Yang kemaren tes ombak dulu
~🌻~
"Ah— laper banget."
"Beli makan sana, No, gue juga laper banget."
"Beli satu berdua aja ya, Bin, Ino belum ngambil uang soalnya." ucap pemuda dengan baju oversize dan celana pendek itu.
"Yaudah, setengah-setengah ya, lo ada duit berapa?" yang lebih muda langsung memeriksa kantong celananya, dan mengeluarkan semua uang yang dia punya.
"500... 1000... 1500... 2000... 2500... cuma ada segini hehehe." cengirnya sambil menunjukan uang 500 berjumlah 5 koin pada Changbin.
"Itu sih sama aja gue yang beli ya, Ino kiciw yang pinter."
"Makasih Abin, Ino tau kok kalo Ino itu pinter tapi kata bunda ga boleh sombong."
"Bacot, udah nih duitnya, duit lo yang tadi buat beli es teh aja." ucap Changbin sambil menyerahkan uang 10rb dan 5rb pada Minho.
Minho kemudian beranjak tapi langkahnya terhenti di ambang pintu masuk kamar, "apaan lagi?" tanya Changbin.
"Minjem motor dong."
"Minjem motornya si Jisung aja tuh, punya gue kan lagi di bengkel." ucap Changbin saat melihat Jisung yang baru saja tiba.
"Sung, pinjemin Ino motor lo dong, punya gue lagi di bengkel."
"Eh? Mau kemana emang?" tanya Jisung.
"Beli makan."
"Oh oke, nih."
Setelahnya Minho langsung pergi ke rumah makan dekat dorm mereka, mau mesen yang macem-macem tapi dana terbatas. Awas aja ya, nanti kalo aku udah ada uang aku bakal makan nasi pake ayam goreng, ikan bakar, telor dadar, bakwan jagung, tempe, tahu, dan sayurannya juga, batin Minho seperti kemusuhan dengan etalase makanan di depannya.
Saat tiba di dorm dia ngeliat Changbin dan Jisung yang lagi nonton yout*be di ponsel Jisung dengan piring kosong di depan mereka.
"Ayo Bin, kita makan."
Di bukalah bungkusan itu, Minho langsung berdoa saat melihat makanan di depannya. Saat tangannya dan Changbin hendak mengambil makanan, ada tangan lain yang ikutan masuk ke dalam bungkus nasi tersebut.
"Ih! Siapa yang ajak Icung makan?"
"Tau, Sung, lo kan ga ikut patungan."
"Tapi kan Ino beli makannya pake motor gue, terus gue juga yang ngambilin piring sama minum ke dapur bawah padahal gue baru banget balik."
"Oh sekarang udah itungan nih sama gue?" tanya Changbin.
"Bukan gitu, tapi gue juga laper, belum dapet kiriman."
"Udah Bin, kasian Icung—" ucapan Minho membuat Jisung langsung menatapnya terharu, "badannya udah kurus kering, takut entar kena gizi buruk." lanjutnya yang malah mendapatkan tawa kencang dari Changbin.
"Hahahaha yaudah sini sini makan, bener juga kata Ino." ucap Changbin masih terus tertawa.
"LEE MINHO AWAS AJA YA!!!"
"Icung nyebut! Icung kalo lagi laper suka kesurupan kan?"
"Astaga bener-bener ya nih anak!!"
"Udah... udah... cepetan makan." ucap Changbin menengahi walaupun belum meredakan tawanya.
Makanan pun habis, tapi tidak ada diantara mereka yang merasa kenyang sedikit pun, iyalah orang itu satu bungkus bertiga:')
"Ino belum kenyang." ucap Minho sambil melihat bungkus nasi yang sudah bersih tak tersisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Biby || Banginho
Fanfiction✨Hanya sepenggal kisah Bangchan dan Minho✨ Cerita satu dan lainnya tidak saling berhubungan... Akan slow update mengingat aku anaknya suka mageran tiba-tiba✊🏻 Warn‼️ ☝🏻BxB ✌🏻Jan lupa Vote&Comments Kalo ada request akan di pertimbangkan🍃 Pokoknya...