🍀 WIU : Musuh Tapi... 🔥

472 52 0
                                    

"Hah... Dasar musuh,"

-WIU-

"Biel, kamu sudah tidur?" Nabiel menggeleng. Keduanya tengah cuddling diatas kasur king size itu. "Aku ingin bertanya sesuatu, ini penting," Nabiel menatap mata Angga, tatapan sayu setengah mengantuk itu terlihat begitu mengintimidasi nya. "Bagaimana jika... Aku masih mencintai pacarku? Tapi aku... Hah..." Angga bingung. Lagi.

Nabiel tersenyum, meraih wajah Angga dengan kedua tangannya, "Bukan masalah bagiku, aku hanya menyatakan perasaan ku, tidak semua orang harus membalasnya," Senyuman Nabiel kali ini jauh lebih hangat, berperasaan. Dan Angga bisa melihat apa yang Nabiel maksud di suratnya beberapa minggu lalu.

Angga merasa bersalah.

Ia merapatkan diri pada Nabiel. Entahlah, sudah berapa lama ia kagum dan merasa begitu nyaman disisi Nabiel. Bau tubuh Nabiel yang entah dari mana itu... Merasuk ke dalam hidung dengan nyaman. Membuatnya bisa dan sanggup untuk memeluk erat pemuda itu sampai kapanpun. Semua tentang Nabiel itu... Memiliki tempat yang spesial di hati Angga.

Tapi...

Mungkin hatinya belum sepenuhnya milik Nabiel.

-WIU-

"Biel??? Nab?" Nabiel menoleh, "Ada apa?" Tanya nya sembari melepas handuknya dan segera menggunakan seragam latihan nya. "Ah, sudah mau latihan lagi?" Nabiel menganggukkan kepalanya pelan. "Ti-tidak apa-apa, aku mandi dulu," Angga segera masuk ke kamar mandi. Entah apa yang akan dia katakan, ia tidak ingin Nabiel terganggu.

Angga mandi cukup lama. Merendam dirinya sendiri dalam hot tub dan berusaha melupakan apa yang ingin dia katakan sebelumnya. Ia menemukan secarik kertas, dengan tulisan khas Nabiel di atasnya, tepat saat ia keluar dari bath tub. Kertas itu terlipat rapi di atas bathrobe miliknya.

Makan, pakai saja kartuku. Jangan lupa bawakan aku air putih dingin. Password-nya, tanggal ulang tahunmu.

-xo. Nab

Angga tersenyum, segera meraih jaketnya dan berlari turun ke lantai utama, berlari menuju supermarket guna membeli makanan dan mungkin minuman juga. Oh? Atau mungkin minuman untuk sang pemilik kartu yang sudah mengizinkan Angga untuk menggunakannya secara bebas.

"Permisi, bisakah aku mendapatkan ini dan sebotol air putih dingin, isotonic, dan sandwich beef cheese?" Tanya Angga sembari menunjukkan menu yang ia pilih pada waiters. "Tentu saja, silahkan menunggu," Angga menarik salah satu kursi dan segera duduk di sana. Tubuhnya masih terasa lelah meski ia terlelap semalam. Entah apa yang membuat nya lelah. Apakah karena ia terus memikirkan ucapan Nabiel semalam?

Mungkin... 

Ya.

-WIU-

Angga memilih seat terdekat dengan lapangan tempat Nabiel latihan. "Sial... Ia sangat tampan... Ah, Erick mengutukku atas semua ini..." Erick dan Nabiel ada di satu line yang sama.

Erick juga terlihat menawan, tapi no no, Erick sudah memiliki pasangannya sendiri.

"Nih" Angga menyodorkan sebotol air putih dingin dan sandwich yang ia pesan. "Makasih" Nabiel duduk di samping nya dan segera memakan sandwich itu. "Biel... Eum..."

"Iya?"

"Aku---"

"REGU PASKIBRAKA SMA URUTAN KE 5 SILAHKAN KEMBALI KE LAPANGAN UNTUK GLADI BERSIH TERAKHIR!"

"Maaf Ngga, balik dulu ya" Nabiel kembali memakai topi nya dan berlari kembali ke lapangan. Angga mengangguk pelan, paham. Entah apa yang harus ia katakan sekarang.

Latihan berlangsung cukup lama, Angga yakin, setelah usai nanti pun Nabiel tidak akan sempat mendengarkan apa yang ia ingin katakan.

Who Is U? [Season 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang