Angga terhenyak. Lagi.
Lomba sesi satu tuntas. Nabiel duduk disamping nya sembari mengipasi dirinya sendiri dengan kipas kecil elektrik ditangannya. "Ga panas Ngga?" Angga menggeleng. Menatap mata Nabiel sebelum akhirnya kembali memalingkan wajahnya dan berusaha menenangkan jantungnya. Ia jatuh cinta (?) pada Nabiel dan wajah tampannya.
"Biel..."
Nabiel menoleh, tatapan bertanya terpancar dari matanya. "Biel, aku ke kamar sebentar ya," Nabiel mengangguk, menyodorkan kuncinya pada Angga. "Eh, Ngga, bawain jaket aku turun ya nanti! Yang aku taruh di ujung kasur atau mungkin di atas koper!" Angga mengangguk dan kembali berlari. Berusaha menahan air matanya, ia sudah tidak sanggup. Bruk!
Angga terjatuh mundur, "Aw... Sial..."
"Eh? Maaf Kak!" Angga berdiri, mengangguk pelan, itu Mave, ya... Karena meski kembar sangat mirip, setidaknya Mave memang tidak ikut paskibra, terlihat dari baju santai yang digunakannya. "Duluan Mave, maaf ya," Angga segera berlalu. Masuk ke kamarnya dan menenggelamkan wajahnya ke bantal, meredam tangisannya.
Ia menatap jaket Nabiel yang tergeletak di ujung kasur Nabiel. Sebuah surat mencuat keluar di saku jaket itu. Dirinya terduduk, menatapnya sejenak. "Hah... Apakah aku boleh membacanya? Aku penasaran..." Tangan Angga terjulur, membuka perlahan surat yang ada di saku jaket Nabiel itu. Membacanya dalam kesunyiaan.
Baca aja, kalau kau ingin menangis, menangis saja. Tapi jangan lupa turun, aku juga ingin melihat supporter ku. Jangan terlalu sedih Angga.
-xo. Nab
Angga menarik jaket itu keluar dari tas Nabiel beserta suratnya. Sebuah surat dengan cap lilin sekolah mereka. Sudah dibuka oleh Nabiel malam sebelumnya. Mungkin itu alasan mengapa Nabiel kembali lebih malam dari Erick.
Angga duduk di atas kasur Nabiel, membuka surat itu perlahan. "Ini..."
Yang Bertanda Tangan Di Bawah Ini,
Nama Peserta Didik : Nabiel Aatrax Acassia
Usia : 16 Tahun
Spesialisasi : MIPA
Kelas : XII MIPA 9 [Kelas Unggulan]
Sekolah : SMA Khusus Putra Math Sciences Nusantara
Menyatakan bahwa, menerima surat pernyataan resmi akselerasi ANGKATAN 7 SMA KPMSN yang akan dilaksanakan pada 25-08-2021. Dengan ini, menyatakan bahwa secara SAH akan di WISUDA bersamaan dengan siswa akselerasi lainnya dan Siswa-Siswi Angkatan 23.
Tanda Tangan
Nabiel Aatrax A.
"Ti-tidak! Ini... Tidak! Kenapa ia harus lulus duluan!?" Nabiel adalah satu diantara siswa-siswa berprestasi yang di ikut sertakan dalam program akselerasi. Seharusnya Angga tahu itu semua akan terjadi. Ia hanya tidak menyangka, secepat itu kah Nabiel akan meninggalkannya sendirian? Itu hanya dalam hitungan pekan.
Sebuah surat lainnya terjatuh. Sama, dari Nabiel. Dan mungkin memang untuk Angga juga.
Dalam surat yang tertulis dengan tinta hitam dan tulisan tangan terdapat beberapa foto yang terjatuh berhamburan dari tangan Angga.
-To Sweetie An,
Maaf aku mengambilnya tanpa seizinmu. Meskipun kamu bukan siapa-siapaku, tapi aku merasa bersalah Ngga. Ada yang... Aneh. Ketika aku harus segera pergi. Ah ya, kau sangat menggemaskan semenjak pertama kali pindah ke SMA kita. Ah, aku rindu menjahili mu lagi. Andai kata aku bisa di SMA lebih lama...