DELAPAN BELAS

1.5K 112 3
                                    

"Assalamualaikum, Mama!" Prilly sedikit berteriak. Ia memencet bell didepan nya.

Tak lama, pintu dibuka oleh Ully. "Waalaikumsalam, Eh Prilly, Ali."  Ully membiarkan punggung tangannya dicium oleh puteri sulung dan suaminya. "Aleena, Masya Allah cantik banget cucu Omah! Kalian sehat, Sayang?" Tanya Ully sambil mengambil alih Aleena dari gendongan Prilly.

"Alhamdulillah, Sehat Ma." Jawab Ali sopan.

"Yaudah masuk, yuk, masuk!" Ully berjalan duluan sambil menciumi cucu satu-satunya diekori oleh Ali dan Prilly.

Ali dan Prilly dipersilahkan duduk disofa, "Papa sama Raja dimana, Ma?"

"Papa ada dibelakang, Raja lagi keluar kota sama temen-temennya." Jawab Ully, "bentar Mama panggilin Papa dulu, kalian mau minum apa?"

Ali dan Prilly tersenyum, "Gak usah, Ma. Kayak kesiapa aja, nanti kita ambil sendiri kalo mau minum."

Ully mengangguk mengerti, ia berjalan menuju taman belakang untuk memanggil Rizal, Suaminya.

Tak butuh waktu lama, Ully dan Rizal datang bersamaan dengan wajah yang gembira.

Ali dan Prilly berdiri lalu mencium punggung tangan Rizal bergantian. "Sehat, Pa?"

"Alhamdulillah, kalian Sehat?"

"Alhamdulillah, Sehat, Pa."

Ali, Prilly, Rizal, dan Ully duduk disofa. "Cucu Omah cantik banget, yang Pinter, ya kamu, Nak. Jadi anak sholeha, Aamiin." Aleena tersenyum setelah didoakan oleh Ully.

"Alya masih di Malaysia, Li?" Tanya Ully.

"Masih, gak tau kapan pulang nya. Gak pa-pa lah ikut suaminya."

"Kalian udah makan belum?"

"Kalo pagi udah, sekarang makan siang belum. Biar Prilly aja yang masak, aku udah hebat masak, kok!"

Prilly berdiri, "Aleena sama Omah dulu, ya. Umi mau masak dulu ke dapur, jangan rewel, ya." Ia mencium pipi gembul Aleena.

Prilly pergi ke dapur untuk memasak makan siang mereka.

***

Prilly sedang memainkan alat-alat dapur. Ully datang tiba-tiba.

"Gimana rasanya jadi istri dan seorang ibu, Sayang?"

"Ya, gitu, Ma. Seru, apalagi suami aku Ali dia kan orangnya humoris jadi gak jenuh kalo lagi sepi. Terus ... kadang suka capek juga, sih kalau lagi beres-beres rumah, nyiapin ini-itu. Tapi, kalau lagi ngerasa capek suka keinget wajah Ali yang lagi capek tapi gak ngeluh, gak bilang-bilang ke aku walaupun aku tahu wajahnya lagi kecapekkan, tapi dia gak pernah bilang, kadang kalo aku tanya dia juga suka boong.

Kirain, ngurusin Aleena juga gak cape ... ternyata capek banget. Tapi, Ali suka bantuin aku juga, walaupun dia pulang kerja capek juga, tapi dia tetep bantuin aku jagain Aleena kalo aku masih belum beres beresin ini-itu. Pokoknya aku salut sama dia, dan aku bangga jadi istri Ali. Dia bener-bener merlakuin aku itu bener-bener kayak Ratu dirumah gitu, dia sering panggil aku Queen Ali. Lucu, kan?" Prilly tertawa kecil. Ia merasa sangat bahagia bisa bercerita semua kebaikan yang Ali lakukan padanya.

"Tapi aku sedih banget kalo liat dia lagi capek banget kerja, syuting, rekaman, ini-itu," Prilly meneteskan air mata.

Ully tersenyum, dia samasekali tidak menyesal telah merestui hubungan ikatan suci pernikahan mereka. Ternyata, Ali sangat baik dari yang sangat lebih baik. Doanya dikabulkan oleh Allah S.W.T. akhirnya ia bisa melihat puteri sulung satu-satunya menangis terharu dan bahagia.

FUTURE | ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang