-Maaf.
.....
Lega rasanya setelah tau jika Jessica yang sakit, jadi ini rasa di balik ke gelisaan Catrien.
Ia juga sedikit kesal kenapa harus menelepon jessica, ia juga sudah berusaha untuk tidak peduli lagi pada mereka.Catrien hari ini libur sekolah jadi ia hanya bersantai di rumah sambil memikirkan kesehatan Jessica.
Tiba-tiba Daniel masuk dengan kurang ajarnya, ia melemparkan botol minuman ke kepala Catrien membuat sang empu meringis sakit."Aw.... Sakit!" pekik Catrien.
Daniel hanya tertawa lebar, menampakan deretan giginya yang putih dan rapi.
"apa lo!" ucap Catrien, ia membuka segel botol dan meminum isinya.
" jadi, apa kerjaan kita hari ini?" tanya Daniel.
" jalan aja! Gue bosen di rumah terus, sekalian ajakin Luna," kata Catrien.
" yakin mau ajak Luna?" tanya Daniel memastikan.
"iya lah!"
"lo mau jadi nyamuk?" tanya Daniel lagi.
Catrien menepuk jidatnya, "agh..! Iya lupa," katanya dengan wajah cemberut membuat Daniel gemas ingin menampolnya.
"tapi.. Gak pa pa deh! Dia kan baik, jadi, gak bakalan kacangin gue!" kata Catrien dengan pedenya.
"Ck! Enak aja, dia pacar gue kok! Otomatis dia bakalan terus nempel ke gue!" sombong Daniel.
"Hahah, pede amat!" tawa Catrien membuat Daniel mendengus kesal!
"siap-siap sana, gak pake lama!" kata Daniel dan berlalu ke kamarnya dengan wajah masam kurang gula.
.....
Selesai bersiap, Catrien menunggu Daniel di mobil.
"Ck! Lama banget, kek jubaedah!" gerutu Catrien.
"siapa lagi jubaedah?" tanya Daniel.
"bocah, gak boleh tau!" sarkas Catrien.
Daniel tak mau kalah ia langsung menjawab, "bocahan mana gue sama elo?" tanya Daniel.
"elo lah," jawab Catrien cepat.
"Nah kan! Elo" tunjuk Daniel di depan muka Catrien dan membuat Catrien ingin menggigitnya, tapi, keburu di tarik oleh daniel. "ups.. Gak kena, wlek" ia menjulurkan lidahnya mengejek.
Bangsat!
Batin Catrien.Skip.
Di ruangan Jessica, semua masih sama seperti tadi, ada rasa menyesal di benak mereka, kenapa tidak di manfaatkan dengan baik saat Catrien tiba-tiba menelepon Jessica tadi.
Jessica mengutuk dirinya sendiri yang gagal Fokus itu!
"terus gimana dong?" kata Lisya dengan wajah murungnya.
"gak gimana-gimana!" jawab Mereka kompak.
Lisya kaget, matanya panas menahan air mata yang hendak mengalir.
Lisya cengeng? Iya! Sangat malah."hiks.. " akhirnya ia menangis.
"cengeng!" kata Widya.
Joan yang melihat gadisnya menangis langsung merengkuhnya dalam pelukan hangat.
"oke gue beper! " kata Gibran.
"hust.. Jangan nangis, kalian itu harusnya minta maaf sama Catrien, walau kalian belum tau alasan kenapa dia pergi dan menjauhi kalian, itu pasti ada masalahnya." kata Joan sambil mengelus pundak Lisya.
"gimana caranya minta maaf nya? Buat hubungi dia aja gak bi-sa.. Hiks..." tangis Lisya menjadi.
" sabar pasti ada caranya kok. " kata Joan.
"Hiks.... Izinkan gue berteriak untuk memaki Joan dan Lisya!" kata Gibran dramatis.
"Kasihan.. Padahal masih muda!" Kata Firda.
.....
Catrien, Luna dan Daniel berada di Mall besar Kota Berlin.
Catrien dan Luna sudah janjian memakai baju yang sama.
Daniel layaknya seorang Bodyguard bagi mereka berdua.
Yang membawa barang belanjaan mereka, " oh shit! Menyebalkan sekali!" gerutu Daniel."udah ganteng, rapi, cool keren gini di suruh bawa belanjaan!" dumelnya.
....
Mereka berada di Luar mall dan Daniel juga sudah meletakan belanjaan kedua Gadis yang ia sayangi itu.
*Daniel gak sayang author? 😞*
"Niel sini!" panggil Catrien. Dengan terpaksa ia kesana. " mau apa?" tanya Daniel dengan malas.
"Fotoin kita!" pinta Luna.
"Hah?" Daniel langsung kaget. " kenapa gak mau?" tanya Luna.
Daniel tampak berfikir. " ck! Sini! " putusnya kesal.Dengan berbagai macam Pose Daniel memotret kedua gadis itu.
"selesai!" kata Daniel, Catrien langsung menyambar Hp nya dan mengecek hasilnya. "Bagus!"
"gak ada otak! Bilang makasih kek, biar gue senang! " sindir Daniel.
"Bodoamat!" sarkas Catrien."Makan yok! Gue laper!" ajak Luna.
"oke sayang! " Daniel langsung menyambar tangan Luna dan menggenggam nya erat. Catrien di tinggal Sendirian sambil mematung di tempat melihat pemandang yang menyakitkan mata itu!
Ia tak bergeming, masih di tempatnya.
Skip.
Jessica masih mencoba menghubungi Catrien, ia berharap Catrien mengangkat teleponnya.
Joan, Bayu, Rasya dan Gibran baru saja pulang hanya menyisihkan Akbar, Wahyu dan Leon juga Lisya, firda dan Widya."kalian pulang aja dulu, biar kita yang jagain Jeje," kata Lisya.
Tapi, Akbar menolak.Widya hendak menghubungi orangtya jeje yanh sedang berada di bandung tapi di larang oleh Jeje, takut membuat orangtuanya khuatir.
"bagaimana cara untuk meminta maaf?" gumam Jessica.
Agh..!
Erangan dari jessica, ia memegang perutnya lagi, Akbar dengan sigap memberinya obat yang baru dokter berikan.
Jessica meminun obat itu dengan di bantu Akbar.
Terlihat sekali raur wajah khuatir dari Akbar, sangat terpancar dengan jelas. "kamu pulang dulu deh, nanti ke sini lagi, " kata Jessica pelan.
"gak," jawab Akbar. Masih pada pendiriannya.
"pulang!" kata Jessica dan akbar tampak berpikir sejenak.
"gak lama, gue kesini lagi" katanya lalu ia mencium singkar dahi Jessica, dan segera melesat keluar.
Oke! Jessica mematung sejenak dan wajahnya memerah, apalagi sahabatnya mata mereka hampir akan keluar melihat nya.
Wahyu dan Leon ikut menyusul Akbar setelah berpamitan pada mereka dan Jeje.
.....
Ingat kan Jessica untuk menghukum Akbar jika ia sudah sembuh nanti.
'''''
Oke guys sampai sini dulu perjumpaan kita.
Jangan lupa vote dan komen ya.
Babay
KAMU SEDANG MEMBACA
CATRIEN [PROSES REVISI]
Teen Fiction(Part lengkap sudah END) [comeplated] ........ Apa arti sahabat bagi kalian? Pasti semikiran dengan gue, sahabat adalah salah satu dari sekian banyak kata temann yang hadir saat kita susah dan senang. Yang hadir saat kita butuh bantuan dan hadir s...