Bahan untuk membuat boba milk tea.Bahan boba.
-250 ml air
-200 gram gula aren
-300 gram tepung tapioka
-250 ml air dingin ( untuk mendinginkan boba )Bahan milk tea.
-4 sachet sariwangi milk tea teh tarik
-250 ml air panas
-es batuNoh, bonus ... siapa tau mau bikin boba. XD.
*
"Bie?" Panggil Ali diujung tangga sambil berjalan mencari Prilly. Matanya menelisik mencari sosok istrinya, tapi tak kunjung bertemu. "Bie?" Panggilnya sekali lagi.
"Apa!" Jawab Prilly sewot.
"Dimana?"
"DAPUR!"
Setelah mendengar jawaban Prilly yang sedang berada didapur, Ali langsung menghampiri Prilly ke dapur. Dan benar saja, Prilly sedang duduk dimeja makan yang sangat bertetanggaan dengan dapur sambil memutar-mutar gelas yang berisi air mineral yang tinggal sisa setengah.
"Hei, lagi ngapain?"
Prilly menatap Ali dengan tatapan sewot, "gak liat aku lagi apa?!" Ia memutar bola matanya lalu menatap gelas didepannya lagi.
"Kok marah-marah? Kenapa, Hm?" Ali bertanya dengan nada yang halus, karena sudah terbiasa ia seperti ini. Harus menghadapi mood Prilly yang sedang berantakan, sama seperti mood Aleena yang berubah-ubah.
"Tuh, liat aja sendiri!" Prilly menunjuk dengan lirikan matanya meja dapur yang berserakan dan wajan yang gosong karena makanan yang ia masak semuanya gagal.
Ali melihat keadaan dapur yang sangat mengagumkan. Sama seperti saat pertama kali ia menikah dengan Prilly, saat dapur yang berantakan oleh tepung. Ali menghembuskan napasnya sambil tersenyum kecil lalu menatap Prilly kembali. "Kamu ngapain masak malem-malem?"
"Ya, buat makan lah."
"Kan bisa beli yang langsung jadi, gak usah repot-repot kamu masak. Gini, dengerin aku ..." Ali menangkup kedua pipi Prilly, "kalau mood kamu lagi gak bagus ... kamu gak usah repot ngapa-ngapain nanti endingnya bakalan kayak gini. Kamunya marah-marah, dapur jadi berantakan, mood kamu makin gak bagus. Udah sekarang beli aja, besok kan kamu ada syuting berangkat pagi, mending istirahat. Oke?"
Prilly masih diam menatap netra hitam Ali, ia belum memberi jawaban atau melakukan sesuatu seperti biasanya. Karena, Aleena sudah memanggil terlebih dahulu.
"UMMI! ABI!" Teriak Aleena ditangga sambil membawa boneka beruang yang agak besar ditangan kirinya, tangan kanannya berpegangan pada pegangan besi ditangga, kedua kaki mungilnya melangkah menuruni tangga satu-persatu.
AliPrilly menoleh melihat Aleena menuruni tangga dengan sangat hati-hati. Ali dan Prilly hanya memerhatikan Aleena dimeja makan, karena tangga utama untuk menuju lantai dua berdekatan dengan dapur.
"Hati-hati, Nak." Kata Ali sambil tersenyum.
Setelah seluruh tangga Aleena pijak ia berlari kearah AliPrilly dan langsung memeluk kaki Ali yang sedang berdiri.
"Aleena udah bangun, Nak? Udah gak ngantuk lagi?"
"Enggak, Abi." Aleena melepaskan pelukannya, ia memeluk boneka beruangnya. "Umi, Abi, tadi Aleena mimpi."
"Mimpi apa cantik?" Prilly tersenyum, mood nya mungkin sudah membaik karena puteri cantiknya.
"Aleena makan kue cokelat sama umi abi, tapi kue cokelatnya diambil sama omah. Aleena mau kue cokelat, boleh?" Aleena tersenyum sangat manis.