Kediaman Rasti

35 1 0
                                    

Happy reading

****

"Assalamu'alaikum, "ucap keduanya saat memasuki rumah yang bernuansa putih, tak terlalu besar dan tak juga terlalu kecil.

Rasti yang mendengar suara Fajar dan Senja, langsung berdiri dari duduknya, berjalan menghampiri keduanya yang juga sedang berjalan ke arahnya.

"Bentar, ya, Ran? "pamit Mama Fajar pada temannya.

"Iya. "

Rasti tersenyum bahagia, saat mengetahui Fajar membawa Senja kerumahnya. Sudah beberapa hari ini, Ia tak mengunjungi Senja dan melihat keadaannya. Dia benar-benar mengambil tanggung jawab sebagai Ibu sambung Senja.

"Eh, ada Senja, "ujarnya sembari mengulurkan tangannya.

"Gue ganti baju dulu, ya? Lo sama Mama aja. "pamit Fajar dan berlalu meninggalkan Senja dan Mamanya.

Senja segera menyalami Rasti dengan senyum manisnya. "Apa kabar, Bu? "tanya Senja.

"Sehat. Kamu gimana? "

"Alhamdulillah, sehat. "jawab Senja

"Eh, ada tante Rani. Apa kabar, Tan?" tanya Fajar ketika melihat teman Mamanya, yang sejak tadi memperhatikan mereka.

"Sehat, Jar. Kamu gimana?"tanya orang yang dipanggil Rani oleh Fajar tadi.

"Sehat kok, Tan. "jawab Fajar. "Kalo gitu, Fajar ke atas dulu, ya, Tan. Mau ganti baju. "Fajar melangkahkan kakinya menaiki tangga rumahnya yang langsung mengarahkan ke kamarnya.

"Oiyah, Senja, kenalin. Ini teman Ibu, namanya Rani. Kamu bisa panggil dia, Tante."Rasti memperkenalkan Senja pada temannya.

Dengan segera, Senja menjulurkan tangannya untuk menyalami wanita itu. "Senja, Tan. "ucapnya sopan.

Drt...

Drt...

Dering handphone yang berbunyi. Senja mengecek handphone yang berada di saku bajunya dengan cepat, namun bukan miliknya yang berdering. Melainkan milik Rani, teman Rasti.

"Hallo? "ujar Rani saat sudah meletakkan handphonenya di telinganya.

".... "

"Oke. Saya segera kesana. Makasih, Dok. "Rani segera menutup sambungan telfonnya dan berpamitan pada Rasti dengan sangat terburu-buru.

"Ras, aku pamit dulu, ya. Mas Edwin drop lagi. "Ia segera melangkahkan kakinya keluar rumah Fajar. Di ikuti oleh Rasti di belakangnya yang wajahnya tampak cemas.

"Hati-hati, Ran. "peringatnya.

Rasti kembali masuk ke dalam rumah, saat sudah melihat mobil Rani meninggalkan perkarangan rumahnya. Senyuman manis ditampilkan di wajahnya saat Senja menatapnya.

"Loh, Tante Rani, mana? "tanya Fajar saat menuruni tangga.

"Kerumah sakit. Om Edwin drop lagi."jawab Rasti

"Oh, "

Fajar berjalan menuju sofa yang berada di samping Senja. Mendudukkan dirinya sembari menatap Senja dengan senyuman manisnya.

"Kenapa ?"tanya Senja heran, akibat Fajar yang tersenyum padanya.

"Muka lo, keliatan banget udah laper."ejek Fajar yang mendapat tatapan kesal dari Senja.

"Ya ampun, Mama sampe lupa, "ujar Rasti sambil menepuk jidatnya.

"Lupa apa, Ma? "tanya Fajar heran.

Senja RayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang