuaikan dengan cahaya, aku melihat Wyndert dan sang grand duke menatapku.
'Mereka terlihat khawatir ......'
Dahi sang grand duke berkerut dan ada kantong di bawah matanya. Bibirnya membentuk garis lurus.
Aki tahu dia mengkhawatirkanku meski wajahnya tetap dingin dan tanpa ekspresi.
Ketika aku menoleh untuk melihat sekeliling, aki melihat kanopi merah muda tergantung di kedua sisi.'Tempat tidur? Dimana aku?'
Aku berbaring di tempat tidur besar.
Itu cukup besar sehingga saya tidak akan jatuh bahkan jika aku berguling lima kali hanya di satu sisi.
"Apakah kamu sudah bangun?"
Grand duke bertanya padaku.
'Apakah dia mengkhawatirkanku ......?'
Aku ingat perutku terasa panas dan sakit pada saat bersamaan. Itu berbeda dengan sakit perut biasa.
Ada seseorang yang peduli padaku.
Ketika aku bangun, aku tidak harus menanggung kesedihan karena sendirian.
Ketika aku membuka mata, aku langsung melihat seseorang yang mengkhawatirkanku.
Pikiran itu membuat hatiku sakit.
'Kenapa mereka menatapku seperti itu padahal mereka hanya mengenalku sehari ......?'
Aku tidak tahu bagaimana mengontrol ekspresi wajah saya sekarang.
Aku menggigit bibir dan mengedipkan mata.
Rasanya hatiku sedang digosok dengan kapas lembut.
"M'lady, saya Barten, dokter keluarga. Apakah Anda merasakan sakit lagi? "
(T / L: M'lady digunakan untuk berbicara dengan wanita dengan status sosial yang lebih tinggi. Mungkin di sini maksudnya sama dengan sebutan Nona)